Lombok (ekbisntb.com) – SMK Pertanian Pembangunan Negeri Mataram terus berupaya membuka peluang karir global bagi para alumninya. Hal ini juga sejalan dengan visi misi Gubernur NTB, Dr. H. Lalu. Muhammad Iqbal, dan Wakil Gubernur Indah Damayanti Putri “NTB Makmur Mendunia”.
Untuk program penempatan alumni ke Negeri Sakura ini, SMK PP Negeri Mataram bekerjasama dengan Bali Tosha Lombok Kochi, sebuah lembaga di Nusa Tenggara Barat yang memiliki program pengiriman tenaga kerja ke Jepang.
Kepala Sekolah SMK PPN Mataram, Sugiarta, S.Pi,M.Pd, M.Si, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menjalin kerjasama strategis untuk mengirimkan tenaga-tenaga teknis bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pengolahan untuk penempatan bekerja ke Jepang.
“Salah satu terobosan kita adalah mempersiapkan tenaga-tenaga teknis sesuai dengan kompetensi yang kita buka di sini, yang bercorak agribisnis, untuk nanti kita kirim ke Jepang kerjasama dengan Bali Tosha Lombok Kochi ,” ujar Sugiarta, saat melakukan pertemuan dengan Direktur Bali Tosha Lombok Kochi, Abdurrahman SE, MM di SMK PP Negeri Mataram, Rabu, 30 April 2025.
Sebelumnya, SMK PPN Mataram juga telah bekerjasama dengan mitra di Bali dalam program serupa.
Sugiarta menjelaskan, kerjasama penempatan bekerja ke luar negeri bagi para alumni ini bekerja merekrut siswa kelas 3 yang berminat untuk berkarir di Jepang. Para siswa ini akan mendapatkan pelatihan intensif bahasa Jepang yang akan diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah.
“Anak-anak yang sudah pasti mau ke Jepang ini nanti akan di kurikulumnya akan saya tambahkan bahasa. Jadi sejak sekolah dia sudah mulai belajar Bahasa Jepang sehingga begitu tamat itu nanti tinggal pematangan saja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sugiarta menuturkan bahwa sekolah juga berupaya memfasilitasi pembiayaan keberangkatan melalui kerjasama dengan pihak ketiga. “Sementara pembiayaannya, dia diganti sama dan setelah dia selalu bekerja,” imbuhnya.
Program ini sejalan dengan visi misi SMK PPN Mataram untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri. Selain peluang kerja di Jepang, sekolah juga mendorong alumni untuk menjadi pengusaha muda di bidang agribisnis dan memfasilitasi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui kerjasama dengan Kementerian Pertanian.
Sugiarta menambahkan bahwa penempatan bekerja ke Jepang bagi para alumni menjadi pilihan menarik karena peluang kerja di sana cukup banyak dan telah teruji.
Sementara itu, Direktur Bali Tosha Lombok Kochi, Abdurrahman SE, MM mengatakan optimismenya terkait kerjasama dengan SMK PP Negeri Mataram dalam memberangkatkan alumni ke Negeri Sakura. Ia mengatakan kerjasama sudah dilakukan dalam beberapa waktu terakhir, dan sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU).
“Sekarang sudah ada MoU, kerjasama ini bisa dimaksimalkan,” tambah alumni SMKPP Negeri Matara mini.
Abdurrahman menjelaskan, jika sebelumnya, alumni SMK PP Negeri Mataram yang datang langsung untuk mengikuti seleksi ke Jepang, setelah adanya kerjasama, perekrutan calon magang ke Jepang bisa dilakukan langsung dari sekolah.
Abdurrahman menyoroti kendala utama yang dihadapi calon tenaga kerja ke Jepang adalah biaya. Namun, ia menyampaikan kabar baik bahwa saat ini ada dukungan finansial yang lebih besar.
“Sekarang sudah ada Bank Amali yang biayai, kami kerjasama. Nanti kalau sudah lolos seleksi, Bank Amali yang ngongkosin. Dibayar setelah bekerja di Jepang,” jelasnya.
Dengan skema pembiayaan yang baru, calon peserta hanya perlu membayar biaya pendaftaran awal sebesar Rp500.000 dan biaya pelatihan wajib selama 6 bulan sebesar Rp1.500.000. Biaya ini hanya dibayarkan satu kali hingga lulus wawancara.
Selama masa pelatihan, para calon tenaga kerja akan digembleng dalam hal bahasa dan budaya Jepang, serta kedisiplinan. Mereka juga diwajibkan tinggal di asrama yang memiliki kapasitas 60 orang.
“Selama 6 bulan itu mereka digembleng apa saja sih mas dari bahasa dan budaya kemudian ya, tentu disiplin Jepang yang kita gembleng,” kata Abdurrahman.
Untuk menjaga kondisi fisik, para peserta juga menjalani latihan rutin setiap pagi, termasuk lari, push-up, dan sit-up. Abdurrahman menekankan pentingnya kesiapan mental dan fisik untuk bekerja di Jepang.
Lebih lanjut, Abdurrahman menjelaskan bahwa peluang kerja di Jepang sangat luas, terutama di sektor konstruksi. Pihaknya telah memiliki izin resmi dari kementerian terkait untuk pengiriman dan penempatan tenaga magang ke Jepang, bekerja sama dengan sejumlah agency yang menaungi banyak perusahaan.
“Kita agency nya ada 5 di Jepang untuk penempatan tenaga kerja. 1 agency bisa bekerjasama dengan 20 perusahaan di Jepang. Peluangnya sangat terbuka,” tambahnya.
Abdurrahman menambahkan bahwa persyaratan utama untuk dapat bekerja di Jepang adalah kemauan dan kemampuan berbahasa Jepang yang dibuktikan dengan sertifikat, serta keterampilan sesuai dengan bidang pekerjaan yang diminati. Meskipun sebelumnya sempat mengirimkan tenaga kerja di bidang pertanian, saat ini fokus lebih banyak pada sektor konstruksi karena dinilai memiliki prospek dan pendapatan yang lebih baik.
Sejak tahun 2008, lembaga yang dikelola Abdurrahman telah memberangkatkan lebih dari 3.000 tenaga kerja ke Jepang. Dengan kerjasama yang lebih solid dengan SMK PP Negeri Mataram, ia berharap dapat semakin banyak lagi alumni yang memiliki kesempatan untuk berkarir di Jepang. Sektor peternakan juga menjadi salah satu fokus ke depan, mengingat potensi di Lombok yang belum banyak dimanfaatkan untuk pasar kerja di Jepang.(bul)