spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiKADIN: Peluang Emas, NTB Kekurangan Ratusan Dapur MBG

KADIN: Peluang Emas, NTB Kekurangan Ratusan Dapur MBG

Lombok (ekbisntb.com) – Provinsi Nusa Tenggara Barat masih kekurangan ratusan Dapur MBG (Makanan Bergizi Gratis) untuk mendukung program makan siang gratis Presiden Prabowo.

Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Provinsi NTB, H. Faurani, SE., MBA mengungkapkan, dari kebutuhan 400 dapur MBG di NTB, baru sekitar 100 dapur yang siap beroperasi.

- Iklan -

“Target kami sendiri dari KADIN NTB awalnya adalah membentuk 50 dapur. Alhamdulillah saat ini sudah 32 dapur berjalan. Sebagian lainnya masih menunggu kesiapan SDM seperti kepala dapur atau Supervisor Gizi,” ujarnya, Rabu, 25 Juni 2025.

Faurani, yang juga menjabat sebagai Satgas Dapur MBG KADIN Indonesia ini menyebutkan bahwa dapur MBG sangat penting untuk menciptakan perputaran ekonomi lokal. Setiap dapur membutuhkan investasi sekitar Rp1,2 miliar dan dapat menyerap hingga 47 tenaga kerja lokal.

“Satu dapur bisa menggerakkan uang hingga Rp900 juta per bulan kalau sudah mulai jalan. Belum termasuk bahan baku dari petani dan UMKM sekitar. Ini sangat berdampak bagi ekonomi masyarakat,” katanya.

Faurani menjelaskan bahwa pembangunan dapur MBG sangat fleksibel. Tidak harus membangun baru, pelaku usaha bisa menggunakan rumah kosong, kafe yang tutup, atau gudang tak terpakai. Biaya investasi pun bisa ditekan tergantung kondisi bangunan yang dimanfaatkan.

“Kalau pakai bangunan yang sudah ada, tentu lebih murah dari Rp1,2 miliar. Yang penting memenuhi standar kelayakan dapur,” katanya.

KADIN NTB siap mendampingi para pelaku usaha atau masyarakat yang ingin membuka dapur MBG, mulai dari proses perizinan, pembangunan, hingga operasional. Proses pendaftaran dilakukan secara online melalui sistem dari Badan Gizi Nasional, dengan masa persiapan pembangunan yang relative singkat.

“Setelah pembangunan selesai, akan ada verifikasi dan pendampingan lanjutan. Bahkan, untuk tenaga dapur tidak harus koki profesional. Orang kampung yang pandai masak pun bisa, nanti ada pelatihan dan sertifikasi dari BGN, dan Kadin juga akan tetap mendampingi,” jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga menyediakan dukungan akuntansi dan pelaporan keuangan, serta pembekalan dari ahli gizi untuk mendukung operasional dapur MBG.

“Ini peluang yang luar biasa. Siapa pun yang tertarik, silakan. Kami siap mendampingi,” tambah Faurani.

Dengan target 400 dapur, peluang investasi di sektor ini masih sangat terbuka. KADIN NTB mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak melewatkan kesempatan ini.

“Sayang kalau dilewatkan. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga kontribusi untuk perbaikan gizi masyarakat. Ada 1,3 juta sasaran program MBG di NTB. Kita harus memenuhi kebutuhan dapur untuk mereka,” tegasnya.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut