spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaDorong Jadi Alat Angkutan Wisata

Dorong Jadi Alat Angkutan Wisata

SALAH satu angkutan tradisional masyarakat Lombok yakni cidomo. Angkutan menggunakan tenaga kuda ini bisa menjadi daya tarik wisata yang unik bagi wisatawan yang datang ke Lombok.

Banyak wisatawan luar negeri yang berkunjung ke Lombok ingin merasakan sensasi naik cidomo untuk menjelajahi tempat-tempat wisata di sekitar Lombok, seperti Pantai Senggigi,  Batu Bolong dan sekitarnya.

Akan tetapi, di Kota Mataram, cidomo kini hanya dapat dijumpai di beberapa titik, khususnya di pasar tradisional saja. Penumpangnya adalah pedagang yang membawa barang jualannya atau ibu-ibu yang membawa belanjaan.

Terkait dengan itu, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram Abd Rachman mengatakan dari awal memang sudah ada wacana untuk mentransformasikan cidomo sebagai alat angkut wisatawan. Artinya cidomo tak hanya menjadi alat angkutan orang dan barang, tapi sudah merambah ke hal yang lebih luas lagi sesuai dengan permintaan masyarakat.

“Seperti di Yogya, bahkan Bali. Tetapi hal ini belum bisa berjalan karena konsep transformasi tersebut belum ditemukan dari dinas terkait,” kata Abd Rahman akhir pekan kemarin.

Ia juga mengatakan, cidomo kini semakin terpinggirkan karena banyaknya alat transportasi modern. Namun demikian, alat transportasi tradisional ini belum punah, sehingga harus dilestarikan keberadaannya sebagai sebuah daya tarik wisata, karena nilai historisnya yang besar.

“Tanpa disadari, cidomo ini sudah tergerus. Akan tetapi di sanalah peran pemerintah selaku pelayan masyarakat, bagaimana merencanakan agar cidomo tidak hilang tetapi bisa dipergunakan lebih inovatif,” harapnya.

Ia menambahkan, kalau permasalahan kotoran kuda yang mengganggu faktor tergerusnya cidomo, masih bisa diatur dengan adanya regulasi dan perangkat.

Ia mendorong agar pelaku wisata di Kota Mataram agar membuat paket city tour, dimana wisatawan dapat mengelilingi Kota Mataram dengan cidomo yang ada, selain menggunakan bus.

“Wisatawan juga bisa menggunakan cidomo keliling di sekitar Mataram. Contohnya Mayura, atau saat malam hari mengelilingi seputaran Udayana dengan diberikan hiasan lampu,” jelasnya.

Ia berharap agar cidomo tetap ada dan terjaga kelestariannya, sehingga bisa menjadikan ciri khas dan warisan alat transportasi dari Lombok. (ris)

Artikel Yang Relevan

Iklan

spot_img

Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini