spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiBulog NTB Pastikan Kesiapan Stok Pangan Jelang Maulid Nabi

Bulog NTB Pastikan Kesiapan Stok Pangan Jelang Maulid Nabi

Lombok (ekbisntb.com) – Perum Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan ketersediaan stok pangan, khususnya beras, tetap aman menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2025. Lonjakan permintaan yang biasanya terjadi pada momentum tersebut disebut tidak akan mengganggu pasokan bagi masyarakat.

Pemimpin Wilayah Bulog NTB, Sri Muniati, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan cadangan pangan dalam jumlah memadai, baik berupa beras cadangan pemerintah maupun beras premium untuk kebutuhan komersial. Selain itu, komoditas lain seperti gula dan minyak goreng juga tersedia dalam jumlah cukup.

- Iklan -

“Bulog menguasai stok yang tidak kecil, baik beras cadangan pemerintah maupun beras premium. Kami siap melayani kebutuhan masyarakat kapan saja, termasuk saat peringatan Maulid,” ujar Sri Muniati, Jumat, 22 Agustus 2025.

Untuk beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), masyarakat dapat memperolehnya melalui outlet mitra resmi Bulog yang tersebar di pasar tradisional, ritel modern, koperasi, hingga kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar bersama TNI, Polri, serta pemerintah daerah.

“Kami optimis masyarakat mudah mendapatkan beras SPHP dengan harga terjangkau, maksimal Rp62.500 per kemasan lima kilogram,” jelasnya.

Sri menambahkan, saat ini stok cadangan beras pemerintah di NTB mencapai sekitar 178 ribu ton, sementara gula dan minyak goreng juga dalam kondisi mencukupi. Ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying menjelang Maulid, karena justru akan mendorong kenaikan harga di pasaran.

“Tidak perlu panik, karena stok beras maupun pangan lainnya tersedia dan mudah ditemui di berbagai titik penjualan. Bahkan di banyak tempat, harga beras SPHP dijual di bawah HET,” tegas Sri.

Dengan ketersediaan stok yang melimpah, Bulog NTB optimistis kebutuhan pangan masyarakat selama momentum Maulid dapat terpenuhi tanpa gejolak harga.

Sebagaimana diketahui, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di NTB, khususnya di Lombok sering dikaitkan dengan peningkatan tekanan inflasi, terutama dari kelompok makanan dan minuman.

Penyebabnya cukup khas budaya lokal. Maulid di Lombok bukan hanya acara religius, tapi juga pesta rakyat. Setiap desa atau kampung biasanya menggelar acara dengan hidangan melimpah, lengkap dengan tradisi nyongkolan hingga arak-arakan roah.

Masyarakat biasanya ramai-ramai membeli ayam, telur, beras, bumbu dapur, daging sapi, hingga kue-kue tradisional. Permintaan tinggi dalam waktu bersamaan membuat harga-harga melonjak.

Dalam budaya Sasak, keluarga yang menggelar Maulid merasa perlu menjaga gengsi sosial. Hal ini membuat konsumsi berlebih dan permintaan barang meningkat drastis. Singkatnya, Maulid Nabi di Lombok tidak hanya berdampak religius dan sosial, tetapi juga ekonomi. Tradisi konsumsi besar-besaran memberi efek ganda. Positif bagi perputaran ekonomi lokal, tapi juga berisiko menambah tekanan inflasi, khususnya di sektor pangan.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan











Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut