spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBBimaMuseum NTB Dorong Museum Kerajaan Sanggar di Kabupaten Bima Mendapat Sertifikasi

Museum NTB Dorong Museum Kerajaan Sanggar di Kabupaten Bima Mendapat Sertifikasi

Bima (ekbisntb.com) – Melestarikan budaya dan sejarah tidak hanya dalam bentuk perawatan koleksi, tapi pembentukan museum desa merupakan bagian dari upaya strategis dalam mendukung pelestarian warisan budaya yang memiliki peran penting dalam sejarah dan identitas masyarakat NTB.

Melalui rencana strategis ‘Kotaku Museumku, Kampungku Museumku, Museum NTB berupaya mendorong setiap kota dan desa yang berada di NTB sebagai sarana penyimpanan dan pelestarian sejarah dan budaya. Salah satunya fasilitasi pembentukan Museum Kerajaan Sanggar yang dilakukan oleh Museum NTB.

- Iklan -

“Museum desa ini bukan hanya tempat menyimpan benda bersejarah, tetapi juga ruang dialog antara masa lalu, kini, dan masa depan. Dan juga sebagai pusat destinasi berbasis budaya. Kami siap mendampingi secara penuh mulai dari kurasi koleksi hingga pengelolaan kelembagaan,” ujar Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam pada Selasa 27 Mei 2025 di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima.

Nuralam mengatakan pentingnya museum di tiap-tiap desa, karena di NTB hanya terdapat 5 museum, di antaranya satu museum provinsi yang merupakan satu-satunya museum di Pulau Lombok, dan di Pulau Sumbawa terdapat empat museum yaitu dua museum di Kabupaten Sumbawa dan dua di Kabupaten Bima.

“Perlu menambah lagi jumlah museum khususnya di wilayah Bima dan Dompu agar pelestarian benda sejarah dan budaya yang tercecer dapat maksimal dilaksanakan,” tuturnya.

Ia menjelaskan pentingnya memiliki tempat penyimpanan benda-benda warisan sejarah dan budaya, karena museum adalah cermin identitas bagi komunitas masyarakat. Selain itu, menurutnya museum juga sebagai tempat interaksi dan menjadi tempat pembelajaran generasi mendatang.

“Kami yakin, Museum Kerajaan Sanggar ini akan menjadi etalase penting sejarah lokal dan sumber pembelajaran generasi muda,” katanya.

Rencana strategis yang digagas oleh Museum NTB memiliki 3 pilar penting yaitu sebagai pilar identitas bangsa, tempat interaksi dan pembelajaran antar generasi, serta museum sebagai penggerak ekonomi berbasis kebudayaan.

“Mudah-mudahan dengan adanya Museum Kerajaan Sanggar ini, dapat melindungi warisan searah kita agar dapat diwariskan kepada anak cucu kita, karena ini adalah identitas kita, ciri kita sebagai komunitas masyarakat,” pungkasnya.

Inisiasi Museum Kerajaan Sangar di lakukan oleh keturunan raja terakhir Kerajaan Sanggar yaitu Raja Abdullah Syamsuddin Daeng Manggala.

Mengingat keunikan lain dari Kerajaan Sanggar yang sudah menipis penuturnya yaitu bahasa Kore, sehingga adanya kesadaran mereka untuk melestarikan peninggalan leluhur dengan membentuk museum.

Kerajaan Sanggar yang terletak di Kabupaten merupakan salah satu kerajaan kuno yang tertimbun akibat dahsyatnya letusan Gunung Tambora pada tahun 1815.

Letusan ini tidak hanya mengguncang kawasan Nusantara, tetapi juga meninggalkan jejak peradaban yang hingga kini masih tersimpan dalam bentuk artefak-artefak berharga di tengah masyarakat setempat. (ham)

Artikel Yang Relevan

Iklan



Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut