Mataram (EkbisNTB.com) – Setelah mengalami puncak harga selama beberapa bulan terakhir, kini harga jagung pakan ternak mulai anjlok di pasaran. Petani menuntut harga pokok penjualan dinaikkan.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, H. Abdul Aziz, S.H.,M.H mengatakan, anjloknya harga jagung ternak ini disebabkan oleh berbagai faktor. Diantaranya, libur lebaran Idul Fitri selama seminggu, sehingga para pengepul dan pelaku usaha juga ikut libur. Sementara, stok jagung melimpah yang menyebabkan penurunan harga. “Karena libur lebaran jadi pengepul juga libur,” jelasnya.

Meskipun harga pokok penjualan jagung ternak berada di angka Rp4.200 perkilogram, amun Divre Badan Urusan Logistik NTB, membeli jagung di petani dengan harga 4.400 perkilogram. Artinya, Bulog membeli di atas harga pokok penjualan.
Walaupun dibeli dengan harga mahal, petani tetap menuntut pemerintah menaikkan harga jagung. “Petani kan menuntut Rp5000/kg, minta perubahan HPP,” katanya.
Petani diminta tidak hanya menuntut kenaikan harga pembelian, juga meningkatkan kualitas jagung ternak. Petani harus bisa menyesuaikan kadar air. Selama ini, peternak biasanya menyimpan stok jagung dengan kadar air yang tidak sesuai, sehingga menyebabkan jagung akan jamuran dan mempengaruhi pertumbuhan ternak unggas peternak.
“Kita ingin dalami 36, 38 ini dengan kadar air berapa, karena 42 itu kan dengan kadar air 15, kalau kadar airnya diatas 15 umpamanya 18-20 ya tentu para peternak pasti komplain kan, karena itu pasti berpengaruh kepada kualitas jagung,” terangnya.
Ia juga menyarankan kepada petani untuk setidaknya menyimpan dulu stok jagung ternak yang dimilikinya, karena ketika permintaan jagung mulai tinggi menyebabkan kelangkaan, maka akan berdampak pada kenaikan harga jagung.
Tuntutan petani untuk mengubah HPP, Aziz mengatakan, penentuan perubahan harga pokok bukanlah kewenangannya, melainkan ditentukan oleh pemerintah pusat. Apabila HPP jagung dinaikkan maka akan berpengaruh pada lonjakan inflasi karena jagung sebagai pakan unggas akan mempengaruhi harga bahan pokok seperti daging ayam dan telur ayam. (era)