POTENSI gangguan keamanan dan ketertiban menjelang bulan Ramadhan mulai dipetakan. Balap lari dan perang petasan menjadi bagian potensi kerawanan. Orang tua diminta mengawasi aktivitas anak mereka.
Lurah Pejeruk, Lalu Bagus Apriady dikonfirmasi pada, Senin 24 Februari 2025 menjelaskan, potensi gangguan keamanan dan ketertiban di bulan ramadhan akan dibahas bersama kepala lingkungan, tokoh agama, tokoh masyarakat, pelindung masyarakat serta babinsa dan bhabinkantibmas. Pengalaman tahun sebelumnya, potensi gangguan muncul seperti balap lari dan perang petasan. Hal ini juga menjadi atensi serius dari Pemerintah Kota Mataram. “Kalau balap motor tidak ada jalan besar di Pejeruk. Kecuali, balap lari dan perang petasan yang menjadi atensi kita di bulan Ramadhan,” kata Bagus.

Pihaknya telah memetakan lokasi dijadikan balap lari dan perang petasan. Diantaranya, Jalan Dukuh Saleh Lingkungan Pejeruk Sejahtera, Jalan Koperasi atau perbatasan antara Kelurahan Dayan Peken dengan Kelurahan Pejeruk. Selain itu, jalan di pinggir Kali Jangkok.
Bagus menegaskan, perang petasan diantisipasi dengan merazia pedagang petasan. Awiq-awiq di tingkat lingkungan juga diperketat mengikuti surat edaran dari wali kota. “Antisipasinya setiap turun salat subuh telah dijaga lokasi yang dianggap rawan sesuai dari pemetaan,” katanya.
Pengawasan tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah. Peran orang tua menurut Bagus, sangat penting untuk memastikan anak-anak mereka berada di rumah. Pihaknya mengkhawatirkan libur sekolah pada awal dan akhir bulan Ramadhan, justru digunakan untuk aktifitas negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. “Orang tua harus memastikan anak mereka jam 10 malam harus sudah di rumah,” pesannya.
Ia mengimbau peran aktif kepala lingkungan serta tokoh agama dan tokoh pemuda turut mengawasi aktivitas anak-anak selama Ramadhan, agar tidak menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan. (cem)