spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiBerlarut-Larut, Warga Mataram Kesulitan Dapat Elpiji Melon

Berlarut-Larut, Warga Mataram Kesulitan Dapat Elpiji Melon

Lombok (ekbisntb.com) – Sepekan lebih, masyarakat Kota Mataram kesulitan mendapatkan elpiji tiga kilogram alias gas melon. Padahal beberapa hari lalu, stok mulai kembali normal. Namun akhir-akhir ini kembali langka. Akibat dari kelangkaan tersebut harga melonjak.

Salah satu warga Gomong, Wayan Budiasih menuturkan, sebelum terjadi kelangkaan elpiji  tiga kilogram harganya Rp19 ribu per tabung. Akan tetapi saat ini toko kelontong atau pengecer menjualnya dengan harga Rp22 ribu. Meski demikian, ia tetap membelinya. Pasalnya, bahan bakar tersebut merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk memasak. ‘’Soalnya sudah dua hari ini, gas kosong di warung-warung. Terpaksa kita beli, karena tidak ada pilihan,’’ katanya.

- Iklan -

Selain itu lanjutnya, untuk mendapatkan elpiji, ia harus memesan jauh-jauh hari kepada pemilik warung. Dengan cara demikian warga bisa mendapatkannya dengan mudah karena sudah masuk dalam daftar  order. “Jadi biar aman kita pesan lebih dulu. Soalnya, setiap mobil yang bawa gas datang, pasti hitungan jam sudah habis dibeli,” ungkap wayan.

Sama seperti Wayan. Herman, salah satu warga Jempong merasakan hal yang sama. Ia mengaku sampai harus menunggu truk gas yang biasa menurunkan elpiji tiga kilogram di beberapa warung pengecer di Jempong. Dengan terjadinya kelangkaan elpiji di Kota Mataram diharapkan pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk melakukan tindakan supaya bisa kembali normal.

‘’Kalau biasanya, gas habis, kita tinggal beli saja ke warung. Tapi sekarang agak sulit mencarinya. Semoga cepet normal,’’ ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan melalui Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida menjelaskan, terkait dengan stok elpiji tiga kilogram yang semakin hari semakin menipis, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga untuk dilakukan ekstra distribusi untuk penambahan ke beberapa agen untuk melakukan pengisian di semua pangkalan yang ada di Kota Mataram. “Kami minta sudah koordinasi dengan pihak Pertamina untuk memasok lebih banyak,’’ ujarnya.

Sebelumnya, distribusi elpiji 3 kilogram sudah dilakukan pihak Pertamina sejak 13 Juni lalu. Mengingat, kebutuhan masyarakat pada gas melon masih tinggi. Namun, kenyataan beberapa pangkalan masih mengalami pengurangan pasokan. Oleh karena itu, ia menindaklanjuti dengan melakukan survei ke beberapa pangkalan.

“Sebenarnya, pangkalan ini terisi semua, tapi masyarakat masih kelihatan panik. Sehingga menyebabkan permintaan gas melon masih tinggi,’’ kata Nida.

Menurutnya, menipisnya stok gas melon di sejumlah warung pengecer di Mataram terjadi karena permintaan masyarakat yang masih tinggi. Selain itu, disebabkan karena banyak pengecer baru yang bermunculan. “Ada indikasi pengecer baru dan banyak permintaan, sehingga harga tidak dapat dikontrol dari pengecer satu ke pengecer berikutnya. Inilah kondisi yang kami temukan di lapangan,” pungkasnya. (pan)

Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut