Lombok (ekbisntb.com) – DPD Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) Provinsi NTB memastikan kesiapan untuk mendukung pemerintah untuk memfasilitasi SDM-SDM di daerah ini untuk mengisi peluang kerja di luar negeri yang cukup besar, mencapai 1,3 juta di berbagai negara.
Ketua DPD APJATI NTB, H. Edy Sopyan, ST di Mataram, Rabu, 15 Januari 2025 menyampaikan kembali pidato Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) 2024 yang diselenggarakan di Jakarta.
Data Kementerian P2MI mencatat terdapat sekitar 1,3 juta job order yang menunggu untuk diisi pada 2024. Namun, hingga Desember 2024, baru 297.440 lowongan yang berhasil terpenuhi, meninggalkan lebih dari 1 juta peluang kerja yang belum terisi. Hal ini menunjukkan masih banyak peluang kerja yang belum dimanfaatkan oleh tenaga kerja Indonesia.
Kebutuhan tenaga kerja di luar negeri terus meningkat, terutama di negara-negara seperti Malaysia, Hong Kong, Taiwan, dan Singapura. Untuk mengatasi kebutuhan tersebut, Kementerian P2MI menargetkan memberangkatkan sekitar 425 ribu pekerja migran pada tahun 2025. Target tersebut mencakup lebih dari 2.000 jenis pekerjaan di 100 negara, dengan fokus pada negara-negara yang memiliki permintaan tenaga kerja tinggi.
Kementerian P2MI menekankan pentingnya mempersiapkan para calon PMI dengan pelatihan dan pendidikan yang memadai. Program-program peningkatan keterampilan dirancang agar PMI dapat bersaing secara global dan memberikan kontribusi yang signifikan baik di negara penempatan maupun di Indonesia.
Komisaris Utama PT. Cipta Rezeki Utama ini menambahkan, Kementerian bekerjasama memfasilitasi pembiayaan bagi calon PMI yang digunakan untuk biaya pelatihan hingga pemberangkatan.
Ia juga menegaskan, DPD Apjati NTB siap berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja internasional tersebut.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan DPP APJATI untuk memanfaatkan peluang kerja yang tersedia di berbagai negara tersebut. Karena DPP APJATI memiliki informasi terkait negara-negara yang membutuhkan tenaga kerja dan jenis pekerjaan yang diperlukan,” ujarnya.
Menurut H. Edy Sopyan, perusahaan-perusahaan yang ada di NTB telah siap untuk mengirimkan tenaga kerja guna mengisi peluang tersebut. DPD APJATI NTB juga berkomitmen untuk berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di NTB agar dapat menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.
“Kami melihat ini sebagai kesempatan besar. Oleh karena itu, kami fokus pada program persiapan PMI, mulai dari pelatihan, penempatan, perlindungan, hingga pemulangan PMI, bekerjasama dengan pemerintah,” tambahnya.
Dengan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan organisasi seperti APJATI, peluang tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Langkah ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan daya saing SDM dalam daerah dan Indonesia. Dengan semakin terbukanya peluang kerja di luar negeri, pemerintah optimis bahwa pekerja migran dapat menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus agen perubahan di masyarakat.
Dengan upaya ini juga, diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan pengangguran di dalam negeri sekaligus meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia. Dengan penempatan di berbagai sektor, PMI diharapkan tidak hanya bekerja, tetapi juga mengembangkan keterampilan yang bisa diterapkan saat kembali ke tanah air.(bul)