spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiHabiskan 57 Ton Beras Setiap Hari

Habiskan 57 Ton Beras Setiap Hari

PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar 1,7 juta warga NTB, terdiri dari 1,2 juta anak sekolah, sisanya merupakan balita dan ibu hamil akan habiskan 57ton beras dan 66 ribu ton gabah daerah setiap harinya.

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten II Setda NTB, Dr.H.Fathul Gani, M.Si., usai rapat pelaksanaan MBG, Senin, 17 Februari 2025. Ia mengatakan, kesiapan akan komoditi beras untuk program MBG ini sudah mencukupi, namun, kebutuhkan bahan pokok lain seperti daging dan telur sebagai sumber protein masih belum memenuhi kebutuhan program nasional yang dilaksanakan di daerah tersebut.

- Iklan -

“Kebutuhan beras di MBG, kalau hitungan DKP itu 57 ton per hari, kalau hitungan pertanian 66 ribu ton gabah. Beras tidak ada masalah, tapi faktor lain seperti telur, bahan baku yang penting itu masih dipikirkan,” ujarnya.

Selain kekurangan telur dan daging, kebutuhan lain seperti sayur dan perbumbuan masih belum terpenuhi. Oleh karenanya, pihaknya meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tekhnis untuk memprioritaskan program-program pendukung program MBG.

“Kalau beras Insya Allah tidak ada masalah, tapi faktor yang lain seperti telur, kebutuhan daging, sayur mayur, termasuk bumbu-bumbu, itu yang kita minta OPD teknis untuk betul-betul mencermati kondisi,” sambungnya.

Dikatakan, untuk eksekusi program ini, Pemprov NTB menginstruksikan adanya peningkatan pangan hingga 10 persen. Baik itu beras, daging, telur, dan kebutuhan pokok lainnya.

Saat ini, kata Fathul Gani, bukan hanya pemerintah provinsi yang bergerak dalam menjaga stabilitas pangan, tetapi juga Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di tingkat desa turut aktif.

Sesuai dengan arahan pemerintah, desa diwajibkan mengalokasikan 20 persen Dana Desa untuk penguatan ketahanan pangan. Dana ini difokuskan pada peningkatan produksi pangan, termasuk memperbanyak bibit tanaman dan memperluas budidaya sayur-mayur.

“Untuk di tingkat desa kan jelas arahannya, diarahkan 20 persen dari Dana Desa untuk penguatan ketahanan pangan, ketahanan pangan kita arahkan untuk peningkatakn produksi, sayur mayur, perbanyak bibit dan sebagainya,” jelasnya.

Ia menyebutkan, salah satu tantangan utama dalam ketahanan pangan untuk program MBG ini adalah produksi daging ayam dan telur. Disebutkan, sebelum program MBG saja Pemprov NTB kerap kali memasukkan telur dari luar, apalagi pada saat pelaksanaan yang mana membutuhkan tambahan sumber protein. Selain itu, sektor perikanan air tawar juga mendapat perhatian khusus untuk meningkatkan suplai bahan pangan yang berkualitas.

“Memang diakui, daging seperti daging ayam, itu yang akan bagaimana kita membuat program yang menghasilkan dan menambah produksi, jadi itu yang akan kita support untuk mendukung bahan baku kita,” imbuhnya. (era)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan







Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut