spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBerandaBanyak Diminati, Warga Kebon Ayu Produksi Kerajinan Ikutan Kain Tenun

Banyak Diminati, Warga Kebon Ayu Produksi Kerajinan Ikutan Kain Tenun

WARGA Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat (Lobar) didukung Pemerintah Desa (Pemdes) Kebon Ayu mulai memproduksi kerajinan tangan turunan dari kain tenun yang diproduksi di desa itu. Produk ikutan yang diproduksi berupa tas dan pernak-pernik lainnya. Sejauh ini produk kerajinan yang dihasilkan tersebut banyak diminati.

Namun karena belum mampu memproduksi dalam partai besar, sehingga warga belum berani menyanggupinya.

- Iklan -

Kepala Desa Kebon Ayu Jumarsa mengatakan, warga khusus perajin penjahit sudah dilatih keterampilan mendesain produk ikutan tenun ikat oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). “Warga kami sudah dilatih kerajinan untuk turunan kain tenun yang dihasilkan warga,” kata Jumarsa akhir pekan kemarin.

Pihaknya mengarahkan warga agar tidak hanya memproduksi kerajinan turunan kain tenun. Karena kalau berharap dari kain butuh waktu lama dan harganya pun lumayan mahal. Selain, itu pihak desa butuh produk turunan agar produksi cepat dan bisa menghasilkan bagi warga. “Tidak saja sarung saja kita hasilkan, tapi turunannya juga,”ujarnya.

Produk turunan yang dihasilkan pun masih terbatas, seperti tas. Sedangkan yang lain seperti baju, dompet, butuh akan dikembangkan bertahap.

Kerajinan turunan itupun sudah dimulai diproduksi di showroom tenun yang dibangun Pemda tahun lalu. Hasil kerajinan ikutan kain tenun yang hasilkan pun layak jual. Kain tenun dikombinasikan dengan bahan lain.

Untuk membuktikan komitmen warga, ia memotivasi dengan meminta mereka untuk urunan membeli bahan. Dan hasil produksinya dibeli olehnya. Menurutnya, dukungan dari desa sendiri gampang dilakukan, namun ia menguji dulu sejauh mana komitmen warga menjalankan usaha ini. “Alhamdulillah sudah berjalan (produksi), sudah mulai produksi. Tapi masih tas dulu,’’ ujarnya.

Hal ini penting agar usaha ini berkelanjutan untuk membangun perekonomian warga. Tak disangka lanjut dia, ada pihak dari Loteng yang berminat untuk membeli produk warga dalam partai besar. Bahkan warga tidak saja akan dipesan produknya, namun diberikan bimbingan kalau tidak bisa membuat desain seperti yang diminta pemesan tersebut. “Ada yang order 3 ribu pcs, tapi produksi masih terbatas,”ujarnya.

Namun itu belum mampu dipenuhi, karena kapasitas produksi masih terbatas.  Karena itu, pihaknya pun mendorong agar warga meningkatkan produksinya. Pihaknya menambahkan, jumlah warga yang terlihat dalam menjahit produk Ikutan kain tenun ini ada sekitar puluhan orang. Pembuatan kerajinan ikutan pun lumayan cepat. (her)

Artikel lainnya….

Penyelenggaraan MXGP di Mataram Diizinkan

Hasil RUPS-LB, Jamkrida NTB Konversi Penuh ke Syariah

Investor Jepang Tandatangani Rencana Investasi PLTS 20 Megawatt di Lombok

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini