Mataram (Ekbis NTB) – Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi NTB memastikan pasokan dan ketersedian bahan pangan strategis saat Ramadhan 1445H/2024 cukup. Baik beras, telur, minyak goreng, daging sapi, ayam maupun bumbu dapur.
Kepala DKP Provinsi NTB, H. Abdul Aziz, SH., MH., di Mataram, Senin, 4 Maret 2024 mengatakan, berbicara soal pangan, Dinas Ketahanan Pangan menurutnya tak bisa berdiri sendiri. Namun saling dukung mendukung dengan BUMN, OPD lain, serta pengusaha. Semua tetap saling berkoordinasi dan berkolaborasi dalam penyediaan pangan kepada masyarakat.
Hal itu menurutnya sangat penting, terutama terkait dengan 9 bahan pokok.
Mantan Sekda Kabupaten Sumbawa Barat ini menyebut, untuk beras, sebagaimana hasil koordinasi dengan Perum Bulog pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog, saat ini Bulog NTB akan memasok beras dari luar NTB sebanyak 36 ribu ton dalam perjalanan, ditambah stok beras di gudang Bulog diatas 3.000 ton. Sehingga diyakini, dua bulan kedepan beras di NTB sangat aman.
Untuk beras tersedia karena di NTB berangsur-angsur orang sudah panen dan tanam. Artinya produksinya itu sudah mulai, meskipun sifatnya sporadis. Kemudian di pulau Sumbawa, seperti di Sumbawa Besar mulai tanam, sebagian di KSB juga demikian.
“Bima, Dompu belum saya cek, mudah-mudahan di sana mulai tanam, artinya 2 bulan ke depan itu akan ada panen, produksi kita di NTB cukup,” terangnya. Diakui musim tanam saat ini mengalami kemunduran, bahkan tidak tanggung-tanggung 2 bulan mundur waktu panen.
Namun diprediksi panen raya akan terjadi April akan datang dan diprediksi harga beras itu akan stabil. “Kepada masyarakat, petani jangan semua gabahnya itu di jual, tapi disimpan sebagai stok pangan dalam satu tahun akan datang,” katanya.
“Dua bulan kedepan pasti akan terus ada panen. Kemudian telur, daging elatif stabil, telur dan daging ayam ada fluktuasi sedikit karena harga pakan naik. Berpengaruh pada harga telur dan ayam, tapi masih dalam batas batas yang wajar saya lihat,” tambahnya.
Selain itu, ada juga minyak goreng yang harganya masih stabil. Meskipun ada prediksi bahwa akan kelangkaan, tetapi pihak tetap ada koordinasi dengan pemerintah kaitan dengan ketersedian itu. “Dari hasil rapat bersama Kemendagri, itu dari Kemendag menyebutkan untuk minyak goreng aman dan stabil (stok dan harga,red),” jelasnya.
Maka dari masyarakat diminta tidak perlu khawatir selama Ramadhan akan ketersediaan pangan. Bahkan masih ada pasar murah, kemudian beberapa kios-kios pangan sudah berjalan. “Bulog menjamin, dan kios kios pangan terus berjalan (ketersedian beras, red). Kabupaten kota melakukan hal yang sama mereka koordinasi dengan Bulog setempat,” imbuhnya.
DKP NTB juga tetap berkoordinasi dengan DKP di masing-masing kabupaten/kota untuk memastikan pasokan dan ketersedian mencukupi. (bul)