spot_img
26.5 C
Mataram
Beranda blog Halaman 584

Kadispar NTB Memproyeksikan 500.000 Warga akan Merayakan Lebaran Topat 2024

0
Suasana perayaan lebaran topat di pantai loang balok (Ekbis NTB-Ist)

Mataram (Ekbis NTB) – Lebaran topat menjadi salah satu tradisi masyarakat Lombok yang masih eksis hingga saat ini. Perayaan Lebaran Topat yang diadakan seminggu setelah Idul Fitri ini dirayakan dengan meriah khususnya di Lombok Barat dan kota Mataram.

Di tahun 2024 ini, perayaan Lebaran Topat diadakan pada tanggal 8 Syawal 1445 Hijriah atau bertetapan dengan hari Rabu, 17 Januari 2024. Di Kota Mataram sendiri, Lebaran Topat dipusatkan di Pantai Loang Baloq, sedangkan di Lombok Barat dipusatkan di Pantai Tanjung Bias.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Jamalludin Maladi memperkirakan antusias masyarakat merayakan lebaran topat sangat tinggi.

“Tahun ini saya lihat agak ramai ya, beda dengan tahun 2023,” ucap Jamal.
Ia berharap bahwa perayaan lebaran topat tahun ini ramai dikunjungi wisatawan, khususnya masyarakat NTB yang sudah kembali setelah mudik lebaran.

Jamal menargetkan, wisatawan yang datang menghadiri perayaan tradisi yang hanya ditemukan di Lombok ini sebanyak 500.000 wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

Sebelumnya, Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menghimbau bahwa masyarakat untuk tidak terlalu berlebihan dan merayakan lebaran topat dengan tetap bertanggung jawab baik pada diri sendiri, dan orang sekitar.
Pemkota Mataram sendiri telah menyiapkan semaksimal mungkin terkait dengan apabila terjadi kendala-kendala pada saat proses perayaan berlangsung.

“Protokolnya udah ada dari awal, ada setiap Lebaran Topat pasti itu, untuk prngamanan, BPBD, satgas, tim kepolisian, semua lah,” katanya pada Selasa 16 April 2024.

Pengamanan 9,1 Km garis pantai di Kota Mataram juga menurutnya tetap dalam pantauan, namun di fokuskan di wilayah-wilayah yang diperkirakan akan ramai dikunjungi pengunjung.(era)

Pedagang Ayam Potong Raup Untung Besar Selama Lebaran

0
Salah satu Pedagang Ayam yang Sedang Melayani Pelanggan di Pasar Kebon Roek pada Selasa, 16 April 2024. (Ekbis NTB/Glo)

Mataram (Ekbis NTB) – Pedagang Ayam raih untung besar selama momen lebaran. Pasalnya, ayam menjadi salah satu bahan dasar untuk membuat opor, salah satu makanan khas lebaran. Perpaduan opor dan ketupat dibalut dengan situasi hari raya bersama orang-orang tersayang menjadi momen yang paling dinantikan.

Walaupun harga ayam masih tergolong tinggi, namun pedagang ayam tetap berhasil menjual ayam dengan jumlah yang banyak selama lebaran. Hari ini ayam potong dibanderol dengan harga Rp 42.000 per kilogram. Hal ini diakui oleh salah satu penjual ayam potong di Pasar Kebon Roek, Ehsan atau lebih akrab dipanggil Ecan. Ia mengaku bahwa waktu Lebaran Idul Fitri, ia bahkan sampai membawa 400 kg daging ayam untuk dijual. “Dulu yang lebaran besar, lebaran puasa 400 kg. Insyallah habis,” katanya pada Suara NTB Selasa, 16 April 2024.

Ia juga telah memulai jualan usai selesai sholat subuh. Hari ini, ia membawa 300 kg ayam potong untuk dijual, mengingat hari ini menjadi hari persiapan lebaran topat. “Hari ini 300 kilo. Insyallah habis,” jelasnya. Ia juga menceritakan bahwa sejak tadi, Pasar Kebon Roek dibanjiri oleh masyarakat yang sibuk mencari bahan-bahan untuk diolah besok saat lebaran topat.

Ia juga mengaku menambah jumlah ayam saat momen lebaran, biasanya ia membawa 100 kg ayam potong perhari untuk dijual, namun saat lebaran ia membawa 300 – 400 kg ayam potong. “Iya, ramai,” ungkapnya. Ia juga akan berjualan hingga maghrib untuk menjual barang dagangannya hingga habis.

Siang itu, dagangan Ecan banyak didatangi oleh pengunjung yang melakukan penawaran dan menanyakan harga ayam potong. Walaupun mengetahui harga ayam yang masih relatif mahal, pembeli masih tetap membeli ayam.

Sisil, salah satu pembeli ayam di Ecan menjelaskan alasannya tetap membeli ayam. “Karena besok hari raya, antisipasi aja kalau gak ada yang buka. Daripada gak ada lauk,” ucapnya sambil menenteng plastik berisi ayam yang telah dipotong dan ditimbang Ecan. (glo)

Jelang Lebaran Topat, Penjual Kulit Ketupat Menjamur

0
Deretan Lapak Pedagang Ketupat Kosongan di depan jalan Pasar Kebon Roek pada Selasa, 16 April 2024. (Ekbis NTB/Glo)

Mataram (Ekbis NTB) – Jelang Lebaran Topat, sepekan pasca hari raya Idul Fitri, pedagang ketupat dan kulit ketupat dadakan membanjiri sudut-sudut Kota Mataram. Salah satunya, di Pasar Kebon Roek, Ampenan, Kota Mataram. Lebaran topat memang menjadi salah satu budaya yang ada di Lombok.

Khususnya, di Lombok Barat, dan Kota Mataram yang intens melakukan perayaan besar-besaran. Masyarakat akan memakan ketupat dengan lauk lain seperti opor ayam dan rendang bersama keluarga dan kerabat. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang tidak bisa mengayam atau tidak memiliki waktu luang, membeli ketupat jadi bisa menjadi solusi agar tetap bisa merayakan lebaran topat.

Yuli, salah satu pedagang kulit ketupat di sekitar pasar pencontohan ini ditemui di sela-sela berjualan, Selasa 16 April 2024 mengaku telah menjual ketupat sejak momen Hari Raya Idul Fitri. Momen ini dimanfaatkan untuk mencari penghasilan tambahan. Ia membawa sekitar 500-1000 biji ketupat setiap hari untuk dijual.

Ia mulai berjualan sejak usai sholat subuh hingga selesai ashar tergantung lakunya dagangan. Jika belum habis, maka ia akan terus berjualan.

“Tergantung, biasanya beribu-ribuan, beratus-ratusan. Kadang 500, kadang 1000,” ujarnya.

Ia bahkan bercerita sampai harus begadang untuk membuat ketupat.
“Sampai tidak tidur semalam ini,” sambungnya.

Ia juga menceritakan alasannya menjual ketupat kosongan. “Kan momen lebaran, biasanya orang suka makan ketupat,” pungkasnya.

Marni, pedagang ketupat lainnya di Pasar Dasan Agung juga mengemukakan, ia memanfaatkan momen lebaran ketupat untuk menambah penghasilan. Sehari-hari ia adalah buruh junjung, namun karena momen lebaran topat, ia pun melihat peluang dan mencoba menjual ketupat.

“Saya jualan (ketupat) untuk hari ini aja karena penampahan lebaran ketupat,” terangnya.

Kulit ketupat yang dijual Rp1000 per biji. Sementara harga ketupat (berisi) dihargai Rp3.000 per biji. Ia juga menceritakan, kulit ketupat sangat banyak dicari, bahkan tak sampai setengah hari sudah habis diburu pembeli sejak pagi.

Selain itu, harga kulit ketupat juga naik karena banyaknya permintaan. Yang semula Rp 5000 untuk 10 biji, naik menjadi Rp 8.000.

“Ininya (kulit ketupat) kemarin kita beli Rp5 ribu seiket, tadi pagi sudah harganya Rp8 ribu. Sepuluh biji kita dapet,” demikian Marni.

Kendati harganya naik, tidak mengurangi minat masyarakat membelinya. Mengingat, perayaan lebaran ketupat hanya dilakukan setahun sekali.(glo)

Ketegangan Global Mempengaruhi Pasar Vanili di Luar Negeri

0
Foto : sortir vanili kering untuk persiapan ekspor. (Ekbis NTB/bul)

Mataram (Ekbis NTB) – Ketegangan yang terjadi dibeberapa belahan dunia mempengaruhi daya beli pasar global terhadap komoditas pertanian perkebunan, vanili. Apalagi jika ketegangan antara Iran – Israel maluas dengan didukung negara-negara sekutu.

H. Muhir, pemilik UD. Rempah Organik Lombok, sekaligus eksportir vanili organik Lombok menkhawatirkan hal itu. Menurutnya, dalam setahun terakhir setelah meledaknya perang Rusia dan Ukraina, mengakibatkan tekanan terhadap daya beli pasar global.

Vanili organik Lombok selama ini diekspor ke Amerika Serikat, karena perang yang terjadi, daya beli buyer di AS dan negara-negara eropa terhadap vanili juga menurun.

“Kita sangat khawatir, sangat mengkhawatirkan kalau perang Iran-Israel makin meluas. Ekspor ke Amerika dan negara-negara eropa akan sangat berpengaruh. Besar sekali pengaruhnya,” kata Muhir, Selasa 16 April 2024.

Menurunnya daya beli terhadap vanili dalam satu tahun terakhir ini terjadi dihampir semua negara importir vanili. Begitu juga di Indonesia. Akibatnya, sejumlah daerah penghasil vanili di dalam negeri juga ikut terpengaruh.

Bahkan, menurut Muhir, vanili organik Lombok bisa jadi-satu-satunya yang masih eksis. Di daerah lainnya, seperti Sulawesi, Bali, Jawa , tidak ada penyelamatan terhadap pengembangan vanili.

“Hanya kita satu-satu di Indonesia yang masih bisa bergerak. Permintan luar negeri tetap ada, dan barangnya tetap ada,” jelas Muhir.

Bulan April ini rencananya akan dikirim sebanyak 600 Kg vanili organik kering, ke buyer di Amerika Serikat. Menyusul dua bulan berikutnya dijadwalkan ekspor sebanyak 3 ton, dan selanjutnya 4 ton. Pada tahun 2023 lalu, total sebanyak 7 ton diekspor ke Amerika Serikat.

Muhir menambahkan, vanili organik Lombok diberi kesitimewaan oleh buyer. Hal itu karena kualitasnya. Sehingga, disaat terjadi saling serang di beberapa negara di dunia, permintaannya tidak terpengaruh sejauh ini.

“Hanya saja, daya belinya yang menurun. Sehingga, kita melakukan penyesuaian harga vanili di luar negeri. Penyesuiannya sebesar 20 persen. Kita tidak mempertahankan harga, agar permintaannya tetap kontinyu,” imbuhnya.

Karena, selain Indonesia, khususnya Lombok, beberapa negara penghasil vanili juga menjadi pesaing di pasar global. Diantaranya, Tanzania, Uganda, Madagaskar. Disisi lain, ditegah perang dan ketegangan ekonomi dunia, harga vanili dari awal disepakati. Untuk mengantisipasi terjadinya pluktuasi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.

“Standar yang kita sepakati, per Dolar AS senilai Rp15.400. Jadi kalau jual beli acuannya nilai rupiahnya segitu. Tinggal dikalikan dengan harga vanilinya. Ini mengantisipasi kalau-kalau terjadi perang meluas dan dampaknya terhadap penukaran,” jelas Muhir.

Ia sangat berharap ketegangan beberapa negara di dunia tidak meluas. Sehingga ekonomi global bisa kondusif.(bul)

Nilai Tukar Rupiah Makin Memburuk, Ekonom Dorong NTB Tarik Wisman dan Dongkrak Ekspor

0
Foto : Dr. M. Firmansyah (Ekbis NTB/bul)

Mataram (Ekbis NTB) – Ekonom mendorong seluruh stakeholder di Provinsi NTB untuk meningkatkan ekspor komoditas, serta menarik wisatawan mancanegara (wisman) ditengah anjloknya nilai tukar rupiah, terhadap Dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS memburuk di angka Rp16.000 pada Selasa 16 April 2024. Melemahnya nilai tukar mata uang Indonesia sejatinya dijadikan momentum untuk meraup manfaatnya. Secara teori, memburuknya nilai tukar rupiah memengaruhi inflasi dalam negeri, daya beli masyarakat semakin turun, dampaknya pada fiskal, dan perekonomian secara keseluruhan.
Namun, menurut Dr. M. Firmansyah, Pengamat Ekonomi dari Universitas Mataram menegaskan, umumnya dampak yang kita akan terjadi inflasi (kenaikan harga-harga) ketika nilai tukar rupiah terus melemah. Khususnya terkait bahan baku dan penolong industri yang bersumber dari impor. Sebab, harganya akan semakin naik.

“Namun keuntungan rupiah melemah pada sektor-sektor ekspor. Mereka akan menikmati selisih kenaikan rupiah karena produk ekspor dibayar dengan standar nilai Dollar AS harganya juga akan naik. Tenaga kerja kita, baik di dalam maupun di luar negeri yang gajinya dibayar dengan nilai Dollar AS juga diuntungkan. Mereka terima dollar yang nilai ekonominya lebih besar, namun dollar untuk belanja dalam negeri,” ungkapnya.

Kemudian, sektor lain yang diuntungkan menurut Dr. Firmansyah adalah sektor pariwisata. Harusnya wisatawan asing, akan lebih lama menginap karena biaya bagi mereka menjadi lebih murah akibat rupiah melemah.

“Ini peluang. Perbanyak iklan-iklan wisata tuk beberapa bulan ke depan ini,” sarannya.(bul)

Nilai Tukar Rupiah AnjlokMoney Changer Ilegal di Gili Trawangan Meresahkan

Menikmati Wisata Bukit Pergasingan di Sembalun

0
Foto : Sejumlah pendaki menikmati sunrise dengan pemandangan Gunung Rinjani dari atas Bukit Pergasingan dengan ketinggian 1.670 MDPL pada, Sabtu (13/4). Selain berekreasi ke destinasi wisata, sebagian warga juga memilih menikmati libur dengan mendaki gunung dan bukit di Kabupaten Lombok Timur. (Suara NTB/cem)

Selong (EkbisNTB.com) – Libur lebaran Idul Fitri tak hanya dimanfaatkan untuk bersilaturahmi ke keluarga dan kerabat. Sebagian juga memilih berekreasi ke objek wisata di Pulau Lombok. Wahana air, pantai, dan pegunungan menjadi pilihan. Sebagian orang juga memilih menikmati libur lebaran dengan berwisata ke gunung dan bukit. Salah satunya Bukit Pergasingan.

Keindahan gugusan gunung di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, sangat memanjakan mata. Wisatawan dapat menikmati lekukan dan deretan pohon dari Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun. Keindahan panorama alam yang membentang di lereng Gunung Rinjani menjadi magnet bagi wisatawan.

Wartawan Ekbis NTB.com, mencoba menjajal Bukit Pergasingan yang terletak di Desa Sembalun Timba Gading. Bukit Pergasingan merupakan salah satu jejeran bukit di lingkar Gunung Rinjani. Jarak perjalanan dari Kota Mataram sampai ke loket pendaftaran Bukit Pergasingan di Desa Sembalun Timba Gading sekitar 60 kilometer. Butuh waktu sekira 3 jam perjalanan dengan mengendarai sepeda motor.

Menuju lokasi wisata di kaki Gunung Rinjani tersebut, wisatawan dapat memilih jalur menuju Desa Sembalun. Bagi wisatawan yang berasal dari Lombok Utara bisa melalui Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Selanjutnya, di pintu perbatasan antara KLU dan Kabupaten Lombok Timur langsung belok kanan mengambil arah Desa Sembalun.

Jalur favorit sering digunakan wisatawan melalui jalur Desa Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Para pendaki atau wisatawan yang berasal dari Kota Mataram, memilih jalur utama dari Desa Suela. Pertimbangannya adalah, pengendara ramai hilir mudik. Selain itu, wisatawan bisa menikmati kesejukan udara Taman Nasional Gunung Rinjani karena melewati pohon rindang di sepanjang jalan.
Pengunjung juga akan melewati pohon durian yang berjejer di sepanjang Jalan Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba. Saat musim durian seperti saat ini, wisatawan menemukan pedagang durian lokal menggelar lapak dagangan di sepanjang jalan menuju Desa Sembalun.

Untuk mendaki Bukit Pergasingan. Pendaki diwajib melalui pos pendakian untuk registrasi. Pengunjung akan dikenakan biaya Rp17 ribu per orang dan biaya parkir kendaraan Rp10 ribu untuk roda dua dan Rp15 ribu untuk roda empat.
Pengelola akan memberikan setiap rombongan pendaki kantong kresek sebagai tempat sampah. Sampah sisa makanan disimpan dan dibawa turun dari bukit.

Terdapat dua jalur yang bisa digunakan menuju puncak Bukit Pergasingan dengan ketinggian 1.670 MDPL tersebut. Pertama, pendaki dapat menggunakan jalur utama. Jalur utama ini, pengelola telah menyiapkan sekira 100 anak tangga yang dapat dilalui pendaki. Jalan utama ini, cukup terjal dan minim dataran atau tanah lapang yang dapat digunakan beristirahat oleh pendaki. Dari sisi efisien waktu lebih cepat mencapai puncak Bukit Pergasingan, tetapi sangat menguras tenaga.

Jalur kedua persis berada di belakang pos registrasi. Pendaki akan menyebrangi sungai menggunakan jembatan bambu. Jalur pendakian ini sangat landai, melewati hutan, dan banyak tanah lapang untuk melepas lelah. Hanya saja, waktu tempuh menuju puncak Bukit Pergasingan sekira 2,5 – 3 jam.

Di puncak Bukit Pergasingan, pendaki akan dimanjakan dengan keindahan alam dengan jejeran bukit. Udara dingin sampai menusuk ke badan. Dinginnya udara bisa dikalahkan dengan keindahan Gunung Rinjani yang berdiri gagah. Cahaya lampu penerang di rumah-rumah penduduk menambah suasana semakin indah.

Para pendaki yang menaklukan puncak Bukit Pergasingan menikmati suasana malam dengan bermain gitar diiring lagu pop era 2000-an. Ada juga yang sibuk menyiapkan makan malam dan sekedar obrol sambil melepas lelah. Di puncak Bukit Pergasingan, pendaki bisa menikmati ayunan. Tetapi ini sangat beresiko jika tidak hati-hati. Ayunan itu hanya terbuat dari kayu yang sewaktu-waktu patah.

Haris, Pendaki Asal Desa Pohgading, Kecamatan Pringgabaya menuturkan, dua kali telah mendaki Bukit Pergasingan. Pendakian pertama di tahun 2017, saat mendampingi siswa pencinta alam. Ia bersama rombongan memilih jalur utama untuk sampai ke puncak bukit. Medannya sangat terjal dengan kemiringan 80 derajat. Banyak bebatuan serta jalannya kecil dan sempit.

