Lombok (ekbisntb.com) – Museum Negeri Provinsi NTB ingin meningkatkan pelayanan dengan melakukan perubahan status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Rencana menjadikan museum sebagai BLUD, ujar Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam, SH., M.H., merupakan sistem yang disarankan oleh undang-undang agar lembaga yang melakukan pelayanan publik itu lebih fleksibel dalam menjalankan sistem pengelolaan layanan yang diberikan.
“BLUD itu kan salah satu sistem yang fleksibel dalam pengelolaan keuangan. Sehingga kita berharap dengan BLUD, museum bisa lebih untuk bekerja sama dengan pihak luar untuk memberikan keuntungan, ujarnya, Jumat 6 September 2024.
Adanya keuntungan yang diperoleh, tambahnya, pihak pengelola museum bisa memberikan layanan yang lebih baik dan prima kepada masyarakat. “Misalnya kita bekerja sama dengan pihak pihak tertentu untuk membangun satu ruangan mini bioskop. Itu bisa kita kembangkan. Itu hal-hal yang kita sedang tahap persiapan secara regulasi, secara administrasi,” terangnya.
Diakuinya, beberapa waktu lalu, Museum Negeri NTB mengundang pihak Biro Ekonomi Setda NTB dan BPKAD untuk menjelaskan sistem penerapan BLUD. Bahkan, pihaknya sudah membentuk timnya diketuai oleh Kasi Pengkajian dan Perawatan. Nanti hasil kajian tim akan dilaporkan ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB.
Pihaknya menargetkan tahun 2025 BLUD sudah bisa beroperasi. Namun semua itu tergantung dari hasil tim yang melakukan kajian dan penilaian kesiapan, regulasi, SDM dan pengelolaan keuangan. “Kalau belum memenuhi syarat kita perbaiki lagi. Kalau memenuhi syarat, kita siap untuk operasi. Kalau melihat potensi, di museum itu memenuhi target untuk menerapkan BLUD,” ujarnya meyakinkan.
Menurutnya dengan perubahan status BLUD, nanti akan ada peningkatan pendapatan yang signifikan dari museum. Tahun 2022 pendapatan Museum Negeri NTB sekitar 79 persen, namun saat BLUD diterapkan tahun 2025 nanti, pendapatan ditargetkan bisa 158 persen.
“Tahun ini September retribusi dari kunjungan itu sudah di angka 140 persen. Nah, kemungkinan akhir tahun bisa 150 persen,” ujarnya.
“Nanti ada layanan layanan yang bisa kita gunakan misalnya layanan perawatan keris atau benda bersejarah dari logam, itu bisa kita terapkan tarifnya. Terus retribusi tempat praktik bisa dikembangkan,” tambahnya.
Seperti sekarang ini, ujarnya, pihaknya menjalin kerja sama dengan SMKN 5 Mataram untuk galeri. Ke depannya bisa memberikan keuntungan, apalagi ada penyesuaian tarif, setelah BLUD diterapkan.
“Misalnya tarif dinaikkan secara signifikan, tapi dengan nilai wajar. Misalnya sekarang tiket masih Rp2.000. Banyak yang mengatakan itu sudah cukup murah dan ketika melakukan perbaikan karena faktor inflasi dan ekonomi, menjadi Rp5.000, otomatis pendapatan naik menjadi 3-5 kali lipat,” terangnya. (ham)