spot_img
26.5 C
Mataram
Beranda blog Halaman 585

Meraup Cuan dari Bisnis Sepatu “Second” Luar Negeri

0
Zunaidin (Ekbis NTB/bul)

Mataram (Ekbis NTB) – Berawal dari kecintaan terhadap sepatu, Zunaidin, seorang pria di Kecamatan Lembar, Lombok Barat, berhasil mengubah hobinya menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Pria berusia 38 tahun ini kini menjadi salah satu penyumbang ekonomi lokal dengan bisnis sepatu sudah pakai dari luar negeri yang kini berkembang pesat.

Awalnya, Zunaidin hanya membeli sepatu online untuk koleksi pribadinya. Namun, karena melihat banyak orang yang menyukai model sepatu yang ia beli, ia memutuskan untuk mencoba menjualnya kembali. Dengan modal awal hanya Rp2.000.000 untuk membeli sepatu dari teman di Medan dan Palembang, kini omzetnya terus berkembang.

“Saya jual ke teman, tetangga, dan coba posting di media sosial Facebook. Alhamdulillah, peminatnya cukup lumayan,” ujar Zunaidin. Senin 15 April 2024.

Zunaidin memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memasarkan bisnisnya. Ia melakukan siaran langsung di media sosial dan membuka toko online. Tak disangka, Sepatu impor ini banyak peminat yang datang dari luar Lombok, seperti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

“Mungkin karena banyak yang belum tahu tentang barang-barang impor bermerek di Lombok. Makanya pembeli malah lebih banyak dari luar,” jelas Zunaidin.

Harga sepatu yang dijual Zunaidin berkisar antara Rp150.000 hingga Rp200.000, tergantung kondisi barang. Ada juga yang harganya diatas itu. Sepatu impor ini sangat laris manis, karenanya, ia selalu memasang target penjualan 100 pasang sepatu dalam seminggu.

“Kalau pesanan lokal, sepatu import yang paling diminati di Lombok adalah merek-merek Asia seperti Nike, Adidas, dan Jordan,” ungkap Zunaidin.

Satu hal yang menarik dari bisnis yang dijalankan Zunaidin ini, yaitu, tak lupa ia menyisihkan hasil penjualan sepatu untuk didonasikan kepada anak yatim dan warga kurang mampu yang membutuhkan uluran tangan darmawan.

“Kalau Zuvin Thrift Sekarang Konsep nya “Membeli Berarti Bersedekah” , jadi setiap pembelian ada kita sisihkan memang dari penjualan,” pungkasnya.

Kisah Zunaidin menunjukkan bahwa hobi dan passion bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan keuletan, Zunaidin berhasil mengubah hobinya menjadi sumber pendapatan dan berkontribusi pada ekonomi lokal.(bul)

Nilai Tukar Rupiah Anjlok

0

Mataram (Ekbis NTB) – Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing anjlok. Hal ini dipengaruhi oleh suhu politik tanah air, ditambah ketidakpastian ekonomi dan politik global.

“Karena sekarang bank belum buka untuk memastikan perkembang nilai tukar. Tapi kondisinya memang anjlok, penukarannya mendekati Rp16.000 per Dolar AS,” kata Muslim, salah satu pemilik money changer di Gili Trawangan, Senin 15 April 2024.

Menurutnya, lemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing ini dipengaruhi oleh politik pemilu yang sudah berlangsung dan bersengketa di MK. Secara teori, ketidakpastian suhu politik dan ekonomi dalam negeri membuat pemilik modal lebih banyak meninggalkan rupiah dan membeli mata uang yang lebih kuat, umumnya Dolar AS.

Keadaan semakin mengkhawatirkan, dengan ketegangan antar negara di Timur Tengah. Salah satunya, Iran dan Israel.

“Dampaknya ada ke mata uang kita, berdampak sekali itu,” tambahnya.

Saat ini, di Gili Trawangan mata uang asing yang paling mendominasi penukaran adalah Dolar AS dan Euro (mata uang yang dipakai di negara- negara anggota Uni Eropa). Melemahnya nilai mata uang rupiah ini, lanjut Muslim, dapat menggangu psikologis pengusaha valuta asing.

“Karena ibaratnya, wisatawan cukup menukar dua dolar, sudah dapat 50 lembar mata uang kita. /kita yang harus siapkan uang (rupiah) banyak. Apalagi saat bank-bank sedang tutup di musim libur lebaran ini, kemana lagi kita menukar,” imbuhnya.

Disatu sisi, rendahnya nilai mata uang rupiah ini menjadi kesempatan bagi wisatawan. dengan membawa uang secukupnya, mereka dapat menukarkan mata uangnya ke rupiah dan mendapatkan nilai yang lebih besar.

Namun, disisi lain. Kata Muslim, lemahnya nilai mata uang rupiah dapat memicu kenaikan inflasi. Berdasarkan data BPS, Pada Maret 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 3,63 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,74.

“Dampak lemahnya rupiah biasanya ke inflasi, bisa naik terus inflasi kita,” demikian Muslim.(bul)

Money Changer Ilegal di Gili Trawangan Meresahkan

Money Changer Ilegal di Gili Trawangan Meresahkan

0
Foto : Muslim melayani penukaran Valas di Money Changer miliknya di Gili Trawangan (Ekbis NTB/bul)

Mataram (Ekbis NTB) – Pelaku usaha penukaran Valuta Asing (Valas) berizin di Gili Trawangan resah, karena indikasi maraknya money changer yang tidak berizin.

Keresahan ini disampaikan Muslim, pemilik izin central money changer PT. Echa Kreative Mandiri yang beroperasi di gili tersohor di Pulau Lombok ini.

Kepada media ini, Muslim menyampaikan, sejak sekitar tahun 2019 lalu, tidak ada lagi kegiatan penertiban yang diketahui, dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai regulator. Sejak saat itu, hingga sekarang, money changer illegal ini diduga semakin marak.

“Kita yang resmi sangat terganggu. Kalau dulu, tahun 2018, Bank Indonesia selalu turun dengan aparat lengkap. Sekarang ndak ada. Mungkin ini diluar pengetahuan kami. Ini PR luar biasa yang harus diselesaikan di Gili Trawangan,” ungkapnya, Senin 15 April 2024.

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia adalah badan yang berwenang mengatur dan mengawasi kegiatan money changer di Indonesia. Money Changer adalah non bank adalah entitas bisnis yang terdaftar di Indonesia dan beroperasi di bawah hukum tanggung jawab terbatas. Money Changer bertugas menukar mata uang asing dan cek wisatawan. Ketentuan operasionalnya diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 18/20/PBI/2016 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/42/DKSP.

Muslim menambahkan, indikasi maraknya money changer ilegal adalah masalah serius yang perlu diperhatikan. Money changer ilegal dapat menyebabkan beberapa dampak negatif, diantaranya, money changer ilegal mungkin tidak memiliki izin resmi dapat melakukan penipuan terhadap pelanggan. Mereka mungkin memberikan nilai tukar yang tidak menguntungkan atau bahkan menipu pelanggan dengan menghilangkan sebagian besar uang mereka.

Selain itu, money changer ilegal dapat digunakan sebagai sarana untuk mencuci uang hasil dari kegiatan ilegal. Ini dapat merusak integritas sistem keuangan dan mengganggu stabilitas ekonomi.

“Yang paling dikhawatirkan adalah TPPU, Tindak Pidana Pencucian Uang,” imbuhnya.

Kegagalan pengawasan, ketidakpatuhan money changer ilegal terhadap peraturan dan pengawasan dapat mengakibatkan ketidakstabilan di pasar valuta asing dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan.

Money changer yang terindikasi illegal di Gili Trawangan ini dinilai cukup leluasa. Mereka membuat stand-stand penukaran valas. Bagi wisatawan yang lebih faham, biasanya akan menukarkan valas di money changer yang sudah resmi.

“Tapi wisatawan yang ndak mau ambil pusing, apalagi kepepet, asal cocok, nukar langsung,” imbuhnya.

Money changer ilegal yang beroperasi tanpa izin dari Bank Indonesia (BI) dapat dijerat dengan Pasal 3, 4, dan 5 UU Nomor 8 Tahun 2010. Berdasarkan peraturan ini, pelaku kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank (KUPVA BB) yang beroperasi tanpa izin dianggap sebagai pihak yang membantu terjadinya tindak pidana pencucian uang.

Dalam hal ini, Bank Indonesia memastikan bahwa money changer ilegal tidak hanya menghadapi sanksi administratif berupa penyegelan usaha, tetapi juga risiko pidana.

“Oleh karena itu, penegakan hukum terhadap money changer ilegal sangat penting untuk menjaga integritas sistem keuangan dan melindungi masyarakat dari potensi penipuan dan pencucian uang,” tandasnya.

Terpisah, Deputy Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achmad Fauzi mengatakan, tetap melakukan pengawasan kepada money changer. Hanya saja, pengawasan difokuskan kepada money changer yang resmi (berizin).

Sementara, kepada money changer yang terindikasi illegal, penanangannya ditekankan secara persuasive.

“Yang tidak berizin ini kita datangi, kita suruh urus izin-izinnya ke Bank Indonesia, supaya menjadi legal. Kita harus bekerjasama dengan Kepolisian untuk penanganannya,” jelas Fauzi.

Ditambahkan, indikasi adanya money changer yang tidak berizin ini ada juga di kantong-kantong PMI, di Lombok Timur. PMI yang biasnya pulang kampung dan belum menukarnya mata uang negara tempatnya bekerja biasanya dimanfaatkan oleh oknum.

Misalnya, kata Fauzi, ada kios yang berjualan kebutuhan, sekaligus melayani pembelian barang dengan mata uang asing. Asal sirkulasi usahanya lancar. Hal ini menurutnya tidak dibenarkan dan melanggar ketentuan di Indonesia.
Pertama, karena melakukan transaksi tanpa menggunakan rupiah. Kedua, menerima valuta asing tanpa izin terlebih dahulu mendapat penyelenggaraan dari Bank Indonesia.

“Kena dua itu, kalau ada yang seperti itu. Itu yang kita lakukan pendekatan terus menerus,” demikian Fauzi.(bul)

Nilai Tukar Rupiah Anjlok

Eksportir NTB Bisa Kurangi Produksi Hingga PHK Jika Perang Iran-Israel Meluas

0
Foto : aneka produk ketak yang menjadi komoditas unggulan NTB untuk di ekspor (Ekbis NTB/bul)

Mataram (Ekbis NTB) – Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Provinsi NTB mengkhawatirkan bila perang Iran dan Israel makin meluas. Dampaknya dapat merembet ke berbagai lini di Indonesia, tanpa terkecuali di daerah ini.

Sebagaimana diketahui, kondisi geopolitik di Timur Tengah memanas setelah Iran meluncurkan serangan ratusan drone dan rudal ke Israel. Jika perang ini terus berlanjut, apalagi Amerika Serikat akan mendukung Israel.

Belum lagi perang Rusia dan Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Sekretaris Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Provinsi NTB, Hariono di Mataram, Senin 15 April 2024 mengemukakan, perang antar negara yang terjadi meskipun jaraknya sangat jauh dari Indonesia, Provinsi NTB, dampaknya akan dirasakan.

“Karena jalur distribusi barang akan terganggu. Kalaupun ada pesanan, itu sifatnya barang sangat penting. Jalur-jalur distribusi barang akan sepi karena khawatir terkena imbas perang,” demikian ditegaskannya.

Hariono mengatakan, meskipun saat ini pesanan-pesanan belum terganggu, mengingat, suhu memanas antara Iran dan Israel baru berlangsung beberapa hari. Sebagai produsen ketak, beberapa daerah tujuan pengiriman seperti Jakarta, Jogja, Bali, masih konsisten memesan.

“Tapi kalau terus-terusan memanas Iran dan Israel, apalagi ditambah negara-negara lain yang saling mendukung, otomatis permintaan dari luar negeri akan terganggu. Permintaan dari buyer di daerah-daerah itu juga pasti terganggu,” tambahnya.

Hal terburuk yang bisa terjadi adalah pengurangan produksi, penghentian bekerja tenaga kerja, hingga menyetop kemitraan dengan masyarakat yang selama ini menjadi produsen ketak. Hariono menambahkan, jumlah pekerja tetap yang dilibatkannya sampai saat ini hanya belasan. Namun jumlah mitranya mencapai 600-an.

“Sebulan kita produksi sampai 1.200 fcs aneka produk berbahan baku ketak. Pola yang selama ini kita jalankan, kita siapkan bahan, dibagi ke masyarakat, mereka yang produksi, dan kita beli lagi. Ini jumlahnya yang terlibat 500 sampai 600 orang. Itu bisa terganggu kalau permintaan luar negeri terganggu,” tambahnya.

Karena itu, ia berharap, perang di Timur Tengah tidak berkepanjangan. Karena sangat riskan menganggu stabilitas ekonomi dan masyarakat pelaku UMKM, khususnya UMKM ekspor di Provinsi NTB.

“Kita juga berharap permintaan dalam negeri tidak terganggu. Sementara ini permintaan dalam negeri yang kita harapkan. Untuk itu, kepada pemerintah kami berharap disiapkan sekenario-sekenario mengantisipasi kemungkinan terburuk,” demikian Hariono.(bul)

Iran-Israel Memanas, Tak Ada Laporan PMI Asal NTB Bekerja di Iran

Selain ke Destinasi Wisata, Warga Habiskan Liburan di Pusat Perbelanjaan

0
RAAMAI- Pengunjung Funtopia di LEM ramai dikungjungi saat libur lebaran Idul Fitri 2024 (Ekbis NTB/ris)

Mataram (Ekbis NTB) – Di momentum libur lebaran Idul Fitri 2024, masyarakat NTB banyak menghabiskan liburan di sejumlah destinasi wisata di daerah ini. Namun demikian, pusat perbelanjaan di Kota Mataram juga tetap menjadi salah satu pilihan berlibur. Seperti di Lombok Epicentrum Mall (LEM), pengunjung harian di masa libur lebaran mencapai 45 ribu orang.

Di LEM, pengunjung lebih banyak menyerbu tenant-tenant food and beverage, bioskop, foto booth, gerai penyedia kebutuhan rumah tangga, serta zona permainan dan hiburan. Adapun tenant pakaian terlihat sudah berkurang pengunjungnya, mengingat masyarakat lebih banyak membeli pakaian sebelum lebaran.

Marketing Manager Lombok Epicentrum Mall Eva Siregar mengatakan, tren kunjungan saat libur lebaran memang biasanya naik. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya yang mana pengunjung banyak memilih mall sebagai tempat berlibur karena banyak aktivitas bisa dilakukan di sini, mulai dari berbelanja, menonton hingga mencari wahana permainan.

“Kalau libur lebaran biasanya trend memang naik ya. Angka harian bisa antara 38.000-45.000 per hari, 12 jam operasional” kata Eva Siregar kepada Suara NTB, Minggu 14 April 2024 kemarin.

Dari pantauan Suara NTB, salah satu tenant yang dipenuhi pengungjung adalah Cinema XXI lantai 2 LEM, diaman jumlah penonton meningkat dari hari-hari biasa. Terlebih sejumlah judul film baru sengaja dirilis untuk menemani masyarakat selama libur lebaran ini. Begitu juga foto booth yang baru beberapa minggu buka, “Selfie Time” diserbu oleh pengunjung yang rata-rata dari generasi milenial dan gen Z.

Sebelumnya, General Manager (GM) LEM Salim Abdad mengatakan, rata-rata setiap hari, Mall Epicentrum dikunjungi oleh sekitar 15 ribu pengunjung. Nasmun angka kunjungan mulai H-7 lebaran naik antara 150 – 175 persen. Sehingga pengunjung diperkirakan mencapai 40 ribuan orang.

Sebagai bentuk antisipasi tingginya angka kunjungan ke pusat perbelanjaan terbesar di NTB ini, manajemen LEM telah membangun gedung parkir yang baru di sebelah barat. Sehingga kebutuhan parkir pengungjung semakin luas dan cukup untuk menampung.

Adapun jam operasional Lombok Epicentrum Mall (LEM) masih sama seperti biasa yaitu jam 10.00 – 22.00 Wita.(ris)

Iran-Israel Memanas, Tak Ada Laporan PMI Asal NTB Bekerja di Iran

0

Mataram (Ekbis NTB) – Ketegangan antara Israel dan Iran kian memanas setelah Iran melancarkan serangan balasan ke pangkalan militer Israel Minggu 14 April 2024 kemarin. Konflik kedua negara dikhawatirkan akan meluas. Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini berada di Iran diminta untuk tetap waspada terhadap eskalasi yang memuncak antar kedua negara.

Pemprov NTB pun ikut memantau situasi di sana. Namun demikian, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi S.Sos, MH mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya PMI yang bekerja di Iran, baik yang legal maupun ilegal.

“Saya nggak hapal apakah Iran masuk dalam 80 negara penempatan itu, sepertinya nggak lah. Kecuali misalnya jika PMI itu ke Timur Tengah baru nyebrang ke Iran secara non prosedural, tapi memang belum ada laporan,” kata I Gede Putu Aryadi kepada Suara NTB, Senin 15 April 2024.

Ia mengatakan, jika ada PMI yang non prosedural biasanya tak akan terdada di Kedutaan Besar RI di luar negeri, sehingga pemerintah tentu akan cukup kesulitan untuk melakukan pelacakan WNI atau PMI di sana. Terlebih jika eskalasi Iran memanas, pemerintah akan sulit untuk melakukan komunikasi bagi mereka yang tak terdata.

“Jika misalnya ada PMI kita di sana, hubungi saja aparat kita di sana di Kedutaan, nanti kita bisa berhubungan dengan atase disana. Meskipun nonprsedural hubungi saja mereka, lebih bagus begitu supaya kita bisa menyelamatkan,”

Melansir dari Antara, KBRI Teheran menyatakan jumlah WNI di Iran tercatat sebanyak 376 orang, yang sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa di Kota Qom. Israel berada dalam kewaspadaan tinggi setelah Iran menyerang teritori Israel sebagai balasan atas serangan udara pada 1 April terhadap fasilitas diplomatiknya di ibu kota Suriah, Damaskus.

Dikutip dari VOI, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI terus memantau dengan seksama eskalasi perkembangan situasi di kawasan Timur Tengah dan terus mengintensifkan komunikasi dengan beberapa kedutaan besar di kawasan itu, terutama untuk mengetahui situasi WNI di sana.

Dalam pernyataan pers Kemlu RI, disampaikan bahwa pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan KBRI Amman di Yordania, KBRI Teheran di Iran, dan kantor-kantor perwakilan lain di Timur Tengah.

Sejauh ini KBRI Amman telah menjalin komunikasi dengan WNI yang menetap di wilayah Israel, yang jumlahnya diketahui mencapai 115 orang. Mayoritas WNI menetap di Yerusalem, Tel Aviv dan Arava. Hingga laporan ini disampaikan “belum ada informasi tentang WNI yang terdampak serangan balasan Iran ke Israel pada 14 April,” tambah pernyataan Kemlu itu.(ris)

Eksportir NTB Bisa Kurangi Produksi Hingga PHK Jika Perang Iran-Israel Meluas

Puluhan Konsultasi dan Aduan Masuk ke Posko THR Disnakertrans NTB

0
I Gede Putu Aryadi (Ekbis NTB/ris)

Mataram (Ekbis NTB) – Sejumlah konsultasi dan pengaduan masuk ke Posko Pengaduan THR yang didirikan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB jelang lebaran kemarin. Posko tersebut didirikan sebagai kanal bagi pekerja dan pemberi kerja untuk berkonsultasi terkait dengan mekanisme dan syarat-syarat pemberian Tunjangan Hari Raya (THR).

Posko ini juga sebagai tempat bagi para pekerja malayangkan aduan dan laporan jika ada perusahaan yang tak menaati ketentuan pemberian THR bagi karyawannya. Jumlah laporan dan konsultasi yang masuk jelang lebaran kemarin sekitar 10 aduan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH mengatakan, pekerja atau perusahaan yang melakukan konsultasi biasanya terkait dengan rumus perhitungan pemberian THR bagi karyawannya.

“Belum saya lihat data terakhir. Tempo hari saya lihat yang konsultasi ada sekitar 10 atau 11 mungkin. Ada yang memang mengadukan keterlambatan dan kekurangan (THR-red). Tadi saya cek laporan yang piket lebaran, belum ada laporan,” kata I Gede Putu Aryadi kepada Suara NTB, Senin 15 April 2024.

Ia mengatakan, pihaknya juga sudah mempertemukan antara karyawan dengan sebuah perusahaan di Lombok Timur yang bersengketa soal pemberian THR. Dialog dilakukan oleh kedua belah pihak agar tercapai kesepakatan soal pemberian THR yang menjadi hak karyawan jelang lebaran.

“Ada juga laporan hotel yang kabarnya belum membayar THR, karena hotelnya tak jalan (beroperasi-red). Makanya masih diklarifikasi ini. Nanti setelah masuk kerja baru saya bisa infokan lebih lengkap,” katanya.

Menurutnya, tim Posko THR yang ada di Disnakertrans NTB secara proaktif berkomunikasi kepada perusahaan yang diadukan oleh karyawannya. Tim biasanya turun ke lapangan untuk menggali informasi terkait kendala yang dihadapi Perusahaan jika tak memenuhi kewajibannya tersebut.

“Kita minta kabupaten/kota juga aktif, karena Perusahaan ini kan di kabupaten/kota tempatnya,” ujar Gede.

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor M/2/HK.04/III/2024 terkait aturan pemberian THR Keagamaan tahun 2024. SE yang ditandatangani Menaker Ida Fauziyah ini ditujukan kepada para gubernur di seluruh Indonesia.

Menaker Ida Fauziyah mengatakan, pemberian THR keagamaan adalah kewajiban yang harus dilaksanakan pengusaha kepada pekerja/buruh. Pembayarannya wajib secara penuh dan paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan.

SE itu disebutkan, THR keagamaan diberikan kepada pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus-menerus atau lebih, baik pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT), perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT), juga pekerja/buruh harian lepas yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan.

“Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, diberikan THR sebesar 1 bulan upah. Sedangkan bagi pekerja/buruh dengan masa kerja 1 bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan masa kerja bulan dibagi 12 bulan dikali 1 bulan upah,” kata Ida.

Untuk pekerja/buruh harian lepas, Ida menyampaikan, bagi pekerja/buruh yang masa kerja 12 bulan atau lebih maka upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan. Sedangkan bagi pekerja yang masa kerjanya kurang dari 12 bulan maka upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja tersebut.

“Sedangkan untuk pekerja/buruh yang menerima upah dengan sistem satuan hasil, maka perhitungan upah 1 bulan didasarkan pada upah rata-rata 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan,” imbuhnya.(ris)

Jasa Sewa Ban dan Kano di Senggigi Untung Besar Selama Libur Lebaran

0
Wisatawan di Pantai Senggigi yang berwisata sambil bermain kano. (Ekbis NTB/Glo)

Giri Menang (Ekbis NTB) – Jasa pemberi sewa ban dan kano raup untung selama libur lebaran di Pantai Senggigi, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat. Berenang dan bermain kano menjadi salah satu kegiatan yang dinantikan saat ke pantai bersama keluarga atau kerabat.

Selama libur lebaran, Pantai Senggigi dibanjiri masyarakat yang sedang menikmati liburan bersama keluarga.

Andi, salah satu pemilik jasa sewa ban dan kano mengatakan sejak seminggu terakhir, pantai tersebut banyak dikunjungi masyarakat yang sedang berlibur dan menikmati waktu bersama keluarga dan kerabat. “Mulai dari lebaran kemarin, biasanya sampai lebaran ketupat,” ujarnya pada Ekbis NTB Minggu, 14 April 2024.

Sudah menjadi jasa pemberi sewa ban dan kano selama 15 tahun, Andi membanderol harga sewa ban Rp 10.000 sepuasnya, kano ukuran kecil Rp 20.000 sepuasnya, sedangkan kano ukuran besar dibanderol seharga Rp 40.000 sepuasnya. Setiap hari Andi membawa 7 kano dan 27 ban. “Kadang habis, kadang ndak. Ya, untung-untung gitu sudah, kan libur satu bulan,” sambungnya.

Ia bercerita bahwa ia libur menyewakan ban saat bulan Ramadhan.

Dolo, salah satu pengunjung memberikan tanggapan bahwa tujuannya ke pantai memang untuk bermain kano. “Main kano itu seru, jadi itu yang kita tunggu-tunggu kalau ke pantai. Terus kita bisa bawa ke tempat yang dalam, apalagi sama teman-teman,” ucapnya.

Ia juga mengatakan bahwa bermain kano menjadi salah satu momen yang ia nanti-nantikan saat pergi bersama keluarga dan teman.

Minggu sore, pantai dipadati oleh banyak masyarakat yang bermain kano sambil tertawa bersama keluarga dan teman, saling bergantian mengayuh kano ke tempat yang lebih dalam, dan saling melontarkan candaan saat di atas kano. Tidak lupa, banyak masyarakat yang mengabadikan momen dengan mengambil gambar dan video saat berenang dan bermain kano. (glo)

Libur Lebaran, Pantai Senggigi jadi Destinasi Wisata Keluarga

Libur Lebaran, Pantai Senggigi jadi Destinasi Wisata Keluarga

0
Pengunjung memadati Pantai Senggigi, Lombok Barat untuk berlibur. (Ekbis NTB/Glo)

Giri Menang (Ekbis NTB) – Pantai Senggigi, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, jadi destinasi wisata keluarga untuk menikmati libur lebaran. Masyarakat mulai memadati pantai tersebut pada hari Minggu, 14 April 2024 dipadati orang-orang yang sedang menikmati libur lebaran. Pantai Senggigi diprediksi akan terus ramai hingga Lebaran Ketupat pada Rabu, 17 April 2024. Momen liburan digunakan warga untuk menikmati waktu bersama keluarga.

Pantai Senggigi memang menjadi pantai yang termasuk memiliki fasilitas lengkap seperti kamar mandi, toilet, tempat penyewaan kano dan ban, warung-warung di pinggir pantai dengan berbagai macam jenis jualan, dan lain-lain. Fasilitas ini yang membuat Pantai Senggigi menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk dikunjungi oleh keluarga. Sejak libur lebaran, Pantai Senggigi mulai dibanjiri masyarakat yang sedang berlibur.

Gibran, salah satu anak yang mengunjungi Pantai Senggigi pada Minggu, 14 April 2024 mengatakan bahwa ia sedang menikmati liburan bersama keluarganya di pantai tersebut. “Mau mandi, sama kakak saya. Kita dari jam 2,” ujarnya bercerita bahwa ia telah ada di pantai tersebut dari jam 2 siang bersama keluarga, lengkap dengan makanan yang telah dibawa dari rumah.

Di sisi lain, Salsa, salah satu pengunjung dari Jakarta bercerita bahwa alasan ia memilih pantai tersebut karena melihat di Google bahwa pantai tersebut bagus dan menjadi salah satu rekomendasi pantai yang harus didatangi di Lombok. Baru tiba dua hari di Lombok, ia bersama keluarga menunggu matahari tenggelam sambil berenang dan bermain pasir. “Karena pertama kali lihat searching gitu, kayak katanya pantainya ini yang indah gitu. Ya, bagus, sih.” ujarnya pada Ekbis NTB pada Minggu, 14 April 2024.

Sore itu, Pantai Senggigi ramai oleh anak-anak yang berenang menggunakan ban, orang bermain kano, ibu-ibu yang menyuapkan anaknya saat berenang, dan keluarga-keluarga yang menggelar tikar di pinggir pantai sambil mengeluarkan bekal dari rumah. Momen libur lebaran menjadi waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga sambil menikmati opor dan rendang sebagai menu khas saat Idul Fitri. (glo)

Jasa Sewa Ban dan Kano di Senggigi Untung Besar Selama Libur Lebaran

Wisatawan Ramai saat Libur Lebaran, Penjual Gelang di Bukit Merese Untung Besar

0
Penjaja gelang rajut di Bukit Merese, KEK Mandalika yang meraih keuntungan besar saat libur Lebaran. (Ekbis NTB/era)

Praya (Ekbis NTB) – Selama seminggu libur lebaran 1445 Hijriah, hampir semua spot wisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ramai dikunjungi wisatawan. Banyaknya wisatawan ini dijadikan momentum oleh warga sekitar untuk berjualan, mulai dari kebutuhan pangan hingga aksesoris oleh-oleh lokal.

Pedagang aksesoris yang sering dijumpai di kawasan Mandalika seperti Pantai Kuta Mandalika, Pantai Aan, dan Bukit Merese adalah penjual gelang rajut.

Pantauan Ekbis NTB, akhir pekan ini, penjual gelang rajut di kawasan ini biasanya anak-anak usia 10-15 tahun. Mereka menjajakan gelangnya dengan cara mendatangi langsung target pembeli. Salah seorang penjual gelang rajut, Rahman mengaku bahwa dirinya sudah berjualan gelang di kawasan Mandalika sejak dirinya kelas 3 SD, kini, dirinya sudah berada di kelas 6 SD.

Rahman mengaku bahwa biasanya ia berjualan gelang mulai dari sepulang sekolah sampai dengan malam. Meski aktif berjualan gelang, ia mengaku bahwa sekolahnya tidak terganggu sedikitpun. Harga gelang yang dijual Rahman cukup terjangkau, mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000 untuk warga lokal.

Ada perbedaan harga yang sangat kontras antara pembeli lokal dan mancanegara, Rahman menjual gelangnya kepada para turis luar dengan harga yang cukup fantastis yaitu mulai dari Rp100.000.

“Yang beli turis, tamu, banyak yang beli. Biasanya turis dijual Rp100.000, Rp150.000 satu biji, ada juga yang Rp500.000, kalau lokal harganya Rp5.000. Kalau turis berani Rp200.000-Rp500.000,” katanya. (era)

Libur Lebaran, Bukit Merese Favorit Wisatawan Lokal dan Mancanegara