Lombok (ekbisntb.com) – Tiga pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) dari Provinsi NTB berhasil meraih sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), sebuah standar internasional yang menjamin keamanan pangan. Raihan ini membuka jalan bagi produk pangan lokal NTB untuk bersaing di kancah nasional hingga global.
Ketiga IKM yang berhasil menorehkan prestasi tersebut adalah Sate Rembige Goyang Lidah, PT Yola Pribumi Ayam Rarang, dan Biskuit Bait Rumput Laut Pawon Pengsong. Keberhasilan ini merupakan buah dari kolaborasi apik antara Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Dinas Perindustrian Provinsi NTB melalui program fasilitasi sertifikasi HACCP. Program ini dirancang khusus untuk meningkatkan daya saing industri pangan lokal dengan mengadopsi standar keamanan pangan bertaraf internasional.

Proses meraih sertifikasi HACCP tidaklah instan. Selama tiga bulan penuh, ketiga IKM tersebut menjalani pembinaan intensif yang meliputi pemeriksaan sistem produksi secara daring dan luring, pelatihan penerapan sistem keamanan pangan, hingga coaching clinic yang dipandu oleh para ahli pendamping industri dan konsultan sertifikasi. Puncak dari proses ini adalah kurasi ketat yang bertujuan untuk menyeleksi IKM dengan potensi ekspor yang menjanjikan.
Sebelumnya, ketiga IKM ini berhasil menembus 30 besar IKM terpilih dalam ajang Ite Begawi Fest. Festival industri kreatif dan pangan ini menjadi platform penting untuk kurasi dan inkubasi produk-produk unggulan NTB. Melalui ajang ini, mereka mendapatkan kesempatan emas untuk membuka akses ke pasar ekspor, berkat dukungan dari pemerintah dan berbagai mitra industri.
Ite Begawi Fest sendiri memegang peranan krusial dalam mentransformasi wajah industri pangan lokal NTB. Lebih dari sekadar pameran produk, festival ini menjadi wadah pembinaan dan kurasi intensif bagi IKM terpilih. Rangkaian pelatihan, pertemuan bisnis, dan penilaian produk yang terstruktur menjadikan Ite Begawi Fest sebagai jembatan yang menghubungkan pelaku industri, pemerintah, dan pasar global.
Kepala Dinas Perindustrian NTB, Hj. Nuryanti, SE., ME., menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini.
“Ite Begawi Fest adalah bukti bahwa jika kita memberi ruang, bimbingan, dan kesempatan, maka IKM lokal bisa tumbuh menjadi pelaku industri yang siap bersaing secara global,” ujarnya.
Sebagai langkah strategis dalam memperluas jangkauan pasar, produk-produk unggulan NTB kini tengah dibidik untuk memasuki pasar jemaah umroh dan haji. Pasar ini dinilai sangat potensial mengingat tingginya permintaan akan produk halal, praktis, dan tahan lama.
Produk seperti Ayam Rarang dalam kemasan kaleng, Sate Rembiga dalam kemasan, serta snack biskuit rumput laut dari Pawon Pengsong diyakini sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para jemaah di tanah suci.
“Pasar jemaah haji dan umroh bisa menjadi ‘launching pad’ bagi produk lokal NTB menuju pasar Timur Tengah dan Asia Selatan. Ini menjadi peluang nyata untuk membawa produk NTB go global dengan identitas lokal yang kuat,” imbuh Nuryanti.
Pemerintah Provinsi NTB terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan IKM melalui berbagai program. Selain fasilitasi sertifikasi halal, rekomendasi merek, dan pembinaan IKM, pemerintah juga mendorong digitalisasi melalui Sistem Manajemen Informasi Industri berbasis aplikasi Android. Program NTB Exploration dan iDOORS juga terus berjalan untuk menciptakan ekosistem industri yang modern, inklusif, dan berkelanjutan.
Dengan diraihnya sertifikasi HACCP oleh tiga IKM ini, NTB semakin memantapkan posisinya dalam mendorong IKM naik kelas. Sertifikasi ini menjadi bukti nyata bahwa produk lokal NTB mampu memenuhi standar kualitas global, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi daerah melalui sektor industri pangan.(bul)