Saat ini, ia mencoba menggunakan jalur kedua dan ternyata lebih landai, meskipun agak licin. “Pendakiam pertama saja jalurnya ekstrem, tetapi begitu di atas landai dan banyak tempat istirahat,” katanya ditemui pada, Sabtu 13 April 2024 pekan kemarin.

Mendaki gunung atau bukit adalah rutinitasnya setiap tahun. Haris menuturkan, salah satu hobinya ini, hanya bisa dipenuhi saat libur. Moment libur lebaran paling tepat karena ramai. “Paling ramai pada bulan Agustus dan libur lebaran seperti sekarang ini,” ucapnya.

Puncak Gunung Rinjani sudah sering ditaklukan. Demikian pula, bukit-bukit di lingkar Gunung Rinjani. Bukit Kondo, Bukit Dara, Pergasingan, Nanggi, Savana Propok, dan lain sebagainya. Lebaran tahun 2023 lalu, ia juga menaklukan Gunung Tambora di Kabupaten Dompu.

Menurutnya, ada kebahagian sendiri yang dirasakan setelah berada di puncak gunung atau bukit. Ia bisa menyaksikan keindahan ciptaan Allah SWT. Kesederhanaan, kebersamaan, dan menjaga lingkungan menjadi pembelajaran berarti. Pendaki tidak boleh meninggalkan sampah. Pendaki dilarang melakukan hal-hal negatif. Kata dia, alam harus dijaga dan dilestarikan, karena sumber kehidupan berasal dari alam. “Saya akui banyak pendaki yang asal naik saja, tetapi mereka buang sampah sembarangan. Gunung atau bukit bukan tempat sampah,” tegasnya.

Sanusi, pendaki asal Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba mengaku, baru pertama kali menaklukan Bukit Pergasingan. Perjalanan yang menantang tetapi berakhir dengan pemandangan luar biasa. Ia dapat menikmati udara segar dan menyaksikan keindahan ciptaan Tuhan dari ketinggian 1.670 MPDL (meter di atas permukaan laut). “Pertama kali, saya muncak di Bukit Pergasingan. Viewnya keren sekali,” ucapnya.

Pasalnya, ia bisa langsung melihat keindahan Gunung Rinjani. Aktifitas pendaki terlihat jelas saat berjalan ke atas puncak gunung tertinggi kedua di Indonesia tersebut. Saat malam hari, pemandangan memanjakan mata. Cahaya lampu dari rumah penduduk berjejer rapi. Sanusi menilai pengalaman ini akan diabadikan dan menjadi kenangan. “Dari awal saya sudah rekam perjalanan ke puncak dan akan saya simpan sebagai dokumen pribadi,” demikian kata dia. (cem)

 

Libur Lebaran, Pantai Senggigi jadi Destinasi Wisata Keluarga

Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Uang Keluar Turun jadi Rp2,73 Triliun

0
Foto : Berry A Harahap. (Ekbis NTB/Dok)

Mataram (Ekbis NTB) – Pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1445H/2024, uang keluar dari Bank Indonesia Provinsi NTB tercatat sebesar Rp2,73 triliun. Menurun sebesar 16,1 persen dibandingkan periode Ramadhan dan idul fitri tahun sebelumnya.

Menurut Deputy Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achmad Fauzi, Selasa 16 April 2024, meski secara total uang keluar dari Bank Indonesia mengalami penurunan, namun permintaan uang pecahan kecil Rp20 ribu kebawah tercatat sebesar Rp262,9 miliiar, meningkat tipis sebesar 1,2 persen.

“Pecahan Rp5.000 dan Rp2.000 merupakan pecahan yang paling diminati, dengan persentase permintaan masing-masing pecahan tersebut 31 persen,” ujarnya.

Sementara itu, tambah Fauzi, selama Ramadhan tahun 2024, uang masuk ke Bank Indonesia meningkat 42 persen dari Ramadhan tahun 2023. Beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya, arus balik uang masuk ke Bank Indonesia pasca meningkatkan permintaan uang saat pemilu. Selain itu, terjadi tren penormalan peredaran uang setelah mengalami rebound tinggi pada tahun 2023 pasca pandemi COVID-19.

Kemudian, adanya pergeseran masa panen raya komoditas Perkebunan (jagung) menuju April 2024, dimana pada tahun 2023, panen raya telah dimulai sejak bulan Maret.

Sebagai tambahan, Bank Indonesia NTB memproyeksikan akan terjadi peningkatan kebutuhan uang pada momentum Ramadhan hingga lebaran 1445H/2024. Sehingga, disiapkan uang siap edar sebesar Rp3,63 triliun untuk mengantisipasi kenaikan permintaan uang salama momentum besar puasa tahun ini.(bul)

 

Termasuk Untuk Kegiatan Pemilu, Uang Keluar dari BI NTB Sebesar Rp1,93 Triliun di Triwulan I

Termasuk Untuk Kegiatan Pemilu, Uang Keluar dari BI NTB Sebesar Rp1,93 Triliun di Triwulan I

0
Cashflow bank BI NTB (Ekbis NTB/bul)

Mataram (Ekbis NTB) – Permintaan uang tunai (outflow) ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB pada triwulan I tahun 2024 tercatat sebesar Rp1,93 triliun. Sementara itu, disisi lain, arus masuk uang (inflow) ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB pada periode yang sama sebesar Rp3,37 triliun, meningkat sebesar 12,2 persen.

Dengan demikian, kata Deputy Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achmad Fauzi, Selasa 16 April 2024 sepanjang triwulan I tahun 2024 secara agregat peredaran uang tunai di Provinsi NTB mengalami nett inflow sebesar Rp1,43 persen.

Dari tahun ke tahun, lanjut Fauzi, secara historis, peredaran uang tunai pada triwulan I cenderung mengalami nett inflow (uang masuk ke Bank Indonesia) dari perbankan sebagai dampak dari arus balik pasca tingginya permintaan uang tunai pada periode natal tahun 2023 dan tahun baru (memasuki tahun 2024).

Apabila dicermati lebih dalam, khususnya pada periode Januari-Februari 2024, outflow tercatat mencapai Rp850 miliar. Meningkat signifikan hampir tiga kali lipat dari tahun lalu. bahkan merupakan yang tertinggi secara historis tahunan.
Hal ini diindikasikan sebagai dampak langsung penyelenggaraan Pemilu tahun 2024, khususnya terkait dengan penyediaan logistic dan alat peraga kampanye. Secara agregat, kondisi tersebut mempengaruhi nett inflow pada Januari-Februari 2024 yang menurun 8,8 persen (yoy).

Selain itu, peningkatan outflow yang terjadi khususnya menjelang Pemilu juga akan mempengaruhi permintaan uang tunai pada periode berikutnya, khususnya memasuki bulan Ramadhan 1445H/2024 yang sudah lewat.(bul)

 

Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Uang Keluar Turun jadi Rp2,73 Triliun

Meraup Cuan dari Bisnis Sepatu “Second” Luar Negeri

0
Zunaidin (Ekbis NTB/bul)

Mataram (Ekbis NTB) – Berawal dari kecintaan terhadap sepatu, Zunaidin, seorang pria di Kecamatan Lembar, Lombok Barat, berhasil mengubah hobinya menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Pria berusia 38 tahun ini kini menjadi salah satu penyumbang ekonomi lokal dengan bisnis sepatu sudah pakai dari luar negeri yang kini berkembang pesat.

Awalnya, Zunaidin hanya membeli sepatu online untuk koleksi pribadinya. Namun, karena melihat banyak orang yang menyukai model sepatu yang ia beli, ia memutuskan untuk mencoba menjualnya kembali. Dengan modal awal hanya Rp2.000.000 untuk membeli sepatu dari teman di Medan dan Palembang, kini omzetnya terus berkembang.

“Saya jual ke teman, tetangga, dan coba posting di media sosial Facebook. Alhamdulillah, peminatnya cukup lumayan,” ujar Zunaidin. Senin 15 April 2024.

Zunaidin memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memasarkan bisnisnya. Ia melakukan siaran langsung di media sosial dan membuka toko online. Tak disangka, Sepatu impor ini banyak peminat yang datang dari luar Lombok, seperti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

“Mungkin karena banyak yang belum tahu tentang barang-barang impor bermerek di Lombok. Makanya pembeli malah lebih banyak dari luar,” jelas Zunaidin.

Harga sepatu yang dijual Zunaidin berkisar antara Rp150.000 hingga Rp200.000, tergantung kondisi barang. Ada juga yang harganya diatas itu. Sepatu impor ini sangat laris manis, karenanya, ia selalu memasang target penjualan 100 pasang sepatu dalam seminggu.

“Kalau pesanan lokal, sepatu import yang paling diminati di Lombok adalah merek-merek Asia seperti Nike, Adidas, dan Jordan,” ungkap Zunaidin.

Satu hal yang menarik dari bisnis yang dijalankan Zunaidin ini, yaitu, tak lupa ia menyisihkan hasil penjualan sepatu untuk didonasikan kepada anak yatim dan warga kurang mampu yang membutuhkan uluran tangan darmawan.

“Kalau Zuvin Thrift Sekarang Konsep nya “Membeli Berarti Bersedekah” , jadi setiap pembelian ada kita sisihkan memang dari penjualan,” pungkasnya.

Kisah Zunaidin menunjukkan bahwa hobi dan passion bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan keuletan, Zunaidin berhasil mengubah hobinya menjadi sumber pendapatan dan berkontribusi pada ekonomi lokal.(bul)

Nilai Tukar Rupiah Anjlok

0

Mataram (Ekbis NTB) – Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing anjlok. Hal ini dipengaruhi oleh suhu politik tanah air, ditambah ketidakpastian ekonomi dan politik global.

“Karena sekarang bank belum buka untuk memastikan perkembang nilai tukar. Tapi kondisinya memang anjlok, penukarannya mendekati Rp16.000 per Dolar AS,” kata Muslim, salah satu pemilik money changer di Gili Trawangan, Senin 15 April 2024.

Menurutnya, lemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing ini dipengaruhi oleh politik pemilu yang sudah berlangsung dan bersengketa di MK. Secara teori, ketidakpastian suhu politik dan ekonomi dalam negeri membuat pemilik modal lebih banyak meninggalkan rupiah dan membeli mata uang yang lebih kuat, umumnya Dolar AS.

Keadaan semakin mengkhawatirkan, dengan ketegangan antar negara di Timur Tengah. Salah satunya, Iran dan Israel.

“Dampaknya ada ke mata uang kita, berdampak sekali itu,” tambahnya.

Saat ini, di Gili Trawangan mata uang asing yang paling mendominasi penukaran adalah Dolar AS dan Euro (mata uang yang dipakai di negara- negara anggota Uni Eropa). Melemahnya nilai mata uang rupiah ini, lanjut Muslim, dapat menggangu psikologis pengusaha valuta asing.

“Karena ibaratnya, wisatawan cukup menukar dua dolar, sudah dapat 50 lembar mata uang kita. /kita yang harus siapkan uang (rupiah) banyak. Apalagi saat bank-bank sedang tutup di musim libur lebaran ini, kemana lagi kita menukar,” imbuhnya.

Disatu sisi, rendahnya nilai mata uang rupiah ini menjadi kesempatan bagi wisatawan. dengan membawa uang secukupnya, mereka dapat menukarkan mata uangnya ke rupiah dan mendapatkan nilai yang lebih besar.

Namun, disisi lain. Kata Muslim, lemahnya nilai mata uang rupiah dapat memicu kenaikan inflasi. Berdasarkan data BPS, Pada Maret 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 3,63 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,74.

“Dampak lemahnya rupiah biasanya ke inflasi, bisa naik terus inflasi kita,” demikian Muslim.(bul)

Money Changer Ilegal di Gili Trawangan Meresahkan