Jakarta (ekbisntb.com) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menawarkan tiga strategi untuk memulihkan ekosistem dan menciptakan peluang baru bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri, yakni penguatan sumber daya manusia, memastikan ketersediaan bahan baku dan keseimbangan hulu-hilir, serta menghidupkan kembali sektor permesinan nasional.
“Menghidupkan kembali industri permesinan tekstil dalam negeri yang dapat mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi industri TPT nasional untuk menghadapi persaingan pasar global,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Reni Yanita, di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan, strategi tersebut telah diupayakan oleh pemerintah dengan pemberantasan impor ilegal dan impor pakaian bekas, pengawasan penjualan produk di marketplace dan media sosial, implementasi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), aktif mengenakan hambatan perdagangan, serta menerapkan restrukturisasi mesin.
Lebih lanjut, Badan Standardisasi dan Kebijakan Industri (BSKJI) Kemenperin turut melakukan upaya untuk memperbesar peluang Industri TPT dengan melaksanakan berbagai kegiatan pembinaan sertifikasi.
Kepala BSKJI Kemenperin Andi Rizaldi mengatakan, melalui kegiatan itu diharapkan para pelaku industri bisa memanfaatkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang pada tahun 2024 memiliki nilai peluang mencapai Rp1.223,37 triliun.
Andi mengatakan, pihaknya juga aktif merumuskan standar industri hijau untuk menjamin mutu produk, mengingat industri hijau merupakan peluang besar bagi pengembangan sektor TPT dalam negeri.
“Pelaku industri perlu mengetahui standar-standar industri yang harus dipenuhi untuk syarat ekspor khususnya yang berhubungan dengan isu ekonomi sirkular. Diversifikasi produk industri dari rantai ekonomi sirkular ini akan menjadi potensi bisnis yang luar biasa,” katanya.
Kemenperin mencatat, pada triwulan I-2024, industri tekstil mulai menunjukkan perbaikan kinerja yang signifikan. Hal ini terlihat dari produk domestik bruto (PDB) mengalami pertumbuhan sebesar 2.64 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Ekspor sektor TPT juga mengalami peningkatan sebesar 0,19 persen atau senilai 2,95 miliar dolar AS pada triwulan I-2024, padahal di periode itu situasi pasar global masih tak menentu oleh ketidakpastian geopolitik. (ant)