spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaKesehatanBPJS Kesehatan Cabang Selong Bayar Klaim Faskes di Lotim Rp 403 Miliar

BPJS Kesehatan Cabang Selong Bayar Klaim Faskes di Lotim Rp 403 Miliar

Lombok (ekbisntb.com) – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Selong mencatat realisasi pembayaran klaim layanan kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sebesar Rp 403 miliar pada tahun 2024. Angka ini merupakan bagian dari total Rp 643 miliar yang dibayarkan untuk dua kabupaten wilayah kerjanya, yaitu Lotim dan Lombok Tengah.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Selong, Elly Widiani, mengonfirmasi besaran pembayaran di Lotim tersebut. “Untuk di Lotim saja Rp 403 miliar,” jelas Elly saat ditemui di kantornya, Senin (14/7), usai mengikuti Public Expose daring dengan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti.

- Iklan -

Elly menjelaskan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan dilakukan secara bulanan kepada seluruh faskes mitra, baik tingkat pertama (FKTP) maupun rujukan (FKRTL). Pembayaran ini mencakup klaim kuratif dan juga kapitasi untuk FKTP. “Kapitasi saja ke FKTP di Lotim mencapai Rp 5 miliar per bulan,” ungkapnya.

Dana sebesar Rp 403 miliar tersebut disalurkan ke seluruh faskes mitra di Lotim, yang terdiri dari 62 FKTP (termasuk 35 puskesmas) dan 9 Faskes Tingkat Lanjutan (FKRTL). Rumah Sakit Umum Dr. R. Soedjono Selong disebutkan sebagai faskes penerima klaim terbesar di kabupaten tersebut.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menekankan pentingnya penguatan program promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit). “Kehadiran BPJS Kesehatan tidak saja untuk orang sakit, tapi juga bagi orang sehat,” tegas Ghufron.

BPJS Kesehatan mendorong peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan rutin guna menjaga kesehatan dan mendeteksi dini penyakit. Beberapa program yang digalakkan antara lain dengan cara Skrining Kesehatan via Mobile JKN. Peserta dapat memeriksa riwayat kesehatan awal melalui aplikasi Mobile JKN, yang telah dimanfaatkan oleh sekitar 45 juta orang di Indonesia.

Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis). Yakni, khusus untuk peserta dengan penyakit kronis seperti diabetes dan jantung, dengan kegiatan seperti senam bersama dan edukasi.

Ghufron menyatakan bahwa BPJS Kesehatan terus berupaya memperbaiki akses dan kualitas layanan, meski mengakui masih ada kasus diskriminasi yang perlahan-lahan berkurang. Ia juga menyoroti reputasi positif program JKN-KIS di tingkat internasional. “BPJS sudah jadi sorotan dunia. Program JKN harumkan nama dunia,” pungkasnya.

Dengan klaim signifikan yang dibayarkan ke Faskes di Lotim dan upaya berkelanjutan untuk mendorong paradigma sehat, BPJS Kesehatan Cabang Selong berkomitmen meningkatkan perlindungan kesehatan bagi seluruh peserta di wilayah kerjanya.

Ditambahkan Elly Widiani, khusus untuk kegiatan promotif dan preventif ini masih ada tantangan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. “Sampai sekarang promotif preventif kurang tertarik masyarakat. Seperti menggelar kegiatan papsmear, ada yang hadir minim,” ujarnya.

Padahal, pencegahan dan deteksi dini dinilai lebih efektif dibandingkan menanggung biaya tinggi untuk penyakit katastropik (penyakit berbiaya mahal seperti gagal ginjal atau kanker) yang menyerap Rp 37 triliun dari total klaim nasional BPJS pada 2024. (rus)

Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut