Mataram (ekbisntb.com) – Pabrik gula di Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali melakukan impor gula dan kembang gula dari Thailand pada bulan Mei 2024. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) NTB menunjukkan bahwa nilai impor tersebut mencapai USD 12,18 juta, setara 12,32% dari total impor NTB pada bulan tersebut.
Kepala BPS NTB, Wahyudin, menjelaskan bahwa gula dan kembang gula tersebut dibongkar di Pelabuhan Calabai, Bima, dan diimpor oleh PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) di Dompu.
Impor ini dilakukan dalam bentuk raw sugar atau gula mentah yang merupakan bahan baku untuk pembuatan gula pasir.
“Biasanya impor ini ditujukan ke PT SMS di Calabai,” jelas Wahyudin.
“Impor 20.000 ton gula mentah ini dilakukan karena pasokan tebu dari petani lokal belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku PT SMS,” ujarnya.
Wahyudin menambahkan bahwa nilai impor NTB pada Mei 2024 secara keseluruhan mencapai USD 98.882.421, mengalami penurunan sebesar 35,35% dibandingkan April 2024. Namun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai impor NTB pada Mei 2024 mengalami kenaikan signifikan sebesar 241,03%.
Negara asal impor terbesar di NTB adalah China dengan nilai USD 45.409.243, diikuti Thailand (USD 20.474.545), Singapura (USD 14.269.266), Australia (USD 5.809.938), dan Amerika Serikat (USD 3.353.243).(bul)