Lombok (ekbisntb.com) – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB, Sinta Agathia mendorong generasi muda untuk mengambil peran sebagai agen perubahan ekonomi dan lingkungan daerah.
Menurutnya, generasi muda khususnya perempuan memiliki peran kunci dalam transformasi ekonomi berkelanjutan, termasuk dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan hijau di kalangan generasi muda.

Istri Gubernur Iqbal ini mengaku sangat terkesan dengan semangat generasi muda NTB yang kini mulai aktif mengambil peran sebagai agen perubahan dalam isu lingkungan dan ekonomi. Ia menilai, gerakan ini bukan hanya sebuah tren, melainkan kebutuhan dan tantangan zaman yang harus direspons dengan aksi nyata.
“Saya merasa sangat terharu dan bangga melihat antusiasme adik-adik muda yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, dan memilih jalan menjadi ecopreneur, Ini adalah gerakan positif yang harus terus dikawal agar tidak berhenti sebagai seremoni saja,” ujarnya, Jumat, 20 Juni 2025.
Bunda Sinta juga menekankan bahwa program seperti Ecopreneur Fest harus dijadikan langkah berkelanjutan, bukan hanya sebatas kegiatan tahunan. Ia meminta agar para pelaku program tidak melepas tangan setelah acara selesai.
“Saya titip kepada teman-teman dari Greenervation Foundation dan ISDB, tolong jangan tinggalin UMKM-nya. Tetap dampingi, dibina, dilihat, dan ditanya kekurangannya apa. Karena perhatian sekecil apapun sangat berarti bagi pelaku UMKM,” katanya.
Sebagai Ketua Dekranasda NTB sekaligus aktivis perempuan yang aktif di berbagai kegiatan sosial dan ekonomi, Bunda Sinta percaya bahwa keterlibatan perempuan—khususnya para ibu—adalah kunci dalam membangun budaya ramah lingkungan sejak dari rumah. Ia menyampaikan secara hangat bagaimana peran ibu bisa mempengaruhi pola hidup seluruh keluarga.
“Ibu-ibu itu punya momen yang sangat efektif untuk ngobrol dan berbagi, misalnya di tukang sayur. Dari situ bisa muncul ide-ide keren bagaimana menangani sampah, mengatasi perubahan iklim, sampai menggerakkan tetangga lainnya. Jadi, ayo libatkan ibu-ibu dalam gerakan ini,” katanya sambil tersenyum.
Sementara itu, Direktur Greeneration Foundation, Vaneza Letizia, hadir secara langsung untuk memberikan sambutan sekaligus menyampaikan pandangannya terkait pentingnya integrasi antara pertumbuhan UMKM dengan kepedulian terhadap lingkungan.
“Program EcoRanger Bilibate yang kami rancang sebagai konsep pemberdayaan masyarakat. Fokus utamanya adalah membangun kemandirian warga, salah satunya lewat penguatan UMKM lokal,” ujar Vaneza Letizia membuka sambutannya.
Menurut Vaneza, peran UMKM di Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional yang telah terbukti mampu bertahan di tengah berbagai krisis, termasuk saat pandemi.
“UMKM bukan sekadar pelengkap ekonomi. Mereka adalah penopang utama, berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang masif,” jelasnya.
Dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, pelaku UMKM, mitra pembangunan, dan komunitas kreatif, kegiatan ini turut diinisiasi oleh Greenervation Foundation bersama Islamic Development Bank melalui program Tadamon, dengan dukungan Pemerintah Provinsi NTB. (era)