26.5 C
Mataram
BerandaBerandaHarga Pupuk Subsidi Turun, Distan Lotim Harapkan Ringankan Beban Biaya Produksi Petani

Harga Pupuk Subsidi Turun, Distan Lotim Harapkan Ringankan Beban Biaya Produksi Petani

Lombok (ekbisntb.com)-
Kebijakan Pemerintah Pusat menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi hingga 20 persen disambut antusias oleh para petani di Kabupaten Lombok Timur. Penurunan harga ini mulai berlaku per 22 Oktober 2025 dan diharapkan dapat meringankan beban biaya produksi pertanian.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Lombok Timur, Lalu Fathul Kasturi, menyatakan bahwa kebijakan tersebut memberikan dampak positif bagi para petani.

- Iklan -

“Ini sangat menyenangkan bagi petani. Harga yang sekarang dinilai sangat terjangkau, dan secara prinsip aman di tengah petani,” ujar Fathul Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, perusahaan pupuk Indonesia telah melakukan sosialisasi ke seluruh pengecer dan distributor. Distan Lotim juga telah menindaklanjuti surat dari Kementerian Pertanian (Kementan) ke seluruh UPTD Pertanian di wilayahnya.

Fathul memastikan bahwa stok lama yang masih dimiliki pengecer tidak akan merugikan pihak manapun, karena BUMN akan menanggung dan mengganti rugi sesuai peraturan Menteri Pertanian.

“Apakah nanti diganti tunai atau melalui kebijakan lain, masih menunggu petunjuk lebih lanjut. Insya Allah tidak akan ada yang dirugikan,” jelasnya.

Di Lombok Timur terdapat 350 pengecer dan 7 distributor pupuk yang telah disiapkan untuk memastikan kelancaran penyaluran.

Saat ini, realisasi penyaluran pupuk subsidi baru mencapai 46 persen, sehingga masih ada sekitar 54 persen yang belum tersalurkan.

Data Alokasi dan Realisasi Pupuk Subsidi Lotim, pertama Urea sebesar 31.384 ton, realisasi 16.573 ton (52%). NPK teralokasi 29.932 ton, realisasi 10.905 ton (36,43%). NPK Kakao teralokasi 20 ton, realisasi 0 ton. Pupuk organik teralokasi 8.684 ton, realisasi 1.478 ton (17,02%).

Sementara itu, harga pupuk subsidi terbaru setelah penurunan HET Urea: Rp 1.800/kg atau Rp 90.000 per sak (50 kg). NPK: Rp 1.840/kg atau Rp 92.000 per sak (50 kg). NPK Kakao: Rp 2.640/kg atau Rp 132.000 per sak (50 kg). ZA: Rp 1.360/kg atau Rp 68.000 per sak (50 kg). Pupuk organik: Rp 640/kg atau Rp 25.600 per sak (40 kg)

Distan Lotim juga mencatat peningkatan signifikan dalam hasil panen. Dari program Serapan Gabah (Sergap), hasil panen mencapai 120 persen dari target, dengan kelebihan sekitar 7.800 ton setara beras. Produktivitas rata-rata mencapai 7,2 ton per hektare.

Dengan jumlah penduduk sekitar 1,5 juta jiwa dan konsumsi beras rata-rata 300 gram per orang per hari, Fathul memastikan bahwa produksi pertanian di Lombok Timur saat ini sangat mencukupi kebutuhan lokal.

“Kebijakan ini bagian dari upaya pemerintah dalam revitalisasi sektor pertanian nasional. Kita berharap manfaatnya benar-benar dirasakan petani,” ujarnya. (rus)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut