spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBLombok BaratKolaborasi dengan Industri, ‘’Teaching Factory’’ SMKN 1 Lembar Hasilkan 3,3 Ton Udang Vaname

Kolaborasi dengan Industri, ‘’Teaching Factory’’ SMKN 1 Lembar Hasilkan 3,3 Ton Udang Vaname

Lombok (ekbisntb.com) – Budidaya udang vaname yang dikembangkan di Teaching Factory SMKN 1 Lembar meningkat pesat. Teaching Factory ini mampu menghasilkan udang Paname dengan hasil panen mencapai 3,3 ton. Dalam pengembangan Teaching Factory ini, pihak sekolah berswadaya berkolaborasi dengan pihak perusahaan industri. Belum ada intervensi dari Pemprov NTB secara khusus.

Kepala SMKN 1 Lembar Ahmad Quroni M.Pd., ditemui Selasa 17 Mei 2025 di lokasi Teaching Factory undang vaname menerangkan bahwa hasil pengembangan Teaching Factory budidaya udang vaname sudah dilakukan panen pada 5 Juni lalu. Hasil panen mencapai 2,1 ton, ditambah tiga kali parsial. Sehingga total hasil panen mencapai 3,3 ton. “Komulatif semua hasil panen sebanyak 3,3 ton udang vaname,”terang Quroni.

- Iklan -

Hasil panen 3,3 ton itu diperoleh dari hasil budidaya benih yang ditebar sebanyak 250 ribu hingga 300 ribu ton. Padat tebaran benih ini cukup tinggi, namun berhasil dengan hasil panen yang lumayan tinggi. Saat ini telah masuk siklus ke tiga dari sejak dimulai budidaya udang Paname bulan Mei tahun 2024 lalu. Dan siklusnya terus berlanjut, direncanakan pada bulan Juli untuk tebar benih siklus ke empat.

Anak-anak terus belajar bagiamana pengembangan budidaya udang vaname skala industri sekolah atau Teaching Factory. Dari masing-masing siklus dipelajari padat tebaran benih, baik itu padat tebar ringan, sedang dan tinggi.

“Setelah belajar dari tiga siklus itu baru kita tau yang paling cocok dan pas dengan kondisi air, sarana kita yang sederhana. Dan anak-anak bisa belajar dititik mana pasnya,”imbuhnya. Karena dalam hal budidaya udang Paname ini tingkat kemurnian air itu harus tetap bagus pada level 70 sampai 80. Itu yang harus tetap dijaga.

Dikatakan lebih lanjut, budidaya udang vaname yang dihasilkan, menurut konsumen kualitasnya bagus. Sehingga hasil panen terserap semuanya. Tidak perlu menunggu waktu, “bahkan ada beberapa buyer pembeli langsung datang kesini, dan pembeli datang kesini”ujarnya. Hasil panen yang dijual di pasar lokal, konsumen sangat antusias dengan harga yang cukup terjangkau dan kualitas bagus.

Menurutnya, kalau bicara dari sisi akumulasi bisnis udang paname ini menguntungkan. Selain sebagai model pembelajaran bagi anak-anak kedepan di Jurusan Agribisnis Perikanan Air Laut.

Hasil budidaya udang vaname ini juga bisa membantu operasional di sekolah, terutama Jurusan Agribisnis Perikanan Air Laut. Namun jika bicara kendala dalam budidaya udang ink masih terkendala pakan. Karena masih memakai pakan industri. Sehingga kedepan ia akan berupaya belajar bagiamana pengembangan produksi pakan sebagai pengganti pakan dari industri.

Kedepan Pihaknya tidak saja pada pengembangan budidaya dan menjual, namun bagiamana mengembangkan pasca panen. Karena udang vaname ini memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Begitu kepalanya dibuang, harganya berbeda. Begitupula ketika kulitnya dibersihkan, harganya juga akan berbeda jauh lebih tinggi. “Itu yang Kita kejar, selama ini kita besarkan, panen lalu jual, tidak ada proses pasca panen. Misalnya pengolahan udang krispi, kerupuk dan bakso, serta produk lainnya,”imbuhnya. (her)

Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut