spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBKota MataramPerhimpunan Hotel Melati Kritik Harga Tiket Pesawat dari dan ke Lombok Mahal

Perhimpunan Hotel Melati Kritik Harga Tiket Pesawat dari dan ke Lombok Mahal

Mataram (Ekbis NTB) – Perhimpunan Hotel Melati di Kota Mataram mengkritik tingginya harga tiket pesawat yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan turun. Hal ini dinilai turut menjadi pemicu minat berkunjung ke Lombok.

Tingginya tarif tiket pesawat khususnya rute Bali-Lombok, dan sebaliknya menurut Ketua Perhimpunan Hotel Melati Mataram, Gede Wenten menyebut, misalnya tiket penerbangan dari Lombok ke Bali, harga yang diterimanya Rp1,2 juta. Jika satu keluarga, misalnya delapan orang merencanakan perjalanan ke Lombok menggunakan pesawat terbang dari Bali, harus siap menanggung biaya terbang hanya sebentar sampai belasan juta.

Hal ini tentu menurutnya akan mempengaruhi keinginan orang untuk berkunjung ke Lombok. Itu juga berdampak terhadap Tingkat keterisian hotel. “Ini harus menjadi perhatian terus menerus pemerintah kita. Supaya daerah kita jangan hidupnya saat ada event-event besar saja,” katanya.

Gede Wenten dihubungi, Kamis 7 Maret 2024 kemarin menyampaikan kondisi kini Hotel Melati, khususnya di Kota Mataram. Okupansi (keterisian hotel) berkisar antara 20 sampai 30 persen. Terdapat 50-an jumlah hotel Melati di Kota Mataram saat ini.

Hotel Melati hidup dari kunjungan wisatawan lokal. Misalnya, tamu-tamu dari Pulau Sumbawa yang sedang berkegiatan di Kota Mataram. Atau supir-supir angkutan. Mengharapkan tamu dari event besar seperti balap MotoGP di Sirkuit Mandalika menurutnya belum bisa meningkatkan jumlah tamu menginap di hotel non bintang ini.

“Makanya yang kita harapkan adalah tamu-tamu yang menginap, orang lokal dari luar Kota Mataram yang sedang ada kepentingan di Mataram atau sekitarnya,” katanya. Berkaca dari penyelenggaraan MotoGP Mandalika tahun 2023, menurut Gede Wenten, hampir tak berefek terhadap peningkatan tamu hotel Melati. Kemungkinan, fokus akomodasi tamu hanya kepada hotel bintang.

Karena itu, sepinya kunjungan tamu hotel non bintang ini menurutnya jangan diperparah lagi dengan tingginya tarif tiket pesawat terbang. “Jangan sampai orang makin tak berminat datang ke Lombok karena mahalnya harga tiket pesawat. Saat MotoGP saja saya pantau banyak yang menyeberang dari Bali ke Lombok menggunakan sepeda motor, kendaraan dari pada menggunakan pesawat terbang. Ini harus jadi perhatian terus menerus. Karena kita punya potensi besar dari destinasi wisata yang kita miliki,” harapnya.

Dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel Non Bintang Bulan Januari 2024 sebesar 20,27 persen, turun sebesar 4,62 poin dibanding TPK Bulan Desember 2023 sebesar 24,89 persen. Jumlah tamu yang menginap di Hotel Non Bintang pada Bulan Desember 2023 tercatat sebanyak 78.745 orang yang terdiri dari 62.242 orang Tamu Dalam Negeri (79,04 persen) dan 16.503 orang Tamu Luar Negeri (20,96 persen). (bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan

spot_img

Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini