Lombok (ekbisntb.com) – Pemda Lombok Utara melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Lombok Utara bersama Bulog NTB, melakukan sosialisasi penyaluran bantuan pangan tahun 2025. Dari informasi awal yang disampaikan, jumlah penerima untuk Lombok Utara berkurang dibandingkan penerima tahun 2024 lalu.
Wakil Pimwil Bulog NTB, Muszadin Said, Rabu 9 Juli 2025 menyampaikan, data penerima bantuan tahun ini di desa-desa mengalami perubahan. Ada desa yang penerimanya bertambah, namun tidak sedikit yang berkurang karena perubahan status sosial dan ekonomi di masyarakat.

Dijelaskan, penyaluran Bapang tahun ini disalurkan langsung oleh Bulog NTB. Dimana, dalam penyalurannya Bulog mengacu pada data penerima yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
“Bantuan pangan tahun ini disalurkan untuk alokasi 2 bulan, Juni – Juli. Sehingga setiap penerima bantuan akan menerima 20 kilogram beras dari pemerintah,” ujar Muszadin.
Untuk diketahui, Bulog dan Pemda KLU dalam sosialisasi kemarin mengundang seluruh Camat dan Kepala Desa atau yang mewakili. Bulog menggunakan pertemuan tatap muka dengan aparat di tingkat paling bawah untuk memastikan tidak adanya perbedaan persepsi dalam mekanisme penyaluran di tingkat desa.
Muszadin menerangkan, terdapat perbedaan sumber data dalam penyaluran Bapang. Tahun 2024 lalu, data Bapang berasal dari Kemenko Perekonomian, sedangkan tahun ini data bersumber dari KemenSos.
“Akibatnya, jumlah penerima bantuan pangan mengalami perubahan di masing-masing desa. Ada yang bertambah, tapi sebagian besar mengalami pengurangan,” jelasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk mengambil bantuan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak desa guna menghindari antrean dan penumpukan warga.
“Penyaluran dilakukan di kantor desa. Masyarakat wajib membawa KTP atau Kartu Keluarga (KK) saat pengambilan bantuan. Jika diwakilkan, maksimal hanya oleh tiga orang, tidak boleh lebih,” tegasnya.
Lebih lanjut, Muszadin berharap adanya koordinasi dan dukungan antar lembaga dan pemerintah desa selama proses penyaluran bantuan. Sehingga bantuan tidak hanya tepat sasaran, tetapi dapat disalurkan dengan lancar dan tanpa kendala.
“Kami minta kepada semua desa agar bersama-sama menjaga kelancaran proses penyaluran bantuan ini. Kolaborasi dan komunikasi menjadi kunci agar bantuan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tandasnya. (ari)