Sumbawa Besar (ekbisntb.com) – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Sumbawa, baru melakukan penyerapan gabah kering panen (GKP), beras, dan setara beras sebesar 1.099 ton dari target tahun 2024 sebesar 49.000 ton.
“Serapan kita masih cukup rendah dari target bulan Februari sebesar 1.340 ton dengan realisasi 1.099 ton tetapi kami tetap optimis untuk mencapai target tersebut hingga akhir tahun,” kata pimpinan cabang Bulog Sumbawa, Zuhri Hanaf, kenapa Ekbis NTB, Jumat 28 Februari 2025.

Penyerapan beras sebesar 49.000 ton hingga akhir tahun 2025 nantinya akan dijadikan sebagai beras cadangan pangan pemerintah. Beras Pemerintah nantinya bisa dikeluarkan ketika terjadi kondisi yang tidak diinginkan salah satunya bencana alam.
“Penyerapan gabah setara beras itu dilakukan untuk kebutuhan cadangan pangan pemerintah dalam rentan waktu satu tahun,” ucapnya.
Dikatakannya, untuk harga beras yang diterima digudang Bulog senilai Rp11.000 perkilo gramnya. Sementara untuk gabah kering panen dihargai sebesar Rp6.500 perkilo gramnya dengan kadar air 17 persen supaya rusak saat disimpan di gudang nantinya.
“Harga tersebut sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah termasuk kualitasnya, karena diperuntukkan untuk beras cadangan pemerintah,” sebutnya.
Dia pun menyakinkan target serapan tersebut pasti bisa tercapai karena capaian 1.099 ton itu merupakan realisasi dalam rentan waktu dua bulan. Nanti di puncak panennya sekitar bulan April hingga Juni baru akan dilakukan penyerapan secara full, bahkan tim juga akan intens turun ke petani.
“Panen kan baru mulai dan kami optimis target tersebut bisa tercapai. Apalagi waktu yang dibutuhkan untuk penyerapan juga masih sangat panjang, sehingga target tersebut pasti bisa tercapai,” tandasnya. (ils)