Lombok (ekbisntb.com) – Harga kebutuhan barang pokok menjelang tahun baru Imlek mulai turun. Pengendalian harga tetap dilakukan guna mengantisipasi lonjakan harga.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida dikonfirmasi pada, Kamis 23 Januari 2025 menyampaikan, pasca menggelar kolaborasi operasi pasar murah keliling bersama Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat, dilakukan evaluasi dan survey harga pangan di pasar tradisional. Harga barang pokok mengalami penurunan karena pasar murah mampu menekan harga serta ketersediaan pasokan melimpah. “Kita bersyukur kopling memiliki dampak sehingga menjelang imlek kebutuhan pokok mulai turun,” terangnya.
Ia menyebutkan, harga cabai rawit sebelumnya Rp100 ribu perkilogram menjadi Rp65 ribu perkilogram. Cabai merah besar dari Rp80 ribu perkilogram menjadi Rp60 ribu perkilogram. Bawang merah dari harga Rp40 ribu perkilogram menjadi Rp35 ribu perkilogram. Selanjutnya, telur ayam dari harga Rp60 ribu perterai menjadi Rp50 ribu perterai.
Gerakan pasar rakyat ini menurut Nida, sangat efektif menekan lonjakan harga. Upaya pengendalian harga saat bulan Ramadhan juga akan dilaksanakan mulai 17-20 Februari 2025 di enam kecamatan di Kota Mataram.
Langkah diambil karena tingkat kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan mengalami peningkatan signifikan, sehingga dikoordinasikan dengan Bank Indonesia untuk ketersediaan barang pokok di masing-masing binaan. “Kita pasti akan melaksanakan kegiatan yang sama di enam kecamatan,” katanya.
Nida mengingatkan, masyarakat tidak perlu panik untuk ketersediaan pasokan harga karena dipastikan mencukupi menjelang bulan Ramadhan. Meskipun diakui, akan terjadi permintaan sejumlah komoditi tetapi dapat dipenuhi.
Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panic buying untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemerintah dipastikan tetap hadir memenuhi kebutuhan komoditi masyarakat. (cem)