Mataram (ekbisntb.com) – Sebagai ikon wisata halal di NTB, Masjid Hubbul Wathan atau Islamic Center dari tahun ke tahun banyak mengalami kenaikan pengunjung. Pada tahun 2023, target wisatawannya sebanyak 5.000 kunjungan. Sedangkan pada tahun 2024, target kunjungannya naik secara signifikan menjadi 50 ribu wisatawan, baik dari mancanegara maupun nusantara.
Pada Bulan Januari, jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung sebanyak 6.730 orang. Sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 1.686. Pada Bulan Februari, terhitung jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung sebanyak 5.737 orang, dan 1.055 dari wisatawan mancanegara. Bulan Maret, jumlah wisatawan nusantara mengalami penurunan, yaitu sebanyak 1.642 orang. Sedangkan jumlah wisatawan mancanegara naik menjadi 1.874.
Pada Bulan april, kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 4.574 dan 849 kunjungan dari mancanegara. Terakhir, kunjungan wisatawan pada bulan Mei sebanyak 5.037 wisatawan nusantara, sedangkan kunjungan wisatawan dari mancangera sebanyak 1.285 orang. Sehingga, total kunjungan wisatawan catur wulan I 2024 di Islamic Center sebanyak 18.683 wisatawan nusantara, dan 5.464 kunjungan wisatawan dari mancanegara.
“Kalau dari persentasenya sampai bulan Mei ini lebih banyak wisatawan nusantara, sejak 5 bulan lalu, dari Januari. Karena Alhamdulillah rata-rata setiap hari ada kunjungan,” Kata Rindang Naulia, selaku Kepala Seksi Pengembangan Usaha dan Produk Wisata Unggulan.
Rindang menyebutkan wisatawan mancanegara yang biasa berkunjung ke Islamic Center, yaitu terutama dari negara-negara Asia, seperti Singapura, Malaysia, dan Korea Selatan. Pun dari negara-negara Eropa seperti Norwegia, Prancis dan Spanyol.
“Terutama ada masanya kapal pesiar yang singgah di pelabuhan, mereka mampir berkunjung ke Islamic Centre. Karena kami ada beberapa kerja sama dengan travel dari Bali. Pasti ada agenda ke sini dan lumayan banyak negara yang berkunjung, ada yang dari Eropa dan Amerika,” Jelas Rindang.
Ia menjelaskan bahwa, sebagai destinasi wisata halal, IC memberikan beberapa fasilitas untuk wisatawan, terutama wisatawan mancanegara. Fasilitas yang disiapkan dari segi pakaian berupa sarung untuk wisatawan laki-laki, dan jubah serta jilbab untuk menutup aurat bagi wisatawan perempuan.
Selain itu, mereka menyiapkan tujuh orang pemandu yang menguasai beberapa bahasa untuk memandu wisatawan mancanegara. Karena mereka yang datang dari luar negeri biasanya mengulik beberapa informasi tentang filosopi bangunan masjid.
Adapun dari segi retribusi, rindang menyampaikan bahwa retribusi Islamic Centre dari pemerintah hanya diambil dari penyewaan ballroom, bukan dari kunjungan wisatawan. Wisatawan yang berkunjung hanya memberikan infak atau sedekah.
“Kalau para pengunjung itu hanya memberikan sedekah atau infak saja. Cuman kalau untuk retribusi, target PAD itu ada di penyewaaan ballroom saja. Biasanya dipakai di beberapa acara wedding atau seminar, yang membutuhkan ruangan untuk menampung lebih dari 1.000 orang,” pungkasnya. (ulf)
Artikel lainnya….
Pantai Narapidana, Destinasi yang Wajib Disinggahi di Lotim
KLU Jadi Lokasi Riset Pengembangan Kapas Organik
Masih Pra FS, Investasi Tambang PT. STM di Dompu Ibarat ‘’Bakar Uang’’