spot_img
26.5 C
Mataram
Beranda blog

Promo Umrah Marak, Masyarakat Teliti Pilih Travel

0
Moh. Akri (Ekbis NTB/ist)

DI bulan Ramadhan ini merupakan momentum yang sangat baik untuk melaksanakan ibadah umrah, sehingga hampir seluruh travel menawarkan jasa keberangkatan di Ramadhan ini, bahkan paket berlebaran di Tanah Suci.

Anggota DPRD NTB Moh. Akri mengatakan, sebagai kewaspadaan dini, pihak Kementerian Agama (Kemenag) juga harus melihat dan mewaspadai travel umrah yang menjanjikan promo menarik kepada jemaah.

Menurutnya sudah ada beberapa kasus kegagalan berangkat jemaah umrah di tahun-tahun sebelumnya, sehingga para jemaah banyak yang terlantar di Jakarta karena tak bisa diberangkatkan. Seperti misalnya di April 2023 lalu, hampir 100 jemaah umrah dari Lombok Tengah gagal diberangkatkan setelah sudah sampai di Jakarta. Ini bisa menjadi pelajaran agar tak terulang lagi kasus serupa.

“Travel-travel besar ini membuat promo dan lainnya agar masyarakat tertarik. Karena itu kita sebagai pemerintah Cq Kementerian Agama dan pemda harus memperhatikan, karena masyarakat kita yang berangkat ini,” kata Moh. Akri kepada Ekbis NTB akhir pekan kemarin.

Ia mengatakan, selain pemerintah, peran lembaga legislatif, baik DPR RI, DPRD Provinsi dan kabupaten/Kota sebaiknya lebih ditingkatkan. Sebab anggota DPR sebagai refresentasi dari masyarakat harus melakukan pengawalan terhadap kepentingan publik agar tak muncul kerugian di masyarakat.

“Harus lebih waspada menurut saya. Tindakan preventifnya agar lebih diutamakan agar jangan terjadi lagi kasus seperti tahun kemarin. Kami di DPRD juga akan mengawasi hal-hal seperti itu,” ujarnya.

Politisi PPP ini mengaku melihat ada sejumlah travel umrah yang menawarkan biaya umrah dengan ongkos yang minim atau di bawah rata-rata travel lain. Kabar yang didengarnya, penginapan jemaah akan cukup jauh dari Masjidil Haram, sehingga harga menjadi lebih rendah.

Namun terlepas dari hal itu, setiap jemaah yang akan berangkat umrah harus lebih teliti dan waspada. Pastikan travel umrah tersebut sudah memiliki pengalaman dan tercatat memiliki izin resmi dari pemerintah.

“Pengawasan dan izin-izin harus disikapi dan dikontrol. Banyak juga perusahaan travel yang besar, namun karena persoalan teknis di lapangan, itu kadang yang bikin dia gagal,” katanya.

Namun jika ada travel yang memang memiliki niat menipu jemaah, maka harus diberikan sanksi oleh pemerintah dan pihak kepolisian harus memproses secara pidana karena merugikan masyarakat.(ris)

Permintaan Umrah Meningkat 40 Persen

0
FOTO BERSAMA - Jemaah umrah PT. Mudahan Tilah Tour foto bersama. (Ekbis NTB/ist)

ANTUSIASME masyarakat melaksanakan ibadah Umrah pada bulan Ramadhan 1445 Hijriah atau 2024 cukup tinggi. Data di PT. Mudahan Tilah Tour, animo masyarakat  yang akan berumrah sebesar 40 persen dibandingkan bulan selain Ramadhan. Tidak jarang banyak jemaah yang masuk dalam kategori mampu dua kali melaksanakan umrah di bulan Ramadhan yang sama.

Hal ini mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah. Kementerian Haji dan Umrah sebagaimana dilansir dari Saudi Gazette, Minggu (17 Maret 2024) lalu  telah mengumumkan, bahwa jemaah tidak diperbolehkan untuk mengulang ibadah umrah selama bulan suci Ramadhan 2024 ini.

Peraturan ini dibuat dengan tujuan mengurangi kepadatan jemaah yang ingin melaksanakan ibadah . selama bulan Ramadhan, yang merupakan puncak musim umrah tahun ini. Pihak kementerian menegaskan, izin melakukan dua atau lebih ibadah umrah tidak akan dikeluarkan selama bulan suci.

Langkah ini untuk mengurangi kepadatan dan memberikan kesempatan kepada semua jemaah untuk melakukan umrah dengan mudah dan nyaman selama bulan suci. Di bawah sistem aplikasi Nusuk, jika seorang jemaah ingin mengajukan izin untuk umrah untuk kedua kalinya selama bulan Ramadhan, sebuah pesan “Penerbitan izin gagal” akan muncul.

Kementerian Haji dan Umrah menekankan pentingnya mendapatkan izin yang dikeluarkan dari aplikasi Nusuk untuk melakukan umrah oleh para jemaah. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menggarisbawahi pentingnya kepatuhan mereka terhadap slot waktu yang dialokasikan untuk melakukan ritual. Tidak ada pilihan pada aplikasi Nusuk untuk mengubah waktu pengajuan umrah, tetapi jemaah dapat menghapus pengajuan mereka melalui aplikasi jauh sebelum waktunya tiba.

Meski demikian yang paling penting di sini adalah jemaah lebih waspada, bila mendapatkan tawaran paket umrah dengan biaya rendah. Ukuran biaya rendah ini menurut Direktur PT Mudahan Tilah Tour Wiwik Apriani, kisaran Rp30 juta ke bawah. Saat bulan Ramadhan, akan terjadi kenaikan harga paket berumrah. Mengikuti kenaikan sejumlah komponen jasa dan pelayanan yang ada di Arab Saudi.

“Saat Ramadhan, harga paket umrah itu naik. Variatif, tergantung travelnya. Bisa dari Rp32an juta, sampai Rp40-an juta. Kalau ada yang menawarkan di bawah Rp30 juta, sudah mesti hati-hati itu,” ujarnya mengingatkan.

Menurutnya, saat Ramadhan, harga paling rendah yang ditawarkan oleh travel di kisaran Rp32 juta. Itupun menurutnya kategori umrah backpacker, atau jemaah umrah yang tidak mendapatkan pelayanan hotel berbintang. Tempat menginapnya jauh dan harus menggunakan kendaraan bila ke Masjidil Haram.

“Paket-paket murah itu ada, itu paket backpacker. Tapi kalau sudah tawaran biayanya murah, hati-hati itu,” imbuhnya.

Wiwik menambahkan, travelnya, PT Mudahan Tilah Tour juga mendapatkan berkah Ramadhan. Permintaan jemaah untuk umrah melaui travelnya meningkat dari waktu-waktu biasanya di luar bulan Ramadhan.

Disebutnya, kenaikan permintaan umrah ini sampai 40 persen. Tingginya animo berumah saat Ramadhan dipengaruhi oleh niat untuk mendapat pahala berlipatganda di bulan spesial setahun sekali ini. “Banyak orang penasaran ingin melaksanakan puasa, bahkan lebaran di tanah suci. Dan itu terjadi bagi seluruh umat Muslim dunia. Sehingga permintaannya naik,” ujarnya. (bul)

Kejar Malam Lailatul Qadar di Tanah Suci

0
Widia Hikmawati (Ekbis NTB/era)

ANIMO umat Islam melaksanakan ibadah umrah di bulan Ramadhan meningkat. Tingginya minat masyarakat NTB menunaikan ibadah umrah ini harus dibarengi dengan antisipasi terkait adanya biro umrah diduga palsu yang memanfaatkan momentum umrah Ramadhan.

Salah seorang jemaah umrah yang akan berangkat pada tanggal 30 Maret sampai dengan 16 April 2024, Widia Hikmawati mengaku adanya permintaan tinggi jemaah umrah di bulan Ramadhan ini merupakan sesuatu yang wajar.

“Terutama di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, karena orang-orang mengajar malam Lailatul Qadar di sana. Wajar tinggi karena banyak peminat karena salah satu alasannya orang juga mengejar pahala yang berlipat ganda di bulan Ramadhan” katanya Jumat, 22 Maret 2024.

Terkait dengan adanya kasus biro umrah palsu atau biro umrah nakal yang memanfaatkan momentum puasa dengan menaikkan harga tiket umrah, Wiwik sapaan akrabnya mengatakan bahwa sebelum memilih travel umrah, dirinya  melakukan riset terlebih dahulu.

“Awal mau daftar tanya, kita tanya orang-orang dulu yang pernah pakai travel ini. Ustadznya siapa, pelayanannya bagaimana selama perjalanan. Di samping itu juga yang harus ditanyakan jarak hotel dengan masjid pas di sana,” ucapnya.

Ia juga mengaku bahwa di bulan Ramadhan ini, ada perbedaan biaya keberangkatan umrah, di bulan biasa biaya umrah paling mentok di angka Rp35.000.000, namun di bulan puasa ini biaya umrah bisa di atas Rp40.000.000.

Pada perjalanan umrah kali ini, Wiwik mengaku bahwa dirinya menggunakan Travel Umrah Mudahan Tilah dan mengambil paket hemat dengan membayar sebesar Rp36.000.000.

Kemudian, terkait dengan pelayanan, ia mengatakan bahwa pelayanan di bulan Ramadhan tergantung dengan travel umrah masing-masing. ‘’Apakah ada perbedaan, tentu ada perbedaan dari bulan biasa, apalagi di bulan ini permintaan dan keberangkatan umrah sangat tinggi. Kalau pelayanan kembali ke travel masing-masing soal pelayanan.’’

‘’Cuma orang yang umrah di bulan biasa tidak seramai seperti di bulan Ramadhan. Dan biayanya biasanya di bawah Rp35 juta, tapi kalau umrah Ramadhan biasanya di atas Rp37 atau atas Rp40 juta tergantung paket yang diambil,” ujarnya. (era)

Minat Umrah Tinggi, Waspadai Travel Tawarkan Biaya Murah

0
LAYANI - Sekretaris Patuh Provinsi NTB, H. Zamroni melayani calon jemaah umrah di travelnya, Amantubillah di Lingkar Selatan, Kota Mataram pekan kemarin. (Ekbis NTB/bul)

Animo umat Islam melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Mekah, Arab Saudi sangat tinggi, terutama saat bulan Ramadhan. Banyak yang bermimpi untuk menunaikan ibadah umrah di bulan penuh kemuliaan ini. Hal ini juga berpengaruh terhadap biro travel haji dan umrah menawarkan paket umrah dengan biaya terjangkau. Namun, masyarakat juga harus waspada tawaran paket umrah agar terhindar dari penipuan, sehingga gagal melaksanakan ibadah umrah.

DATA Asosiasi Travel Umrah dan Haji NTB menunjukkan trend animo berumrah saat Ramadhan naik di atas 50 persen. Kenaikan animo ini dibarengi dengan kenaikan biaya umrah di bulan suci. Hal ini sejalan dengan hukum pasar, semakin banyak permintaan, maka harganya semakin mahal.

Di tengah kenaikan biaya umrah ini, banyak biro perjalanan umrah dan haji yang menawarkan paket dengan biaya beragam. Ada yang menawarkan diskon sekian persen dan menawarkan bisa menginap dekat dengan Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Belum lagi dengan paket ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Arab Saudi yang menjadi saksi penyebaran dan perkembangan agama.

Sekretaris Persatuan Travel Umrah dan Haji (Patuh) Provinsi NTB, Zamroni mengatakan, jika dibanding bulan – bulan biasa,  peningkatan animo umrah pada bulan puasa 1445H/2024 ini masih lebih tinggi dari animo umrah saat puasa tahun 2023 lalu.

“Karena tahun lalu agak dilonggarkan setelah masa pandemi Covid-19. Mekah tidak ditutup oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi,” ujar Zamroni pekan kemarin. Owner PT. Amantubillah Travel Haji dan Umrah ini mengatakan, peningkatan minat berumrah ini dipengaruhi beberapa hal. Di antaranya, selain mengejar bulan mulia, kegiatan ibadah di tanah suci pada bulan Ramadhan sangat padat. Seluruh umat Muslim di dunia ingin mengejar momentum ini untuk mengejar pahala ibadah sebanyak-banyaknya.

Pada bagian lain, ujarnya, tingginya animo umat Muslim berumrah saat puasa ini juga diikuti kenaikan biaya-biaya perjalanan melaksanakan ibadah umrah. Biaya-biaya ini naik umumnya karena kenaikan biaya yang berlaku di Arab Saudi.

Kenaikan biaya ini dipengaruhi oleh momentum yang terdiri dari, 10 hari awal Ramadhan, 10 hari pertengahan Ramadhan, dan 10 hari akhir Ramadhan.

“Dan kenaikan biaya umrah paling tinggi di 10 hari terakhir Ramadhan. Karena selain ada malam spesial lailatul qadar, jemaah juga mengejar Hari Raya Idul Fitri di tanah suci. Umat Muslim se dunia ingin mengejar kesempatan ini .karena umrah saat puasa sama halnya melaksanakan ibadah haji,”  imbuhnya.

Zamroni mengatakan, jika pada bulan-bulan biasa, biaya umrah di angka Rp30an juta. Saat Ramadhan mengalami kenaikan hingga Rp50 juta. Kenaikan biaya umrah ini, terutama karena kenaikan tarif hotel sebagai komponen terbesar. Termasuk biaya-biaya pendukung lainnya.

“Saat haji, visa yang diterbitkan Rp3 juta, saat umrah Ramadhan visa yang diterbitkan Pemerintah Arab Saudi menjadi Rp6 juta. Sehingga sangat wajar komponen biaya umrah berdampak secara bisnis di Arab Saudi,” tambahnya.

Zamroni lebih jauh mengemukakan, di tengah tingginya animo berumrah saat Ramadhan ini, calon jemaah juga mesti berhati-hati memilih travel umrah. Agar niat beribadahnya di tanah suci di bulan suci dapat dilaksanakan.

Beberapa hal yang penting diperhatikkan oleh calon jemaah di antaranya. Pastikan legalitas travel umrahnya dengan 5 pasti. Pastikan travel umrahnya resmi. Pastikan jadwal pemberangkatannya. Pastikan jadwal terbangnya. Pastikan hotel tempat menginapnya. Dan pastikan visanya diterbitkan.

“Jangan tergiur ongkos murah. Kalau bulan Ramadhan ada travel yang menawarkan ongkos di bawah Rp35 juta, hati-hati saja,” ujarnya.

