spot_img
26.5 C
Mataram
Beranda blog Halaman 5

𝗧𝗮𝗿𝗶 𝗞𝗼𝗹𝗼𝘀𝗮𝗹 𝗡𝗧𝗕 Diu𝗻𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗧𝗮𝗺𝗽𝗶𝗹 𝗱𝗶 𝗜𝘀𝘁𝗮𝗻𝗮 Merdeka Saat HUT RI

0
𝗧𝗮𝗿𝗶 𝗞𝗼𝗹𝗼𝘀𝗮𝗹 𝗡𝗧𝗕 𝗱𝗶 𝗨𝗻𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗧𝗮𝗺𝗽𝗶𝗹 𝗱𝗶 𝗜𝘀𝘁𝗮𝗻𝗮 𝗡𝗲𝗴𝗮𝗿𝗮 Saat HUT RI(ekbisntb.com/ham)

Lombok (ekbisntb.com) – Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan rasa bangganya atas diundangnya para penari kolosal yang tampil memukau, dengan menggambarkan keragaman kekayaan budaya Provinsi NTB pada opening seremoni Festival olahraga masyarakat nasional (Fornas) VIII tahun 2025 di Halaman Bumi Gora, Kantor Gubernur NTB 26 Juli , untuk tampil di Istana Negara Jakarta pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-80, tanggal 17 Agustus 2025 mendatang.

“Alhamdulillah saya merasa bangga apa yang kita ditampilkan pada Opening seremoni Fornas kemarin mendapatkan dapat apresiasi dari Istana Negara untuk tampil di HUT RI nanti,” ungkapnya , usai melakukan rapat terkait hal tersebut bersama Penjabat Sekda NTB, Lalu Moh. Faozal, S.Sos., M.Si, Kadispar NTB, Kadis Pendidikan dan Kepala Taman Budaya NTB, di Kantor Gubernur NTB, Rabu, 30 Juli 2025.

Ia menjelaskan tari kolosal yang merupakan karya koreografi Kepala Taman Budaya NTB, Lalu Suryadi Mulawarman S.Sn., MM. diminta untuk tampil di Istana Negara tentang kemerdekaan Republik Indonesia, dengan tema kepahlawanan, tentunya dengan mengangkat 3 budaya besar yang ada di Nusa Tenggara Barat,—Sasak, Samawa dan Mbojo.

Jumlah penari yang akan tampil sebanyak 200 personil, dan konsep yang akan ditampilkan tentunya berbeda dengan saat pembukaan FORNAS.

“Insyaallah kita akan mempersiapkan diri dan siap tampil nanti di Istana tanggal 17 Agustus,” tutupnya.(ham)

Harga Elpiji di Sumbawa Mahal, Diduga Ada Permainan Oknum

0
Agen elpiji menurunkan tabung gas melon di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram(ekbisntb.com/cem)

Lombok (ekbisntb.com) – Kepala  Dinas Perdagangan NTB, Jamaludin Malady menduga adanya permainan oknum yang menyebabkan harga elpiji bersubsidi di Pulau Sumbawa mahal.  Harga gas elpiji 3 kg di Sumbawa mencapai Rp45 ribu per tabung. Padahal, Harga Eceran Tertinggi (HET) di agen hanya Rp18 ribu.

Menurutnya, ada indikasi oknum yang memindahkan isi gas elpiji 3 kg ke gas elpiji non subsidi. Hal ini menyebabkan elpiji bersubsidi langka. Akibatnya harga melambung tinggi.

“Diduga dipindahkan isi gasnya ke yang tidak subsidi. Dibeli banyak-banyak yang subsidi karena non subsisi dianggap sedikit beredar. Oknum disinyalir mengambil gas subsidi 3kg, akhirnya jatah untuk masyarakat miskin berkurang karena dipindahkan ke elpiji tabung besar,” duga Jamal.

Dinas Perdagangan NTB bersama Branch Manajer Elpiji NTB mendorong Pemerintah Daerah Sumbawa untuk mensubsidi satu kapal khusus untuk membawa elpiji dari Lombok ke Pulau Sumbawa.

Hal ini karena Sumbawa tidak memiliki pangkalan khusus elpiji mengakibatkan tidak ada lokasi khusus untuk penyimpanan yang menyebabkan elpiji harus dibawa dari Lombok.

“Tentu ke depannya lima kabupaten/kota di Pulau Sumbawa supaya bagaimana ke depan ada pengusaha-pengusaha yang bisa membuat  depo elpiji supaya lebih cepat distribusi kepada masyarakat,” kata Jamal.

Selama ini, masalah transportasi menjadi salah satu penyebab tingginya harga elpiji di Pulau Sumbawa. Khususnya elpiji non subsidi.  ‘’Disampaikan oleh BM LPG ada subsidi kapal untuk mengangkut tabung elpiji yang non subsisi supaya tersedia untuk pengusaha. Terkendala di pengiriman karena tidak disubsidi,’’ katanya.

Pemprov NTB melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, Pertamina telah menyalurkan sebanyak 84.520 tabung gas elpiji 3kg di bulan Juni lalu.

Plt Kepala Dinas ESDM NTB, Wirawan Ahmad menjelaskan kelangkaan gas elpiji yang sempat terjadi di sejumlah daerah bukan karena kekurangan stok. Melainkan karena lonjakan permintaan pasca perayaan Idul Adha dan kegiatan keagamaan lainnya.

Termasuk dengan peningkatan kebutuhan selama periode libur panjang menyebabkan adanya tekanan distribusi di lapangan.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga ini mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan panic buying atau pembelian berlebih. Ia menekankan, gas bersubsidi diperuntukan bagi rumah tangga dan pelaku UMKM kecil, bukan untuk kegiatan industri skala besar. (era)

Diskop UKM Lotim Pastikan Tidak Ada Joki Pengajuan Hibah UMKM

0
Verifikasi pelaku UMKM yang dilakukan tim dari Dinas Koperasi dan UKM Lotim (ekbisntb.com/ist)

Lombok (ekbisntb.com) – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) Lombok Timur (Lotim) memastikan tidak ada joki dalam pengajuan hibah pelaku usaha mikro. Saat ini, Diskop dan UKM sedang dalam proses verifikasi para calon penerima hibah.

Kepala Diskop dan UKM Lotim, Muhammad Safwan melalui Kepala Bidang Pembinaan UMKM, Hirsan, Selasa 29 Juli 2025 menjelaskan jumlah pelaku usaha yang mengajukan permohonan 34 ribu lebih. Hasil verifikasi awal, 4 ribu gugur karena tidak memenuhi syarat administratif. Antara lain tidak memiliki keterangan usaha dan tidak memiliki rekening bank. “Saat ini yang sedang kita verifikasi hampir 30.000,” ucapnya.

Kegiatan verifikasi baru dilakukan di 5 kecamatan dari 21 Kecamatan se Lotim. “Sudah terverifikasi di 5 kecamatan. Selong, Labuhan Haji, Terara, Montong Gading dan Sikur. Saat ini sedang berlangsung di Masbagik,” imbuhnya.

Diketahui, Pemkab Lotim telah menyiapkan Rp 20 miliar. Diakui, kalau dibagi rata-rata Rp1 juta per UMKM, maka hanya 20 ribu pelaku UMKM yang akan dapat. Artinya 10 ribu yang gugur. Namun, dijelaskan Hirsan, tidak demikian mekanisme pembagiannya.

“Tidak seperti itu keinginan Bupati. Intinya selama berproduksi maka berpeluang dapat. Mungkin saja ada kebijakan yang lain nantinya, bisa akan diberikan tahun berikutnya,” urainya. Pemberian bantuan modal gratis ini akan dilihat berdasarkan tingkat permodalan. Usaha bakulan modalnya kecil, maka kecil yang diberikan.

Bupati dan Wakil Bupati Lotim tidak memberikan batasan jumlah UMKM. Berapapun jumlahnya yang mengajukan diinput saja dulu.

Dijelaskan, setelah verifikasi, maka hasil verifikasi akan buatkan SK penetapan nantinya oleh Bupati. Termasuk besaran penetapan yang diperoleh masing UMKM. Ada rekomendasi dinas sebagai pertimbangan.

Bagi Diskop dan UKM, pelaku usaha yang dilihat adalah sedang proses produksi atau melakukan aktivitas jual beli. Tergambar dari hasil verifikasi sebagian besar layak dapat bantuan dan terlihat nyata ada aktivitas usahanya.

Sudah ada juklak dan juknis dibuat dalam proses pencairan dana bantuan. Setelah di SK kan Bupati, pencairannya dipastikan tidak akan menumpuk di kantor dinas Koperasi. Melaluinkan disebar di semua kecamatan sehingga tidak mengalami penumpukan. (rus)

Pabrik di Lotim Beroperasi, Koperasi Porang BGL KLU Sumringah

0
Potret pengolahan porang di Lombok Timur yang sudah mulai beroperasi (ekbisntb.com/ist)

Lombok (ekbisntb.com) – Petani Porang yang tergabung dalam Koperasi Berkah Gumi Lombok (BGL) – Lombok Utara, sumringah. Pasalnya, pabrik Porang yang dibangun oleh Pemda dari dukungan DAK Kementerian, telah beroperasi. Pabrik ini menjadi pasar baru yang bisa menjamin serapan hasil produksi para petani di 3 kecamatan di Kabupaten Lombok Utara.

Pengurus Koperasi BGL, Puguh Dwi Friawan, Selasa 29 Juli 2025 mengungkapkan, hadirnya pabrik Porang di Lombok Timur memberi harapan masa depan bagi petani poranh di Lombok Utara. Para petani melalui Koperasi BGL, memiliki pasar yang jelas dan tidak kebingungan dalam menjual hasil panen anggota koperasi.

“Kita optimis, petani Porang akan semakin termotivasi untuk memperluas area budidaya. Bahkan, tidak menutup akan muncul petani Porang baru di Lomjok Utara,” ujarnya.

Menurut dia, pabrik Porang di Lotim ini menjadi jaminan pasar. Letaknya juga tidak jauh dari Lombok Utara, sehingga Koperasi BGL akan semakin mudah menjembatani petani porang dengan pabrik.

“Kita tidak bersusah payah mencari pembeli. Lokasi pabrik juga tidak jauh, sehingga harga jual bahan baku akan lebih baik,” imbuhnya.

Pada panen sebelumnya, terang Puguh, para petani porang Lombok Utara pernah memasok kebutuhan ekspor ke Cina melalui perusahaan di Vietnam. Penjualan juga pernah dilakukan ke Pulau Jawa, dan Sekotong – Lombok Barat, dengan berbagai dinamika harga saat itu.

Kini dengan adanya pabrik yang sudah beroperasi, Puguh meyakini, petani Porang memiliki ruang untuk berbudidaya. Pihak Koperasi juga akan menangkap peluang terbangunnya pabrik ini dengan melakukan kerjasama jangka panjang.

“Sebagai pendamping petani Porang, kami apresiasi Pemda Lotim yang menjadikan Porang sebagai komoditi unggulan. Ini langkah tepat, karena akan didukung oleh sumber daya, baik lahan dan petani porang sendiri,” paparnya.

“Pabrik porang ini jelas jaminan masa depan yang ada di depan mata. Tentu target kita ke depan adalah membuat kontrak kerjasama,” sambungnya.

Ia mengajak, para petani anggota Koperasi BGL tidak ragu untuk mulai menanam. Dengan usia tanam paking cepat 1 tahun, petani sudah dapat memetik hasil.

Di Lombok Utara sendiri, kata Puguh, produksi total Porang selama 3 sampai 4 tahun terakhir cukup besar, mencapai 1000 ton. jumlah ini sangat mendukung mobilitas ekonomi para petani.

“Dari Porang, petani bisa beli sapi, kambing, bahkan memperluas lahan tanam. Harapan kami, melalui porang, petani menjadi lebih sejahtera,” tandasnya. (ari)

20 Desa di Sumbawa Belum Cairkan DD Tahap Dua 

0
Muhammad Jalaluddin(ekbisntb.com/dok)

Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Sebanyak 20 Desa di Sumbawa belum bisa mencairkan anggaran dana desa (DD) tahap kedua tahun 2025 karena masih ada beberapa syarat dan dokumen yang belum dilengkapi desa untuk proses pencairan uang tersebut.

“Jadi, dari 157 desa, masih ada 20 desa yang belum bisa mencairkan anggaran dana desa tahap kedua. Kami meminta mereka agar menindak lanjuti dan melengkapi apa yang menjadi syarat pencairan,” Kata Kepala Dinas PMD melalui Kabid administrasi pemerintahan desa Muhammad Jalaluddin, kepada Ekbis NTB, Selasa 29 Juli 2025.

Dia melanjutkan, kendala utama sehingga desa tersebut belum bisa mencairkan dana desanya lantaran belum menyampaikan realisasi tahap pertama. Sementara untuk syarat lainnya seperti akte notaris pembentukan koperasi desa merah putih sudah tidak ada masalah lagi.

“Target awal kita di bulan Juli ini sudah rampung untuk penyaluran DD tahap kedua, tetapi karena ada desa yang belum target itu meleset hingga bulan Juli mendatang,” ucapnya.

Lambatnya penyerapan DD di tahap kedua lanjutnya, tentu sangat disayangkan karena akan mengganggu pelaksanaan program di desa. Ia pun meminta kepada 20 desa tersebut agar sesegera mungkin mencairkan anggarannya agar pelaksanaan program tidak terganggu.

“Anggarannya sudah ada di kas daerah, makanya kita minta 20 desa segera melakukan pencairan terhadap anggaran tersebut,” ujarnya.

Diungkapkannya, total DD yang telah tersalurkan hingga tahap II ini yakni Rp142,572 Milliar. Sedangkan total penyaluran untuk tahap II sebesar Rp52,95 milliar dengan rincian anggaran non earmark sebesar Rp19,69 miliar, dan earmark sebesar Rp33,25 Milliar.

“Secara presentase secara keseluruhan itu yakni 94,56 persen dan kami akan tetap mengupayakan agar 20 desa ini bisa segera menuntaskan pencairan DD tahap II,” tambahnya. (ils)

Banyak Desa di KSB Keberatan dengan Mekanisme Pendanaan KDMP

0
Suryaman (ekbisntb.com/ist)

Taliwang (ekbisntb.com) – Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Sumbawa Barat mengungkap banyak desa merasa berat dengan mekanisme pendanaan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Kepala Dinas Koperindag KSB, Suryaman mengatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baru-baru ini telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 49 Tahun 2025 yang mengatur tentang tata cara pinjaman dalam rangka pendanaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP).

Dalam aturan tersebut secara sederhana disebutkan, jika jumlah dana pada rekening pembayaran pinjaman tidak mencukupi jumlah angsuran pokok dan bunga/margin/bagi hasil perjanjian pinjaman yang telah jatuh tempo. Maka anggaran Dana Desa (DD) menjadi penopang utama untuk mencukupinya. Sementara bagi KKMP dana talangan diambil dari Dana Alokasi Umum/Dana Bagi Hasil (DAU/DBH) yang diterima oleh pemerintah kelurahan.

“Klausul ini yang buat desa merasa berat. Sebab pertaruhannya Dana Desa mereka menjadi jaminan untuk menutup pembayaran kredit pinjaman koperasi itu,” papar Suryaman.

Pasca keluarnya aturan itu diakui Suryaman, sejumlah desa mulai pesimis untuk melanjutkan kiprah koperasi yang baru terbentuk tersebut. Bahkan dampaknya, ia bilang beberapa desa yang sempat dibidik bakal menjadi percontohan penyelenggaraan koperasi ide Presiden Prabowo Subianto itu, sementara menahan diri.

“Masih belum benar-benar ada (desa) yang minat (jadi percontohan) setelah keluar PMK ini,” ungkap Suryaman.

Meski banyak desa yang merasa berat dengan mekanisme pendanaan KDMP itu, Suryaman selanjutnya mengatakan, pihaknya tetap berupaya memberikan pemahaman kepada para kepala desa mengingat program tersebut merupakan salah satu program nasional kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. “Ini kan salah satu program strategis nasional dan kita di daerah wajib menyukseskannnya,” kata mantan Kabag Prokopim Setda KSB ini.

Mengenai kekhawatiran keberadaan KDMP akan memengaruhi keuangan desa itu sebelumnya sempat diutarakan oleh Kepala Desa Batu Putih, Kecamatan Taliwang, Sahriluddin. Ia mengaku jika pemerintah desa akan berat jika keuangan desa menjadi jaminan bagi koperasi dalam mendapatkan pinjaman modal. “Kalau koperasi itu nantinya bergantung dengan keuangan desa kan bisa mengganggu layanan desa terhadap masyarakat pada akhirnya,” katanya beberapa waktu lalu. (bug)

Protes Data Penerima, Semua Kades di Kecamatan Sekotong Tolak Sementara Bantuan Beras

0
Pihak Desa Sekotong Tengah bermusyawarah terkait penolakan sementara bantuan pangan beras dari pemerintah(ekbisntb.com/ist)

Lombok (ekbisntb.com) – Semua kepala desa (kades) di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat (Lobar) kompak menolak sementara bantuan pangan beras. Penolakan ini dilakukan lantaran data penerima yang diduga bermasalah tidak tepat sasaran dan jumlah penerima banyak yang berkurang dari tahun sebelumnya. Banyak juga warga yang layak, namun tak masuk penerima bantuan.

Ketua Forum Kades Kecamatan Sekotong, Marne, S.Pd., menerangkan di Kecamatan Sekotong ada 14 desa, terdiri dari 9 desa ditambah 5 desa persiapan semuanya menolak sementara bantuan beras ini dibagikan ke masyarakat.

Penolakan sementara ini atas dasar hasil Musyawarah Forum Kepala Desa di Kecamatan Sekotong. Hal ini disebabkan ketidaksesuaian harapan masyarakat, karena masih menggunakan data lama, sehingga banyak tak sesuai sasaran. ‘’Jumlah penerima berkurang dan banyak warga yang berhak menerima tapi tidak masuk,” kata Kades Cendi Manik ini, Selasa 29 Juli 2025.

Pihak desa mempersoalkan data penerima bantuan yang dipakai masih data lama dengan alasan itu sudah diverifikasi. Dalam data penerima itu, masih ada warga yang sudah meninggal masuk menerima bantuan. Data penerima bantuan, itu-itu saja yang muncul, padahal warga ini sudah tidak layak, karena meninggal, mampu dan lainnya. “Bahkan ada yang meninggal masih masuk datanya,” jelasnya.

Selain itu, jumlah penerima bantuan beras ini rata-rata mengalami pengurangan di semua desa. Seperti di desanya, penerima bantuan beras ini berkurang 260 KK lebih, di mana tahun ini sebanyak 660 KK sedangkan tahun lalu sebanyak 800 KK lebih.

Yang jadi persoalan juga, lanjut dia, data sasaran ini yang masuk fokus pada penerima PKH dan BPNT, namun nyatanya di desanya, banyak penerima bansos itu tidak menerima bantuan beras diakibatkan pengurangan dari penerima tersebut.

“Ada yang dapat dan tidak warga penerima PKH dan BPNT ini, dikira kita yang mainkan data ini padahal ini data pusat,” tegasnya.

Ia menegaskan,pihak desa baru akan mau menerima bantuan beras ini, setelah ada konfirmasi kejelasan bahwa data bermasalah ini dibenahi dan warga yang layak masuk dalam data penerima bantuan. Yang bertanggung jawab mengawasi bantuan ini sendiri SDM PKH, seharusnya merekat memfasilitasi kembali terkait data ini.

Akan tetapi, justru desa yang diserahkan, sehingga ni menjadi buah simalakama bagi desa. Jika tetap menyalurkan bantuan ini, terjadi gejolak di desa dan ujung-ujungnya desa yang diprotes oleh warga.

Sementara itu, Kepala Disos Lobar H. Lalu Winengan menerangkan pihaknya tak mempersoalkan kalau ada desa belum mau menerima bantuan beras. Bahkan, kalau perlu ada surat pernyataan desa tidak mau menerima bantuan beras tersebut.  “Ya tertulis kalau mau menolak atau tidak menerima bantuan ini,” tegasnya.

Dikatakan, bantuan beras ini akan disalurkan bagi desa yang mau menerima. Namun bagi daerah yang tidak mau menerima bantuan, tentu belum bisa disalurkan atau ditunda dulu. Justru langkah berani dan niat baik dilakukan pihaknya dengan mengundang semua kades untuk diajak bersama-sama dalam memverifikasi dan validasi data penerima bantuan yang diakuinya masih ada yang perlu dibenahi.

“Ini kami mengundang kades karena keberanian dan niat baik, tidak ada yang mau berani sosialisasi dalam keadaan genting begini, menghadapi permasalahan ini,” ujarnya. (her)

Hadirkan Semangat Digital untuk Generasi Muda, Telkomsel Gelar Event by.U’r Side di SMKN 2 Selong

0
Event by.U’r Side di SMKN 2 Selong yang digelar oleh Telkomsel, melalui brand digitalnya by.U(ekbisntb.com/ist)

Lombok (ekbisntb.com) – Telkomsel, melalui brand digitalnya by.U, menggelar acara bertajuk by.U’r Side MPLS di Lombok Timur sebagai bentuk dukungan terhadap kreativitas dan semangat positif generasi muda. Kegiatan yang diadakan di SMKN 2 Selong 26 Juli 2025 ini menghadirkan berbagai aktivitas menarik dan interaktif yang dikemas secara fun dan edukatif, sekaligus memperkuat kedekatan by.U dengan segmen pelajar di Kota tersebut.

Dalam kegiatan by.U’r Side kali ini, Telkomsel menghadirkan berbagai aktivitas seru diantaranya di kegiatan Lomba Ranking 1 kompetisi edukatif yang menguji pengetahuan umum siswa dan Free Fire Competition kompetisi e-sport untuk siswa. Sebagai apresiasi tambahan, Telkomsel juga melakukan branding di kantin sekolah untuk mempercantik fasilitas sekolah sekaligus memperkuat identitas brand by.U.

Menurut Kevin Herywanto, Manager Mobile GTM Operations Region Bali Nusra, event by.U’r Side bertujuan untuk memberikan pengalaman digital yang lebih dekat kepada generasi muda sekaligus menciptakan momen kebersamaan yang menyenangkan.

 “Kami percaya bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam membentuk masa depan digital Indonesia. Melalui by.U’r Side, kami ingin menjadi teman digital yang selalu hadir di sisi mereka memberikan produk yang simpel, fleksibel, dan sesuai gaya hidup mereka.” ujarnya.

Di sisi lain, Telkomsel juga menghadirkan by.U Corner, yang memberikan berbagai promo spesial bagi siswa yang ingin menikmati layanan digital serba simpel dan fleksibel dari by.U dan juga program Trade-In Sim Card.

“Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara sekolah kami dan telkomsel dalam pelaksanaan kegiatan MPLS tahun ini. Kehadiran Telkomsel memberikan warna baru dan menambah semangat bagi para peserta didik baru dalam mengenal lingkungan sekolah serta dunia digital yang kini menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran. Semoga sinergi antara kami dan telkomsel dapat terus terjalin ke depannya demi mendukung pendidikan yang lebih maju.” Ungkap Wakil Kepala Kesiswaan SMKN 2 Selong, Hintjan Sugandhi, S. Ag.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Telkomsel dalam mendukung perkembangan digital dan kreativitas generasi Z, khususnya di lingkungan sekolah. Lewat event seperti by.U’r Side, Telkomsel ingin hadir lebih dekat dengan anak muda dan menjadi bagian dari perjalanan digital mereka.

by.U terus berinovasi agar tetap relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup anak muda masa kini. Telkomsel berharap kegiatan ini dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan berkesan bagi seluruh siswa SMKN 2 Selong. (bul)

Potensi PAD di Eks Pelabuhan Ampenan Belum Digarap Maksimal

0
Sejumlah pengunjung di eks Pelabuhan Ampenan memadati lapak untuk menikmati kuliner. Penyewaan lapak menjadi salah satu potensi PAD yang belum digarap maksimal(ekbisntb.com/cem)

Lombok (ekbisntb.com) – Pelabuhan Ampenan menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Mataram. Namun, potensi pendapatan asli daerah belum digarap secara maksimal.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram Dr. Cahya Samudra dikonfirmasi pada, Selasa 27 Juli 2025 mengakui, retribusi lapak dan parkir di eks Pelabuhan Ampenan belum ditarik. Padahal detsinasi tersebut menjadi salah satu destinasi wisata yang berpotensi menghasilkan pendapatan asli daerah. Retribusi belum ditarik karena belum dimasukan dalam peraturan daerah. “Di eks Pelabuhan Ampenan belum kita tarik retribusi karena belum masuk dalam perda,” jelasnya.

Selain itu sambung Cahya, Badan Keuangan Daerah Kota Mataram juga belum menetapkan nilai retribusi lapak. Ia memprediksi sewa lapak maupun retribusi parkir hampir sama seperti di Taman Wisata Loang Baloq di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela. “Saya belum melihat nominalnya, tetapi paling tidak sama seperti di Loang Baloq,” sebutnya.

Mantan Camat Sekarbela menyebutkan, target pendapatan asli daerah dari sewa lapak di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2025, senilai Rp600 juta. Capaian ini belum mencapai target yang diharapkan.

Pihaknya telah menegur pedagang untuk membayar sewa, karena menjadi tanggungjawab mereka untuk membayar retribusi. “Kita sudah berikan surat teguran supaya membayar sewa,” ujarnya.

Sewa lapak diakui, menjadi salah satu sumber PAD Kota Mataram. Pihaknya tidak segan-segan mengeluarkan pedagang dari lapak yang ditempati jika belum tidak melunasi sewa.

Mantan Lurah Pagutan Barat telah mengkalkulasi bahwa potensi PAD dari pengelolaan sewa lapak dan retribusi parkir di Taman Wisata Loang Baloq dan eks Pelabuhan Ampenan bisa mencapai Rp1 miliar per tahun. “Kalau kita hitung-hitung potensi PAD bisa mencapai Rp1 miliar,” demikian sebutnya. (cem)

Spesies Baru Jamur Morel Ditemukan di Rinjani, Bisa Jadi Bahan Pangan

0
Morchella Rinjaniensis atau jamur Morel Rinjani(ekbisntb.com/Fb BRIN)

Lombok (ekbisntb.com) – Tim Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini menemukan spesies jamur Morel. Tim menemukan jamur Morel itu di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Jamur unik dari Rinjani yang memiliki nama latin Morchella Rinjaniensis ini menjadi jamur tropis pertama di Indonesia yang mempunyai deskripsi secara ilmiah.

Mengutip dari akun media sosial BRIN, tim peneliti menemukan jamur morel itu tumbuh liar di kawasan Cagar Biosfer Rinjani, Lombok. Tim menemukannya di ketinggian 900-1.200 MDPL. Atau lebih tepatnya di sekitar jalur Torean, Senaru, Sembalun, Tetebatu, dan Aik Berik. Jamur Morchella Rinjaniensis umumnya muncul saat musim peralihan, sekitar April-Mei.

Jamur Morel dari Rinjani dan Tidak Ada Duanya

 Keunikan dan kebaruan Jamur Morchella Rinjaniensis itu terbukti dari segi morfologi dan genetiknya yang berbeda dari jamur Morchella lain.

Ukuran jamur ini bisa mencapai 19 cm dengan pola lubang (pits) yang acak. Selain itu, jamur yang tumbuh di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani ini memiliki spora besar dan permukaan mirip labirin.

“Ditempatkan dalam klade yang berbeda secara genetik membuktikan bahwa jamur Morel dari Rinjani ini adalah spesies yang baru,” jelas peneliti BRIN, Atik Retnowati dikutip dari keterangannya di akun medsos resmi BRIN, Senin 28 Juli 2025.

Punya Potensi Jadi Bahan Konsumsi

Atik juga menyebut, Jamur Morchella Rinjaniensis ini juga dapat menjadi bahan konsumsi dan bernilai ekonomi tinggi. Jamur Morel Rinjani tumbuh subur di hutan alami dekat aliran air.

Peneliti terus mendorong konservasi berkelanjutan. Hal itu sejalan program Man and The Biosphere UNESCO dengan harapan agar bisa dikembangkan jadi sumber pangan baru yang ramah lingkungan.

“Morchella Rinjaniensis punya karakter unik yang tidak ditemukan pada jenis Morel lain, baik secara bentuk maupun genetik. Temuan ini penting untuk masa depan riset, konservasi, dan budi daya jamur lokal,” pungkasnya. (sib)