Lombok (ekbisntb.com)- Berdasarkan tren pertumbuhan ekonomi pasca Covid-19, pertumbuhan ekonomi Provinsi terus mengalami kenaikan. Misalnya di triwulan II-2024, ekonomi NTB tumbuh 11,06 persen terhadap triwulan II-2023 (year-on-year).
Sedangkan secara komulatif, pertumbuhan ekonomi NTB semester I-2024 dibandingkan dengan semester I-2023 (c-to-c) mencatatkan angka 7,90 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Pj Gubernur NTB Hassanudin yang dibacakan oleh Sekda NTB H. Lalu Gita Ariadi dalam Rapat Paripurna DPRD dengan Agenda Penyampaian Jawaban Gubernur NTB atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi Terhadap Nota Keuangan dan Raperda Tentang APBD Provinsi NTB tahun Anggaran 2025 yang berlangsung, Selasa 20 agustus 2024 kemarin.
“Dengan pertumbuhan yang cukup signifikan ini, menempatkan NTB berada di posisi tertinggi kedua di Indonesia dalam hal pertumbuhan ekonomi,” kata Lalu Gita Ariadi.
Ia mengatakan, pertumbuhan 11 persen ini menandakan bahwa sektor produksi masyarakat terus tumbuh dengan baik. Dengan akan beroperasinya smelter Amman Mineral pada tahun 2024 ini, adanya event-event berskala internasional yang semakin banyak, serta inflasi yang terkendali, pihaknya optimis mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi NTB di atas 6 persen di 2024.
“Ini sesuai dengan interval target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 yaitu 5,8 – 7,1 persen,” lanjutnya.
Sedangkan pada tahun 2025 atau sesuai hasil kesepakatan pemerintah Provinsi NTB dengan Bappenas bahwa pertumbuhan ekonomi NTB pada tahun 2025 ditargetkan sebesar 6,0-6,5 persen atau mengalami koreksi dari target di RPD NTB sebesar 6,0 – 7,5 persen.
Ia mengatakan, terkait pandangan Fraksi Golkar yang mendorong Pemprov NTB bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen, pihaknya mengapresiasi atas support tersebut.
Karena itulah NTB berupaya terus mendorong akselerasi pada sektor utama yang menunjang pertumbuhan ekonomi yaitu sektor pertambangan dan sektor pertanian.
“Di samping itu kontribusi investasi dalam berbagai sektor dan juga belanja pemerintah, belanja swasta dan belanja masyarakat juga menjadi faktor pemicu peningkatan pertumbuhan ekonomi sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah,” terangnya.(ris)