26.5 C
Mataram
BerandaEkonomi4,71 Ton Sampah Makanan Saat MotoGP Mandalika 2025 Diolah jadi Maggot

4,71 Ton Sampah Makanan Saat MotoGP Mandalika 2025 Diolah jadi Maggot

Lombok (ekbisntb.com) – Penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, pada 3–5 Oktober 2025 tak hanya menyuguhkan aksi balap kelas dunia.

Di balik hiruk-pikuk ajang tersebut, Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) menerapkan inovasi pengelolaan pangan berlebih dan limbah makanan sebagai bagian dari komitmen menuju sport tourism yang berkelanjutan.

- Iklan -

Melalui program Food Surplus Management berbasis Ekonomi Sirkuler, ITDC berfokus pada pengurangan sampah makanan, pengelolaan pangan berlebih, dan meminimalisir jejak karbon dari aktivitas konsumsi selama perhelatan berlangsung. Program ini terbagi dalam dua kategori utama.

Pertama, Food Takeaway, yaitu pengumpulan makanan berlebih yang masih layak konsumsi dari area VIP Royal Box, Deluxe, VIP Tent, hingga dapur panitia dan Dorna Sports. Kedua, Food Waste, yaitu pengolahan sisa makanan yang tidak layak konsumsi menjadi kompos agar tetap memberikan manfaat bagi lingkungan.

Berkolaborasi dengan komunitas binaan lokal Look Up Agro, ITDC berhasil mengumpulkan 4,71 ton sampah makanan selama ajang MotoGP Mandalika 2025. Seluruh sampah tersebut kini dalam proses sortasi dan pengolahan dengan metode bio-konversi menggunakan larva Black Soldier Fly (BSF) serta pengomposan lokal.

Metode bio-konversi ini tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menghasilkan nilai ekonomi baru berupa pakan ternak dari maggot dan pupuk organik dari kompos. Maggot yang dihasilkan akan dimanfaatkan kembali oleh komunitas Look Up Agro, sedangkan komposnya digunakan untuk mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Integrated Farming System ITDC bagi para petani binaan di kawasan The Mandalika.

Lebih jauh, ITDC menegaskan bahwa pengelolaan limbah makanan ini merupakan bagian dari penerapan prinsip carbon neutral, di mana jejak karbon yang timbul dari sisa makanan dinetralkan melalui proses pengomposan dan pengelolaan maggot.

Untuk memastikan keabsahan klaim tersebut, ITDC menggandeng Control Union, lembaga independen bereputasi global dalam verifikasi dan validasi praktik keberlanjutan. Lembaga ini melakukan penghitungan jejak karbon, audit pengelolaan limbah, serta penilaian dampak lingkungan secara komprehensif.

“Melalui Integrated Food Surplus Program ini, kami berkolaborasi dengan komunitas Bank Sampah setempat untuk memantapkan penerapan ekonomi sirkuler. Kami ingin memastikan upaya kolektif ini memberi manfaat bagi lingkungan, masyarakat, dan perusahaan secara holistik,” ujar Rannie Kamil, Destination Research & ESG Division Head ITDC.

Dengan pendekatan ini, MotoGP Mandalika 2025 menjadi contoh konkret bagaimana sport tourism dapat menjadi katalis perubahan menuju masa depan yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan












Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut