HARGA daging sapi yang mengalami kenaikan jelang Lebaran Idul Adha 1945 H/2024 harus disiapkan menyiapkan formula agar bisa kembali menstabilkan harga daging sapi di NTB. Harga sapi hidup dengan dagingnya harus seimbang, sehingga tidak tumpang tindih.
Anggota DPRD NTB H. Moh Akri mengatakan, pada prinsipnya jika harga sapi hidup naik, tentu ini menjadi angin segar bagi para peternak di NTB. Namun beberapa waktu lalu ia turun ke bawah dan banyak yang mengeluhkan soal harga sapi mereka yang murah, tapi harga daging di pasar justru melonjak mahal, sehingga ada tumpang tindih.
“Ini ada tumpang tindih antara harga daging dan harga sapi di petani. Kemarin saya turun ke masyarakat bawah, malah harga sapi masih murah. Berarti ada yang tidak jalan antara petani dengan pengepul sapinya,” kata Akri kepada Ekbis NTB, akhir pekan kemarin.
Akri meminta pemerintah dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk segera turun ke lapangan guna menstabilkan harga di bawah yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
“Pemerintah harus turun lapangan, tidak bisa dibiarkan ada perbedaan harga antara daging dan ternaknya,” terang Ketua Fraksi PPP DPRD NTB ini.
Untuk memenuhi kebutuhan daging pada momen Idul Adha nanti, menurut Sekretaris DPW PPP NTB ini, tidak perlu mendatangkan daging beku ke NTB. Sebab jumlah sapi di dalam daerah sangat mencukupi.
“Kalau harga sapi para petani kita ini dibeli dengan harga yang tinggi, tentu kita tidak akan kekurangan pasokan daging untuk Idul Adha. Kita manfaatkan petani lokal kita yang sudah susah payah memelihara, maka harus kita bayar mahal sapi mereka, daripada membeli dari luar NTB,” tegasnya.
Kualitas sapi peternak kita tambah Akri sudah bagus, hanya saja para peternak perlu diedukasi lagi dengan metode-metode hasil riset terkini agar lebih baik ke depan. Tentu ini menjadi tugas pemerintah, melakukan edukasi dan memberikan suntikan agar para petani kita bisa paham cara memelihara sapi mereka agar menjadi kualitas daging yang bagus.
“Tentu kita dorong agar pemerintah memberikan edukasi kepada para petani kita di NTB, sapi Lombok dan Sumbawa itu kualitas dagingnya berbeda, apalagi sapi yang dari luar NTB. Ini menjadi catatan penting pemerintah agar menyiapkan pola dan strategi yang baik dalam menjamin kualitas daging sapi kita di NTB,” ujarnya.(ris)
Artikal lainnya….
Pejagal Ingin Naikkan Harga Daging
Bapanas Minta Semua Pihak Optimal Serap Produksi Jagung Dalam Negeri
Maret 2024, Utang Pemerintah Sudah Mencapai Rp8.262,10 Triliun