Lombok (ekbisntb.com) – Perum Bulog Kanwil Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mempercepat penyaluran program Bantuan Pangan (Bapang) dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk masyarakat. Hingga 23 Juli 2025, sebanyak 2.731.320 kilogram beras bantuan telah disalurkan kepada keluarga Penerima Bantuan Pangan di seluruh wilayah NTB.

Jumlah tersebut setara dengan 26,71 persen dari total target penyaluran beras bantuan sebanyak 10.227.620 kilogram.

Selanjutnya dalam 1-2 hari ini beras sebanyak 3.631.700 Kg yang telah dikirim ke titik bagi yang tersebar di desa dan kelurahan se-NTB juga akan menyusul disalurkan sesuai dengan jadwal penyaluran yang disepakati Bulog bersama Dinas Ketahanan Pangan setempat.
Sisa volume akan dikebut dalam waktu beberapa hari ke depan, mengingat batas akhir penyaluran ditetapkan pada 31 Juli 2025.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTB, Sri Muniati, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat guna memperkokoh ketahanan pangan serta meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam pelaksanaannya, Bulog bersinergi dengan berbagai pihak, diantaranya aparat TNI yang mendampingi kelancaran distribusi hingga ke pelosok desa.
“Bulog bersinergi dengan TNI dan unsur pemerintah daerah untuk menjamin distribusi berjalan aman, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat waktu dan tentunya tepat administrasi. Penyaluran masih berlangsung dan kami masih optimis seluruh target bisa tercapai sebelum akhir bulan ini,” jelas Sri Muniati dalam sambutanya pada acara zoom Launching Gerakan Pangan Murah SPHP dan Penyaluran Bantuan Pangan Sinergi TNI dengan Bulog di Kelurahan Selagalas Kecamatan Sandubaya Kota Mataram, Kamis 24 Juli 2025.
Program Bantuan Pangan Beras dan SPHP ini menyasar Penerima Bantuan Pangan sebanyak 511.381 keluarga yang tersebar di 10 kabupaten/kota se-NTB. Selain menyalurkan bantuan langsung, Bulog juga berupaya menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menghadapi potensi gejolak harga pada musim paceklik.
“Selain bantuan pangan, SPHP menjadi instrumen penting dalam menekan lonjakan harga beras. Ketersediaan stok beras di gudang kami aman dan siap mendukung kebutuhan masyarakat NTB,” imbuh Sri.
Perum Bulog NTB menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor akan terus diperkuat agar distribusi bantuan bisa berjalan tepat waktu dan sesuai data yang telah divalidasi dan ditetapkan pemerintah pusat melalui Bapanas.(bul)