Mataram (Ekbis NTB) – Pemprov NTB kembali mendorong adanya penambahan konektifitas penerbangan yang melayani Lombok. Terlebih dengan adanya Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di daerah ini yang berpotensi mampu mendatangkan wisatawan dalam jumlah yang lebih banyak.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB H. Lalu Muhammad Faozal, S.Sos.M.Si mengatakan, salah satu problem yang paling sering diungkapkan wisatawan yaitu mahalnya harga tiket pesawat menuju Lombok. Harga tiket yang mahal sering menjadi alasan wisatawan nusantara memilih berlibur ke daerah lain atau ke Malaysia dan Singapura karena harga tiketnya lebih rendah.
Namun demikian, soal harga tiket penerbangan ini menjadi kebijakan pemerintah pusat dan perusahaan airlines. Sehingga Pemda tak bisa melakukan intervensi.
“Regulasi udara itu adalah pure pusat, baik itu kapasitas angkut maupun kontrol harga tiket dengan ambang atas dan ambang bawah dan itu sering kali kita terjemahkan harga tiket mahal,” kata Lalu Mohammad Faozal kepada wartawan, Selasa 14 Mei 2024 kemarin.
Faozal mengatakan, komponen harga tiket penerbangan dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya yaitu harga bahan bakar avtur. Harga avtur yang beragam di Indonesia turut mempengaruhi harga tiket, termasuk tujuan Lombok.
“Ini menyebabkan pada rute tertentu bisa jadi lebih mahal. Misalnya lebih murah ke Kuala Lumpur daripada Lombok ke Jakarta, karena memang bisnis harga avtur di Kuala Lumpur lebih murah belinya ketimbang mereka belinya di BIZAM,” katanya.
Faozal menambahkan, persoalan lainnya yang dihadapi yaitu penerbangan ke Lombok belum sebanyak yang sesuai dengan kebutuhan. Sehingga dampaknya yaitu pada harga tiket.
“Artinya kita dorong airlinesnya buka. Namun sekarang kita sudah buka, flight tanya penumpangnya mana, mereka juga kan bisnis. Itu juga yang menyebabkan airlines tidak sesuai dengan kebutuhan,” ujar Faozal.
Mantan Kadis Pariwisata NTB ini mengatakan, Pemprov NTB terus mendorong bagaimana destinasi Lombok – Sumbawa menjadi prioritas, sehingga betul-betul menjadi destinasi yang banyak dikunjungi. Salah satunya adalah KEK Mandalika.
“Artinya apa yang dihadirkan oleh Mandalika ini belum menjadi salah satu daya tarik yang menyebabkan kompetisi destinasi kita,” imbuhnya.
Diharapkan dengan adanya ratusan event lokal, nasional dan internasional di Mandalika dan NTB secara umum bisa menggaet lebih banyak wisatawan yang pada akhirnya akan menghidupkan bisnis penerbangan. Dengan cara ini, kemungkinan besar harga tiket pesawat juga akan kompetitif.(ris)
Artikel lainnya….
Kolaborasi dengan Polda NTB, Ikhtiar APJII Bali Nusra Wujudkan Internet Berkualitas dan Aman
Sport Tourism Menggeliat, Lapangan Golf Lombok Kosaido Akan Dilengkapi Hotel Bintang Empat
Pasca Penetapan Tersangka Dirut PT. GNE, Pemprov NTB Minta Direksi dan Komisaris Tetap Fokus Bekerja