Mataram (Ekbis NTB) – Setiap hari para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB mengirim dana remitansi ke kampung halaman melalui beragam instrumen keuangan. Di Januari 2024 saja, dana remitansi yang masuk ke NTB sebesar Rp22,3 miliar.
Kepala BPS NTB Wahyudin mengatakan, data remitansi yang masuk ke NTB diambil dari Bank Indonesia dan PT.Pos. Data dari Bank Indonesia menunjukkan remitansi PMI selama Januari sebesar Rp15,1 miliar, sementara dari PT.Pos sebesar Rp7,1 miliar.
“Di bulan Januari kemarin, dana remitansi NTB sebesar 22,33 miliar rupiah. Tercatat dari sejumlah negara penempatan PMI,” kata Wahyudin akhir pekan kemarin.
Ia mengatakan, berdasarkan data Bank Indonesia dengan dana remitansi sebesar Rp15,1 miliar, asal dana paling banyak dari negara Saudi Arabia sebesar Rp5,9 miliar, kemudian Uni Emirate Arab Rp3,7 miliar, Malaysia Rp852 juta, Qatar Rp353 juta dan puluhan negara lainnya dengan angka yang bervariasi.
Adapun remitansi menurut kabupaten/kota tujuan selama Januari yaitu tujuan Kota Mataram paling jumbo dengan 40 persen lebih, Kabupaten Sumbawa dengan 30 persen lebih, dan Kabupaten Bima 23 persen lebih.
Adapun di tahun 2023 kemarin, dana remitansi PMI asal NTB mencapai Rp524 Miliar. Jumlah tersebut lebih rendah dari realisasi remitansi tahun 2022 sebesar Rp609,8 miliar. Sementara di tahun 2021, remitansi NTB jauh lebih besar lagi yaitu Rp1,02 triliun.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan sejak pandemi Covid-19, terjadi pemulangan PMI saat itu. Karena jumlah PMI di luar negeri berkurang sehingga berdampak pada penurunan jumlah remitansi.
Ia menerangkan, jumlah penempatan PMI asal NTB dari Oktober 2022 hingga akhir Desember 2023 sebanyak 36 ribu orang. Mereka yang sudah berada di negara penempatan langsung bekerja sesuai dengan sektor yang dituju.
Namun demikian mereka tak serta merta langsung bisa mengirimkan dana remitansinya ke kampung halaman. Inilah kemudian yang membuat angka remitansi itu turun selama dan panca-pandemi Covid-19.
Remitansi menjadi salah satu penggerak ekonomi masyarakat NTB. Dana dari luar negeri itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga PMI di kampung halaman, baik yang bersifat konsumtif maupun produktif.(ris)