Calon jemaah juga dapat melakukan pengecekan travel umrah tersebut diaplikasi Umrah Cerdas yang dapat diunduh di play store. “Di aplikasi tinggal masukkan nama travelnya, kalau travel umrah resmi akan muncul nama perusahannya,”  demikian Zamroni. (bul)

NTB Incar Pasar Ekspor Kambing ke Arab Saudi

0
Muhammad Riadi (Ekbis NTB/dok)

Mataram (Ekbis NTB) – Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB tengah mengincar pasar ekspor untuk hewan ternak kambing di NTB ke Timur Tengah. Khususnya Arab Saudi. Pemprov NTB tengah mengkomunikasikan untuk menggarap peluang ini. Mengingat, NTB memiliki potensi ternak cukup untuk dikembangkan.

Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Nakeswan Provinsi NTB, Muhammad Riadi. Kesempatannya umrah bersama Pj. Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si baru-baru ini digunakan juga untuk membangun komunikasi dengan mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Dalam komunikasi awal namun dalam pembahasan tersebut Arab Saudi ingin memasok daging kambing kurban ke NTB.

Dalam pertemuan tersebut, pembahasan awalanya adalah keinginan untuk memasok daging kambing kurban ke Indonesia, ke NTB. Kendati demikian, sesuai dengan regulasi yang ada dan diakui untuk kendalanya mendatangkan daging kambing kurban dari Arab Saudi masalahkan ada di kesehatan hewannya. Namun rencana memasukkan daging kurban ke Indonesia ini aturannya harus berdasarkan persetujuan negara terlebih dahulu.

Apalagi kambing di Arab Saudi dikhawatirkan membawa penyakit hewan, dan menular ke ternak kambing yang sudah eksis di NTB. “Sebenarnya dari 2017 keinginan Arab Saudi membawa ke Indonesia, tetapi sama kementrian pertanian tidak pernah dikasi, karena belum bebas penyakit. Pernah ada yang nekad membawa beberapa container, tapi dimusnahkan di sini, tidak bisa didistribusikan ke masyarakat,” ungkapnya.

 Ditambahkan, rencana pengiriman hewan kurban dari Arab Saudi diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat dunia. Hanya saja karena kendala penyakit hewan sehingga tidak bisa diterima. “Karena dikhawatirkan membawa mudharat lebih besar, kemungkinan tidak bisa,” katanya.

Yang paling memungkinkan adalah, mengekspor kambing ke Arab Saudi karena kambing di NTB sudah dipastikan bebas penyakit. “Yang berpeluang itu kita membawa kambing kesana, karena daerah kita dari segi kesehatan hewan internasionalnya tidak ada masalah kita. Mudah-mudahanlah ada tindak lanjutnya pembahasan kita soal ini,” ujarnya.

Untuk memenuhi permintaan atau pasokan kambing ke Arab Saudi ini, lanjut kepala dinas, nantinya akan dibangun kesepakatan antara keduanya. Terlebih dahulu harus dipastikan pengusaha di Arab Saudi yang bersedia bekerjasama. Dan dipastikan jumlah kebutuhannya.

Sementara itu, Disnakeswan NTB memastikan potensi kambing di tengah masyarakat cukup besar. pun untuk pengembangannya tinggal mendorong masyarakat. Apalagi kambing adalah salah satu hewan ternak yang perkembangannya cukup cepat. (bul)

Jerman Kembali Buka Peluang Kerja untuk Tenaga Perawat

0
Pelepasan tenaga migrant Indonesia G to G Korea Selatan dan Jerman (Suara NTB/ist)

Mataram (Ekbis NTB) – Jerman membuka kembali rekrutmen untuk pekerja perawat asal Indonesia.

Dibutuhkan ratusan perawat dalam rekrutmen batch V tahun 2024 ini. Kepala BP3MI, Noerman Adhiguna di Mataram, Kamis 7 Maret 2024 kemarin menyampaikan, rekrutmen dan penempatan calon kandidat pekerja migran Indonesia (PMI) perawat melalui skema government to government (G to G) ke Jerman.

Tenaga perawat Indonesia yang dibutuhkan mencakup berbagai bidang, termasuk Unit Perawatan Intensif, Perawatan Geriatri, Panti Asuhan, Perawatan Lansia, Bangsal Umum, Bangsal Medis, Ruang Operasi, Neurologi, Ortopedi, Psikiatri, Bangsal Anak, dan Neonatal. “Pembukaan serta pendaftaran rekrutmen tenaga perawat Indonesia telah dibuka. Pendaftaran mulai tanggal 7 Februari sampai dengan 30 April 2024,” katanya.

Rekrutmen ini, kara Noerman, adalah peluang bagi tenaga-tenaga lulusan perawat yang ingin bekerja di luar negeri. Beberapa persyaratan yang harus diketahui dan dipenuhi diantaranya, WNI, berusia minimal 18 tahun sata mendaftar. Lulusan dari Lembaga Pendidikan Keperawatan yang terakreditasi dengan memegang gelar Pendidikan D3 Keperawatan atau D4 Keperawatan atau S1 Keperawatan.

Memiliki sertifikat Registrasi Perawat atau STR (Surat Tanda Registrasi) dari Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) yang masih berlaku per 9 Juni 2022. Pelamar juga harus memiliki kemampuan Bahasa Jerman, atau bersedia mengikuti pelatihan Bahasa Jerman di dalam negeri.

Gaji perawat di Jerman bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk pengalaman, lokasi penempatan.  Program kerja perawat di Jerman menawarkan gaji yang menarik. Sebagai perawat profesional, dapat menghasilkan antara Rp30 juta hingga Rp50 juta (2000 hingga 3200 Euro) per bulan.

Keuntungan lainnya, selain gaji, perawat yang bekerja di Jerman juga mendapatkan berbagai tunjangan, seperti asuransi kesehatan, asuransi masa tua, bonus tahunan, tiket kedatangan dari Indonesia ke Jerman, serta akomodasi. “Bagi yang berminat, bisa langsung mengakses website BP2MI https ://siskop2mi.bp2mi.go.id/ atau bisa langsung datang ke kantor BP3MI Mataram untuk lebih jelasnya,” katanya.

Program bekerja di Jerman ini sudah banyak memberangkatkan perawat-perawat kompeten dari NTB. Sebagai program antar pemerintah, bekerja sebagai perawat di Jerman ditanggung biayanya. Kecuali, biaya dokumen persyaratan, tes psikologi, BPJS PMI, biaya akomodasi dan pelatihan Bahasa Jerman jika dilakukan secara langsung, dan transportasi dari daerah asal ke Jakarta, ditanggung sendiri. (bul)

Keunggulan Beli Rumah di Perumahan Pesona Dompu Kabupaten Dompu Type 36/150 (Subsidi) dengan Luas Bangunan 36 meter persegi dan Luas Tanah 1,5 are Harga Rp185 juta Dicicil Rp1,3 juta per bulan

0

Perumahan Pesona Dompu memiliki luas 41 hektar berupa kawasan hijau asri dan dikelilingi perbukitan hijau dan segar sepanjang tahun. Tersedia Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum berupa jalan dan ruang terbuka hijau dengan luas 40% sampai 60% dari luas terbangun. Berlokasi sangat strategis di jalan Lintas Mbawi, Kelurahan Kandai I, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu – NTB dan berjarak 600m dari RSUD Dompu, berjarak 850m dari Pasar Dompu, berjarak 950m dari SMAN 1 Dompu, berjarak 1000m dari Kantor Bupati Dompu

Ir. Indra Gunawan sebagai Project Manager Perumahan Pesona Dompu menerangkan bahwa PT. Pesona Dompu Mandiri sebagai pengembang Perumahan Pesona Dompu berkomitmen untuk menyediakan fasilitas infrastruktur dan bangunan rumah yang berkualitas tinggi untuk memastikan kehidupan yang lebih berkualitas bagi penghuni dan peningkatan nilai investasi rumah bagi pemilik di Perumahan Pesona Dompu.

Infrastruktur berupa jalan masuk utama selebar 12 meter dan jalan lingkungan selebar 6 meter dilapis dengan paving-block kualitas K400. Penyediaan listrik oleh PLN dan air bersih dari sumur bor sedalam 120 meter yang sangat bersih dan layak diminum.
Pembangunan dan Pemasaran Tahap Pertama di bulan Pebruari 2024 ini untuk cluster rumah type 36/150 (Subsidi) yaitu bangunan luas 36 meter persegi dan tanah seluas 150 meter persegi / 1,5 are sebanyak 55 unit rumah yang setiap unit rumahnya terdiri 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, carport, taman yang luas dan dibangun dengan bahan-bahan bangunan berkualitas KW-1.

Kedepannya, Perumahan Pesona Dompu menawarkan kavling rumah dan tanah (Subsidi) type 36/100 sebanyak 300 unit dan kavling tanah siap bangun (Komersil) luas 150m2 dan 200m2 sebanyak 200 unit yang kesemuanya dibangun dikelilingi oleh ruang terbuka hijau atau taman yang luas berikut pedestriannya. (r/*)

Segera miliki sekarang juga rumah hunian premium harga minimum di Perumahan Pesona Dompu. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.pesonadompu.com ; IG: @Perumahanpesonadompu

Disnakertrans NTB Tegaskan Pengiriman PMI ke Malaysia Tetap Jalan

0
I Gede Putu Aryadi (Suara NTB/ist)

Mataram (Ekbis NTB)- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB menegaskan bahwa pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) tujuan Malaysia tetap berjalan dengan lancar sesuai dengan job order dari perusahaan setempat.

Kepala Disnakertrans NTB I Gede Putu Aryadi MH mengatakan, pengiriman PMI ke Malaysia dilakukan melalui kesepakatan kedua negara melalui konsep One Channel System atau sistem satu kanal.

“Kemarin itu tetap jalan. Kan kita menunggu job order dan izin rekrut, itu saja,” kata I Gede Putu Aryadi kepada Suara NTB, Kamis (7/3/2024).

Ia mengatakan, ada banyak perusahaan di Malaysia yang mencari tenaga kerja ke Indonesia, termasuk NTB dengan menyediakan lapangan kerja yang beragam. Tak hanya di bidang perkebunan, namun juga di sektor konstruksi, peternakan, domestik dan lainnya.

“Kemarin itu kan sekian puluh ribu (pengiriman-red). Masing-masing perusahaan punya job order. Agency Malaysia bekerjasama dengan perusahaan di sini. Misalnya Sime Darby minta puluhan ribu PMI, dia akan kerjasama dengan P3MI,” katanya.

Selain ke Malaysia, PMI juga dikirim ke puluhan negara di dunia dengan tawaran gaji yang sangat bagus. Karena pekerja asal Indonesia yang memiliki skill banyak dikirim ke Korea, ke Jepang untuk magang dan lainnya. Dampaknya angka remitansi dari negara-negara penempatan tersebut cukup mendominasi.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) NTB, H. Muhammadon menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia diberikan kesempatan hingga Bulan Mei 2024 ini untuk memberangkatkan sisa kuota PMI yang diperbolehkan masuk ke Malaysia.

“Sejak bulan Maret tahun 2023 lalu, Pemerintah Malaysia sudah mengeluarkan kebijakan tidak lagi menerima pekerja Indonesia untuk pekerja ladang, bangunan, pabrik, khususnya di negara bagian Malaysia Barat. Sampai Mei 2024 ini diperbolehkan mengiriman PMI bagi teman-teman yang masih ada kuoata pengiriman tahun sebelumnya,” katanya.

Selebihnya, menunggu kembali kebijakan pemerintah Malaysia. H. Madon menambahkan, penyetopan sementara penerimaan PMI ini salah satunya dipengaruhi oleh kebijakan Kementerian yang membidangi Ketenagakerjaan di Malaysia yang sudah berkontrak dengan pemerintah negara-negara lain dalam hal penggunaan tenaga kerja luar negeri.

“Dan Malaysia masih kebanjiran pekerja dari Bangladesh, Myanmar, India,” tambahnya. Kebijakan pemerintah negara Malaysia ini menurutnya menjadi beban baru bagi peruusahaan-perusahaan penyalur tenara kerja di Provinsi NTB. Terlebih Malaysia adalah negara tujuan bekerja terbesar masyarakat NTB.(ris)

Penerima Bantuan Kemiskinan di Dompu Jauh Lampaui Jumlah Kemiskinan

0
Muhammad Syaukani(ekbisntb.com/ist)

Dompu (ekbisntb.com) -Kemiskinan di Kabupaten Dompu seharusnya tidak ada masalah karena sudah ditangani Pemerintah. Dari 11,59 persen atau 32.080 jiwa warga miskin di Kabupaten Dompu data BPS kondisi 2024, pemerintah justru membantu 116.857 jiwa untuk program jaminan kesehatan di tahun 2025.

“Sebanyak 116.857 jiwa warga Kabupaten Dompu saat ini sebagai Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) dari Kementrian Sosial (Kemensos). Setiap bulan tetap ada penonaktifan dan ditarik Kemensos akibat perubahan desil hasil grown chek STSEN dan hasil pemadanan oleh Dirjen Dukcapil,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Dompu, Muhammad Syaukani, ST saat dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (11/7).

PBI JK dari pusat ini berdasarkan standar ekonomi masyarakat yang digolongkan dengan desil. PBI JK adalah mereka yang berada di desil 1 hingga desil 5 atau kelompok warga miskin dan nyaris miskin. Kelompok warga menengah ke atas berada di desil 6 ke atas.

Sehingga setiap bulan selalu ada penonaktifan PBI JK oleh Kemensos. Ada karena masuk kategori mampu secara ekonomi, NIK tidak valid, pindah domisili, meninggal dunia, dan lainnya.

Mereka yang belum terdaftar sebagai PBI JK, bisa didaftarkan melalui operator Siks NG di masing – masing desa / kelurahan. Pengimputan dibuka setiap bulan antara tanggal 1 – 10. Selanjutnya diapproval oleh admin kabupaten untuk diteruskan ke Kemensos melalui Siks NG. “Disetujui dan diterimanya, tergantung dari Kemensos dengan melihat kuota persentase kemiskinan di daerah tersebut,” katanya.

Pemerintah daerah (Pemda) juga mengalokasikan anggaran untuk membayar iuran jaminan Kesehatan melalui Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Program ini hingga 1 Juni, jumlahnya sebanyak 43.540 jiwa warga Dompu.

PBPU Pemda ini tinggal membawa KTP, KK dan keterangan miskin. “Yang menjadi prioritas saat ini adalah yang emergency, dan belum ada BPJS. Emergency ini dalam keadaat sakit, yang dirawat atau opname di rumah sakit, lansi, ODGJ, dan wanita hamil,” jelasnya.

Agar penerima bantuan ini tepat sasaran, pemerintah pun didorong untuk membuka data setiap saat. Control public atas data penerima bantuan, salah satu cara agar penerima bantuan benar-benar tepat sasaran. Sehingga program penanganan kemiskinan ekstrem benar-benar terealisasi. (ula)

Presiden Target Pemkab Lobar Tuntaskan 12 Ribu Jiwa Miskin Ekstrem Tahun ini

0
MISKIN Warga miskin di Lobar menerima BLT DD dari desa. (ekbisntbcom/ist)

Lombok (ekbisntb.com) -Wakil Bupati (wabup) Lombok Barat (Lobar) Hj. Nurul Adha menyampaikan Presiden Prabowo Subianto memasukkan program nasional, salah satunya penyelesaian miskin ekstrem sampai nol persen.

Presiden menargetkan semua daerah untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem tahun ini. Termasuk Pemkab Lombok Barat ditarget tahun ini untuk menangani kemiskinan ekstrem tersebut.

“Ini kan kalau tidak punya konsep cara bekerja, nanti serampangan. Semua kerja tapi karena tidak berdasarkan data tidak ada petunjuk, tidak tepat sasaran,”tegasnya, kemarin.

Wabup menyampaikan penanganan miskin ekstrem ini digempur dari berbagai sisi. Contoh tahun ini dari APBD dialokasikan 350 unit rumah layak huni untuk warga miskin ekstrem. Namun dari laporan Dinas Perkim, dari 350 yang sudah dibuatkan SK diverifikasi ulang sesuai permintaannya memprioritaskan miskin ekstrem.

Dari verifikasi itu, yang memenuhi persyaratan itu ada 110 KK, sehingga ia pun menekankan basis data harus diselesaikan agar tepat sasaran. Dari hasil rakor dengan OPD terkait konsep kerja, data base harus selesai. Dan database pun sudah diselesaikan bersama BPJS, di mana jumlah miskin ekstrem di angka 1,57 atau 12.307 jiwa. Kalau lebih turun lagi.

Angka kemiskinan ekstrem ini selain ditangani rumahnya, juga melalui BLT DD yang jumlahnya besarnya. BLT DD ini akan menyentuh 3.500 KK, jumlah ini lumayan bisa menekan. Tinggal sisanya yang dipikirkannya untuk intervensinya. Selain terintergrasi juga dengan penanganan anak-anak yang miskin ekstrem. “Dikes juga Intervensi dari BPJS, PBI,” pungkasnya. (her)

Jelang Tahun Ajaran Baru, Pedagang Seragam dan Buku di Cakranegara Mengeluh Sepi

0
Seragam sekolah yang tertata rapi di lapak milik Fatmah. Jelang tahun ajaran baru, Pasar Cakranegara belum menunjukkan tanda keramaian seperti tahun-tahun sebelumnya.(ekbisntb.com/hir)

Mataram (ekbisntb.com) -Tiga hari jelang tahun ajaran baru dimulai pada 14 Juli 2025, suasana di Pasar Cakranegara belum menunjukkan tanda-tanda keramaian seperti tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah pedagang seragam dan perlengkapan sekolah mulai mengeluhkan sepinya pembeli yang biasanya mulai memadati lapak sejak jauh hari.

Salah satu pedagang seragam sekolah, Fatmah, yang sudah belasan tahun berjualan di pasar tersebut, mengaku omzetnya tahun ini menurun drastis. Ia membandingkan kondisi saat ini dengan masa-masa sibuk yang biasa terjadi menjelang masuk sekolah.

“Biasanya kalau udah dua minggu sebelum masuk sekolah, rame sekali ini tempat. Kadang saya sampai nggak sempat makan, berdiri terus layani pembeli. Sekarang? Duduk-duduk saja kita, nunggu pembeli lewat. Kadang ada yang cuma tanya harga, terus pergi,” ujarnya kepada Suara NTB, Jumat (11/7).

Fatmah mengatakan, dirinya sudah menyiapkan stok seragam sekolah dengan berbagai ukuran sejak sebulan lalu, berharap pembeli akan datang seperti biasanya. Namun harapan itu belum terwujud. Menurutnya, perubahan perilaku belanja masyarakat bisa jadi jadi salah satu penyebab.

“Sekarang ini kan zamannya HP. Tinggal klik-klik saja, datang ke rumah. Jadinya orang malas ke pasar. Saingan kita bukan cuma di pasar sebelah, tapi juga di Shopee, Tokopedia, yang kayak gitu-gitu,” keluhnya.

Ia juga menyebut, jumlah pedagang seragam yang bertambah di pasar Cakranegara turut memengaruhi pendapatan. Dulu hanya segelintir orang yang menjajakan seragam, kini hampir setiap sudut lapak menjual barang serupa.

“Dulu cuma beberapa yang jual seragam. Sekarang banyak sekali. Rebutan pembeli lah kita,” tambahnya.

Kondisi serupa dirasakan Rina, pedagang buku tulis dan alat tulis yang menempati jalur tengah pasar. Ia mengenang, di tahun-tahun sebelumnya, dua minggu sebelum sekolah dimulai, lapaknya sudah mulai ramai diserbu pembeli.

“Kalau dulu, kami sampai panggil anak-anak bantu layani. Orang tua belanja buku, beli pensil, penghapus, penggaris. Sekarang? Ya Allah, kayak bukan musim masuk sekolah. Sepi sekali. Kadang sehari cuma laku tiga empat lusin buku,” ucapnya sambil membenahi tumpukan buku yang belum tersentuh pembeli.

Meski kondisi pasar masih lesu, baik Fatmah maupun Rina tetap memelihara harapan. Mereka berharap dua hari terakhir menjelang hari pertama sekolah bisa membawa angin segar bagi para pedagang.

“Mudah-mudahan masih ada yang datang belanja. Kami ini kan hidup dari sini. Walaupun cuma sehari dua, asal bisa nutup modal,” harap Fatmah.

Sebagai bentuk siasat, beberapa pedagang bahkan sengaja tidak menaikkan harga agar barang tetap laku. “Yang penting muter uangnya. Untung tipis tidak apa-apa, asal dagangan jalan,” ujar Rina.

Pasar Cakranegara selama ini dikenal sebagai salah satu pusat belanja perlengkapan sekolah di Mataram. Namun dengan berubahnya kebiasaan belanja masyarakat ke platform daring, para pedagang tradisional mulai dituntut untuk beradaptasi. Harapan pada lonjakan pembeli tetap ada, tapi mereka juga menyadari bahwa pola jual-beli tak lagi seperti dulu. (hir)

Volume Sampah Pascabanjir di Mataram Tembus 350 Ton per Hari

0
Sampah pascabanjir di Kebon Duren yang menunggu diangkut, Pada Selasa, 8 Juli 2025.(ekbisntb.como/hir)

Lombok (ekbisntb.com) -Volume sampah di Kota Mataram melonjak tajam setelah banjir besar melanda sejumlah wilayah pada Minggu, 6 Juli 2025. Banjir dengan ketinggian hingga dua meter tersebut meninggalkan dampak signifikan, termasuk dalam hal penanganan sampah.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat, selama lima hari pascabanjir, jumlah sampah yang diangkut setiap harinya mencapai 300 hingga 350 ton, naik drastis dari kondisi normal yang berkisar di angka 200 ton per hari.

Kepala DLH Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi, mengungkapkan bahwa peningkatan volume ini mayoritas berasal dari material berat yang terbawa arus banjir. Sampah yang terkumpul tidak hanya berasal dari limbah rumah tangga, tetapi juga dari sisa bangunan, potongan kayu, hingga puing-puing rumah warga yang rusak.

“Itu bukan sampah rumah tangga biasa. Memang sampah banjir, sisa bangunan, tiang-tiang kayu, macem-macemlah, material-material berat begitu. Semua kita buang ke TPA Kebon Kongok,” jelasnya saat dikonfirmasi pada Jumat (11/7).

Denny menyebutkan, salah satu titik yang menyumbang volume sampah terbesar berada di wilayah Karang Kemong. Di kawasan ini, jumlah sampah yang diangkut mencapai 80 hingga 100 ton per hari. Volume tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya, meskipun area lain juga turut menyumbang beban pengangkutan.

“Kalau liat di Karang Kemong aja itu bisa 80 sampai 100 ton. Di tempat lain memang tidak terlalu banyak (tapi tetap saja menambah beban pengangkutan),” ujarnya.

Meski beban meningkat signifikan, DLH tetap mengupayakan pengangkutan dilakukan secara maksimal. Pihaknya mengerahkan armada gabungan yang terdiri dari tim DLH dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram. Selain itu, alat berat juga diterjunkan untuk mempercepat proses pembersihan, terutama untuk mengangkut puing-puing besar yang tidak bisa ditangani secara manual.

“Kita kerja sama dengan PU. Alat berat juga diturunkan buat bantu bersihkan puing-puing yang berat,” jelasnya.

Untuk mendukung kelancaran proses pembersihan tersebut, Pemerintah Provinsi NTB melalui Pj Sekretaris Daerah (Sekda), Lalu Mohammad Faozal, memberikan kebijakan khusus berupa pembebasan retribusi kompensasi jasa pelayanan (KJP) dan kompensasi dampak negatif (KDN) pembuangan sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kebon Kongok. Kebijakan ini berlaku selama masa tanggap darurat, yakni selama 10 hari terhitung sejak Senin lalu.

Kebijakan pembebasan retribusi ini dinilai sangat membantu, mengingat volume dan ritase sampah yang luar biasa pascabanjir. Tanpa keringanan tersebut, beban biaya operasional yang harus ditanggung Pemkot bisa menjadi sangat besar.

DLH menargetkan, dalam beberapa hari ke depan, proses pengangkutan dan pembersihan sisa sampah pascabanjir dapat dituntaskan secara menyeluruh. Fokus saat ini adalah mengurangi potensi gangguan lingkungan dan kesehatan yang bisa ditimbulkan jika sampah dibiarkan terlalu lama menumpuk di lingkungan permukiman. (hir)

 

 

 

Gantungkan Hidup dari Tambang, Penambang Sekotong Berharap Dilegalkan Pemerintah

0
Lokasi tambang Sekotong yang diharapkan bisa dilegalkan pemerintah(ekbisntb.com/ist)

Lombok (ekbisntb.com) – Penambang emas yang ada di kawasan Sekotong Lombok Barat (Lobar) berharap agar aktivitas penambangan ilegal di kawasan tersebut dilegalkan oleh pemerintah. Pasalnya, tambang tersebut menjadi mata pencaharian bagi warga untuk menggantungkan hidupnya.

Warga Desa Persiapan Belongas, Kecamatan Sekotong, Habib Islami, mengaku banyak warga yang menggantungkan hidup dari lahan tambang di Sekotong. Habib tidak bisa membayangkan apabila tambang emas ini ditutup, karena  akan banyak warga yang akan kehilangan mata pencaharian. Sebab kalau mengandalkan sektor pertanian, kondisinya sulit karena cuaca tidak menentu.

“Pertanian susah sekarang, musim enggak nentu,” ungkapnya, Jumat 11 Juli 2025.

Dirinya  hanya lulusan SD, sehingga ia pun memilih tambang, walaupun nyawa menjadi taruhannya. Asalkan anak dan istrinya bisa makan dan sekolah.  Karana itu, ia pun sangat berharap pemerintah bisa memahami persoalan para penambang emas di Sekotong. “Pemerintah harus hadir untuk kami. Jangan malah memidanakan kami,” harapnya.

Penambang lain, Eros mengatakan sejak adanya aktivitas penambangan di Sekotong pada tahun 2008 silam. Tindak kriminal, khususnya di wilayah Sekotong berkurang, karena sudah ada kawasan tambang sebagai ladang mata pencaharian baru. “Jadi, di sini kami menjadikannya sebagai pengharapan hidup. Ada alasan ekonomi yang membuat kami berani menambang,” kata Eros.

Di lokasi tambang emas yang dimanfaatkan sebagai mata pencaharian masyarakat ini terpusat di tiga lokasi yang berada di kawasan perbukitan Sekotong, yakni di Landek Bare, Batu Montor, dan Lenong. Untuk menuju lokasi, butuh waktu sekitar satu jam dari jalan beraspal, jauhnya sekitar 8 kilometer. Jalur menuju lokasi juga cukup terjal dan berlumpur. Hanya kendaraan khusus yang mampu melalui satu-satunya akses menuju lokasi tambang emas tersebut.

Terlihat di lokasi tambang, warga mendirikan tenda sebagai tempat peristirahatan sementara yang berada dekat dengan lubang tambang. Metode penambangan ada dalam bentuk “ngelubang” atau membuat lubang hingga kedalaman seratus meter lebih dan “ngeloyong” atau mencari bongkahan emas dari bebatuan yang ada di permukaan.

Mereka menambang dengan peralatan tradisional, seperti perkakas palu besar dan karung. Bahkan, mereka rela menginap di lokasi tambang hingga satu bulan hanya untuk mendapat bongkahan emas.

Penambang pun harus mendapatkan hasil lebih dari modal yang dikeluarkan. Untuk bisa membeli makan, sewa angkutan.

Sebelumnya, Pemkab Lobar berencana melegalkan kegiatan pertambangan di Sekotong. Langkah ini diambil menyusul tingginya angka kemiskinan di wilayah tersebut meski memiliki potensi tambang emas.

Wakil Bupati Lobar, Hj. Nurul Adha, mengatakan rencana legalisasi tambang rakyat ini merupakan hasil kunjungan bersama Wakil Ketua Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Nanik Sudaryati Deyang, ke lokasi pertambangan di Sekotong.

Namun, Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Wilayah V KPK, Dian Patria menegaskan bahwa tambang emas di Sekotong tidak bisa dilegalkan karena area tambang masuk dalam kawasan hutan.

Sementara itu, Amri Nuryadin, selaku Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTB, akan menempuh jalur hukum jika Pemkab Lobar benar-benar melegalkan tambang emas di Sekotong. Alih-alih akan menekan angka kemiskinan, justru upaya melegalkan tambang ini menunjukkan kelemahan Pemkab Lobar dalam mengelola sumber daya alam (SDA).

“Saya pikir pemerintah malas berpikir dia untuk mencari jalan keluar yang berkelanjutan untuk proses kesejahteraan bagi rakyat,” tambahnya.  (her)

Pengosongan Lahan Digelar Pekan Depan, Forkopimda Loteng Siap Kawal ITDC

0
Kawasan Pantai A’an yang akan segera dibangun investor. Pemkab Loteng dan jajaran Forkopimda mendukung pihak ITDC yang akan melakukan pengosongan di kawasan yang akan dibangun ini. (ekbisntb.com/ist)

Lombok (ekbisntb.com) – Rencana penataan kawasan Pantai Tanjung A’an Desa Sengkol Kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng) segera dimulai. Sebagai langkah awal Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) akan melakukan pengosongan lahan yang direncanakan digelar Selasa pekan depan. Pengosongan lahan dilakukan untuk memastikan kawasan Pantai Tanjung A’an bebas dari lapak-lapak dan bangunan yang tidak semestinya ada.

Langkah pengosongan lahan oleh ITDC tersebut pun sudah mendapat dukungan dari Pemkab Loteng dan jajaran Forum Koordnasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Loteng. Personel kepolisian serta TNI juga telah disiapkan untuk mengawal proses pengosongan lahan. Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dibantu personel Sat Pol PP Loteng dan unsur pengamanan lainnya.

Ihwal rencana pengosongan lahan kawasan Pantai Tanjung A’an tersebut sudah disampaikan Bupati Loteng H. Lalu Pathul Bahri, S.IP.M.AP., saat olahraga bersama yang diikuti pegawai lingkup Pemkab Loteng, personel Polres Loteng, Kodim 1620/Loteng, Kejari Loteng, hingga pegawai ITDC, bertempat di Pantai Batu Kotak Tanjung A’an, Jumat 11 Juli 2025.

Pada kesempatan itu, Bupati Loteng menegaskan kalau pengosongan lahan merupakan bagian dari rencana penataan kawasan Pantai Tanjung A’an. “Dan, itu semua bukan untuk kepentingan pribadi. Tapi untuk kepentingan masyarakat dan daerah ini,” terang Pathul.

Kawasan Pantai Tanjung A’an sendiri merupakan bagian dari kawasan The Mandalika yang dikelola oleh ITDC sebagai perpanjangtangan pemerintah pusat. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mendukung rencana penataan kawasan Pantai Tanjung A’an. Terlebih maksud dan tujuannya baik, agar kawasan Pantai Tanjung A’an semakin tertata rapi. Yang pastinya akan membuat orang semakin ramai untuk datang dan berwisata di kawasan Pantai Tanjung A’an.

Terlebih di lahan yang dikelola ITDC disebelah selatan kawasan Pantai Tanjung A’an juga akan ada pembangunan fasilitas pariwisata berupa resort oleh investor, sehingga akan membuat kawasan Tanjung A’an semakin ramai dikunjungi wisatawan. Pada akhirnya akan mendatangkan manfaat bagi daerah dan masyarakat.

“Daerah bisa memperoleh pendapatan dari pajak. Sementara masyarakat bisa mendapatkan manfaat secara ekonomi dari banyaknya wisatawan yang datang,” ujarnya.

Bagi warga pemilik warung atau lapak yang terkena dampak pengosongan lahan, Pathul menegaskan tidak perlu khawatir. ITDC juga telah merancangan pembangunan fasilitas dasar berupa jalan akses masuk kawasan Pantai Tanjung A’an. Dilengkapai fasilitas tempat warga untuk berjualan yang lebih representatif. Itu semua sebagai bagian dari rencana penataan kawasan Pantai Tanjung A’an.

“Semua ini bagian dari program pemerintah pusat yang harus kita dukung bersama. Baik para Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga masyarakat umum. Demi kemaslahatan bersama dan kemajuan pariwisata di daerah ini,” tambah Pathul.

Di tempat yang sama Dandim 1620/Loteng Letkol Arm Karimmuddin Rangkuti mengatakan kesiapannya pihaknya untuk mengawal pengosongan lahan kawasan Pantai Tanjung A’an. Karena itu merupakan program pemerintah. Sehingga sudah menjadi kewajiban bagi TNI bersama Polri untuk mendukung dan mensukseskannya. “TNI dan Polri wajib mendukung program pembangunan yang dilaksanakan di daerah ini,” tandasnya. (kir)

DLH Ditarget PAD Rp 1,9 Miliar, Sebagian Besar dari Hasil Sampah

0
Kepala DLH Lotim, H. Supardi(ekbisntb.com/rus)

Lombok (ekbisntb.com) –  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) ditarget memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,9 miliar. Capaian signifikan itu paling besar diperoleh dari pendapatan retribusi sampah.

“Hingga pertengahan tahun 2025 sudah lebih dari Rp 1 miliar,” ungkap Kepala DLH Lotim, H. Supardi, menjawab Ekbis NTB pada Jumat 11 Juli 2025.

Diyakinkan, dari capaian retribusi yang diperikeh pertengahan tahun ini target PAD pasti akan melampaui. “Sekarang ini kan sudah lebih dari 50 persen dari target yang ditetapkan,” jelas Supardi.

Ia menekankan pencapaian lebih dari Rp 1 miliar ini merupakan prestasi yang patut disyukuri, mengingat potensi retribusi sebelumnya relatif kecil.

Supardi mengungkapkan peningkatan pendapatan ini tidak hanya bersumber dari retribusi sampah konvensional. DLH Lotim berhasil menggerakkan semua potensi pendapatan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.

“Pendapatan tidak hanya dari sampah. Kami juga mendapatkan kontribusi dari pemanfaatan hasil penebangan, seperti kayu bakar dan limbah kayu yang dimanfaatkan masyarakat. Hasil usaha pengolahan sampah, termasuk produksi pupuk organik, juga turut menjadi sumber retribusi,” paparnya.

Salah satu faktor pendorong capaian ini adalah penertiban sistem retribusi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Ijobalit. Supardi menyatakan bahwa kini semua pihak yang membuang sampah di TPA Ijobalit dikenakan retribusi, sesuai amanat Peraturan Daerah (Perda).

“Dulu, pendapatan retribusi di TPA Ijobalit maksimal hanya berkisar Rp 1 miliar hingga Rp 1,2 miliar per tahun. Sekarang, di pertengahan tahun saja hampir mencapai target penuh tahun sebelumnya,” ujar Supardi.

DLH Lotim menerapkan dua mekanisme pembayaran retribusi di TPA Ijobalit: Bagi pelaku usaha atau pihak yang mengangkut sampahnya sendiri ke TPA Ijobalit, dikenakan tarif sebesar Rp 25 per kilogram sampah yang dibuang.

Untuk sampah yang diangkut oleh armada resmi DLH Lotim, masyarakat membayar retribusi secara bulanan. Selain itu, ketentuan khusus berlaku bagi sampah yang diangkut masuk ke TPA oleh pihak di luar armada DLH (seperti pihak ketiga atau pelaku usaha). Jumlah retribusi bagi mereka ditetapkan berdasarkan berat timbangan sampah yang diangkut masuk ke TPA.

“Intinya, masuk dan buang sampah di TPA Ijobalit sekarang berbayar. Ini diatur jelas dalam Perda dan kami lakukan untuk meningkatkan pendapatan retribusi sekaligus mendorong pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab,” tegas Supardi.

Dengan capaian lebih dari 50% target di pertengahan tahun dan semua potensi terus digerakkan, DLH Lotim optimis target retribusi sampah tahun 2025 akan terlampaui secara signifikan. (rus)

JAPNAS NTB dan PT JGU Kolaborasi Kembangkan Beras Fortifikasi untuk Cegah Stunting

0
JAPNAS NTB menjalin kerja sama dengan PT JGU, badan usaha milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk mengembangkan beras fortifikasi sebagai upaya pencegahan stunting di NTB.(ekbisntb.com/ist)

Lombok(ekbisntb.com) –Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) NTB menjalin kerja sama dengan PT Jatim Grha Utama (JGU), badan usaha milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk mengembangkan beras fortifikasi sebagai upaya pencegahan stunting di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dalam rangkaian Misi Dagang antara Pemerintah Provinsi NTB dan Jawa Timur di Hotel Lombok Raya, Rabu, 9 Juli 2025. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

NTB tercatat mengalami penurunan prevalensi stunting tercepat secara nasional, namun angkanya masih cukup tinggi di 24,6 persen, di atas rata-rata nasional sebesar 21,5 persen. Selain itu, kasus anemia pada remaja putri dan ibu hamil masih menjadi tantangan di berbagai wilayah.

“Memperbaiki kualitas gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Pengusaha juga harus terlibat. JAPNAS NTB hadir untuk memastikan anak-anak NTB tumbuh sehat dan cerdas,” ujar Ketua JAPNAS NTB, I Made Agus Ariana.

Pengembangan beras fortifikasi ini sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, khususnya prioritas penguatan fortifikasi pangan dan pengembangan pangan lokal.

Produksi akan dilakukan di sentra-sentra beras lokal NTB guna menekan biaya distribusi dan menjaga keterjangkauan harga. Beras fortifikasi tersebut akan diproduksi sesuai standar SNI 9314:2024, dengan penambahan 1 persen kernel fortifikan yang mengandung zat besi, asam folat (vitamin B9), vitamin B12, dan zinc.

Kandungan mikronutrien ini berperan penting dalam mencegah anemia, mendukung tumbuh kembang anak, menjaga kesehatan saraf, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Produk ini ditujukan untuk konsumsi semua kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia.

Direktur Utama PT JGU, Mirza Muttaqien, menegaskan komitmennya untuk menjaga keterjangkauan harga produk. “Beras fortifikasi bukan barang mewah, ini kebutuhan dasar. Kami pastikan harganya tetap wajar, termasuk bagi keluarga berpenghasilan rendah,” ujarnya.

Selain untuk konsumsi rumah tangga, beras fortifikasi juga akan disalurkan melalui program bantuan sosial dan intervensi pangan, seperti Makanan Bergizi untuk Generasi Emas (MBG), serta tersedia di pasar umum.

Keberhasilan negara lain seperti India, Bangladesh, Filipina, dan Kosta Rika dalam menurunkan angka anemia melalui kebijakan fortifikasi menunjukkan potensi besar inisiatif serupa di Indonesia.

Kolaborasi JAPNAS NTB dan PT JGU ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam membangun ketahanan gizi masyarakat dan menjadikan NTB sebagai pelopor produksi beras fortifikasi di wilayah timur Indonesia. Upaya ini mendukung cita-cita mewujudkan generasi NTB yang sehat, produktif, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045. (bul)

Astra Group Mataram Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Selagalas dan Dasan Cermen

0
Lurah Dasan Cermen, Srisulistiowati mendampingi warga menerima bantuan dari Astra Group Mataram(ekbisntb.com/ist)

    Lombok(ekbisntb.com)-Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak bencana, Astra Group Mataram melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak banjir di daerah Selagalas dan Dasan Cermen, Kota Mataram. Kegiatan ini dilakukan secara kolaboratif bersama Kampung Berseri Astra (KBA) Selagalas dan KBA Dasan Cermen.

    Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, perangkat kelurahan, serta perwakilan dari Astra Group Mataram dan pengurus KBA. Astra Group Mataram merupakan bagian dari PT Astra International Tbk yang aktif mendukung program pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan di wilayah NTB.

    Dr. Srisulistiowati, Lurah Dasan Cermen, menyampaikan apresiasi atas kontribusi Astra Group Mataram dan KBA dalam membantu warganya yang terdampak banjir.

    “Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Astra dan tim KBA yang telah hadir dan membantu warga kami di tengah masa sulit ini. Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat, baik secara materi maupun moral,” ujar Srisulistiowati.

    Hal senada disampaikan oleh Yusrin, Lurah Selagalas, yang berharap kolaborasi seperti ini terus berlanjut di masa mendatang.

    “Semoga kerja sama ini tidak hanya berhenti di sini. Kita semua punya tanggung jawab sosial untuk saling mendukung, apalagi dalam kondisi bencana seperti ini,” ungkapnya.

    Bantuan sembako yang disalurkan mencakup bahan pokok seperti beras, minyak goreng, mie instan, dan kebutuhan harian lainnya yang dibagikan langsung kepada masyarakat di dua wilayah terdampak. Program ini diharapkan dapat meringankan beban warga dan mempercepat proses pemulihan pasca-banjir.

    Ditambahkan oleh Ivan Pratama selaku Ketua Astra Group Mataram, kami berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya melalui pembangunan ekonomi, tetapi juga dalam merespon kondisi darurat dan kebutuhan sosial masyarakat setempat.

    “Semoga bantuan ini dapat meringankan dan membantu Masyarakat ya terdampak banjir yang melanda wilayah Kota Mataram beberapa waktu lalu. Kami juga berharap kegiatan ini bisa menjadi bukti nyata semangat gotong royong antara dunia usaha dan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat,” tutup Ivan. (bul)

     

     

     

    Investor Hilang, Proyek Kereta Gantung Rinjani Batal

    0
    Lalu Muhamad Iqbal (ekbisntb.com/era)

    Lombok (ekbisntb.com) –Gubernur Nusa Tenggara Barat *NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal mengaku proyek kereta gantung Rinjani dibatalkan. Sebab, hingga saat ini proyek tersebut macet, tidak ada progres. Bahkan, investor asal China sebagai sumber dana pembangunan proyek senilai Rp6,5 triliun tersebut menghilang.

    “Kereta gantung udah mati, tidak pernah dengar udah berapa tahun lalu,” ujarnya saat dikonfirmasi usai Salat Jumat, Jumat, 11 Juli 2025.

    Menyinggung soal kedatangan investor asal China, PT Indonesia Lombok Resort (ILR) yang berkunjung ke kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB awal Juni lalu, Iqbal mengaku tidak mengetahui hal tersebut. “Tidak tahu saya,” ucapnya pendek.

    Begitupun dengan rencana pembangunan glamping dan seaplane di kawasan Rinjani, Mantan Dubes RI untuk Turki ini mengaku tidak mengetahui adanya rencana pembangunan kedua proyek tersebut.

    Dijelaskannya, jika berkaitan dengan Gunung Rinjani konservasi alamnya harus di depan. Apapun keputusan yang mau dibuat kalau di Rinjani itu urusan pelestarian alam harus dikedepankan.

    Untuk kejelasan proyek ini, Iqbal mengatakan akan berdiskusi dahulu. Setelah itu pihaknya bisa menentukan arah kebijakan pembangunan glamping dan pengadaan sea plane.

    “Kok tiba-tiba ada yang membanguan glamping dan seaplane di sana, itu kan ada kewenangan Kementerian Kehutanan. Nanti kita klarifikasi dulu duduk persoalannya seperti apa,” lanjutnya.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP NTB, Hj. Eva Dewiyani mengatakan proyek pembangunan kereta gantung masih berjalan. Saat ini masih dalam proses perizinan di pemerintah pusat, yang dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup.

    “Sampai sekarang belum keluar izin dari pusat. Mereka sempat ke kantor DPMPTSP awal bulan (Juni, red),” ujarnya beberapa waktu lalu.

    Asisten III Setda NTB ini membeberkan, pengerjaan proyek senilai Rp6,5 triliun masih terkendala izin di pemerintah pusat berkaitan dengan izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

    “Masih ada beberapa catatan dari Kementerian Lingkungan Hidup yang harus disesuaikan dalam dokumen AMDAL PT ILR,” katanya.

    Begitupun dengan Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPJWLA) yang masih dalam proses migrasi atau proses menjadi Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) di Kementerian yang sama. (era)