spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBKurangi Penggunaan Bahan Plastik dari Rumah Tangga

Kurangi Penggunaan Bahan Plastik dari Rumah Tangga

Lombok (ekbisntb.com) – Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin membuka Pameran Temporer Alat Rumah Tangga di Museum Negeri NTB, Jumat 13 Desember 2024. Kegiatan yang bertema Eksistensi dan Nilai Budaya Alat Rumah Tangga Masyarakat NTB ini bertujuan menggali kekayaan budaya yang dimiliki oleh tiga suku asli di NTB, yakni Sasak, Samawa, dan Mbojo.

Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam, S.H., M.H., menyebut, masing-masing suku memiliki ciri khas yang memperkaya kebudayaan lokal di daerah ini. Hal ini terlihat dari alat-alat rumah tangga yang telah berevolusi sejak masa prasejarah. Menurutnya, alat rumah tangga tradisional bukan hanya sekadar benda, tetapi juga merupakan cerminan nilai-nilai budaya dan identitas masyarakat.

- Iklan -

Pihaknya berharap melalui pameran ini mengajak pengunjung untuk memahami pentingnya menjaga warisan budaya sekaligus berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik. Dalam kehidupan sehari-hari, ungkapnya, banyak peralatan rumah tangga modern terbuat dari plastik yang berkontribusi pada masalah limbah dan pencemaran lingkungan.

Plastik menjadi bahan yang sangat praktis untuk keperluan sehari-hari, namun penggunaan plastik juga dapat mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan manusia melalui mikroplastik. ‘’Menurut data terbaru, Indonesia merupakan salah satu negara yang menghadapi masalah seri terkait mikroplastik. Pada April 2024, laporan dari Environmental Science & Technology menunjukkan bahwa Indonesia menjadi penghirup mikroplastik terbesar di dunia, dengan rata-rata konsumsi mencapai 15 gram per bulan per orang,’’ ungkapnya.

Penggunaan plastik sekali pakai dalam peralatan rumah tangga dan kemasan, tambahnya, berkontribusi besar terhadap masalah ini. Untuk itu, pameran ini bertujuan memberikan gambaran pada pengunjung tentang pentingnya kesadaran akan lingkungan dan perlunya mengurangi penggunaan plastik serta dampak negatif dari sampah plastik.

Pj Gubernur NTB Hassanudin sepakat dengan apa yang disampaikan Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam. Menurutnya, kearifan lokal adalah aspek yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan dan belajar pada hal-hal masa silam.

Diakuinya, kearifan lokal dari alat rumah tangga tradisional menjadi bagian otokritik pada kepedulian lingkungan yang saat ini banyak menggunakan bahan modern, seperti plastik sehingga penggunaannya harus mulai dikurangi. Dengan alternatif alat rumah tangga ramah lingkungan, maka harus disosialisasikan dan diberdayakan, karena adanya limbah mikroplastik yang merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd., memberikan apresiasi pada tingkat kunjungan anak sekolah dari PAUD hingga wisatawan mancanegara ke Museum Negeri NTB.

Melalui berbagai macam kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan peserta didik dan guru serta orang tua, kunjungan ke Museum Negeri NTB meningkat. Dalam hal ini, pihaknya mengusulkan pada pemerintah daerah agar tiket masuk ke Museum Negeri NTB dinaikkan. Jika sekarang ini, masih menerapkan harga Rp2.000 per pengunjung lokal dan Rp20 ribu bagi wisatawan mancanegara, Museum Negeri NTB mampu memberikan pendapatan asli daerah. Namun, jika lebih dari itu, maka kontribusi Museum Negeri NTB bagi daerah juga akan besar. (ham)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut