spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaKesehatanJangan Hanya Sekedar Naik Kelas

Jangan Hanya Sekedar Naik Kelas

SUKSES Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya mendapat rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk naik kelas dari rumah sakit tipe C ke tipe B disambut baik kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah (Loteng).

Menurut Ketua Komisi I DPRD Loteng Ahmad Syamsul Hadi, capaian tersebut patut diapresiasi. Tetapi tidak kalah penting dari semua itu ialah bagaimana peningkatan status tersebut dibarengi pula dengan peningkatan kualitas pelayanan dan kinerja jajaran manajemen RSUD Praya.

- Iklan -

“Jangan hanya sekedar naik kelas saja. Tapi harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” tegas Ahmad Syamsul Hadi, akhir pekan kemarin.

Dengan kata lain peningkatan status rumah sakit harus selarang dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Begitu pula dari aspek tata kelola rumah sakit itu sendiri, karena tidak akan ada artinya, status saja yang naik. Namun tidak simetris dengan kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada masyarakat.

“Jadi bukan suatu yang membanggakan peningkatan status rumah sakit, kalau kualitas pelayanan sama saja. Tidak ada perbaikan atau peningkatan sebagai mana status rumah sakit itu sendiri,” tandas Ketua DPD Partai NasDem Loteng ini.

Karena sebagai instansi pelayanan publik, kualitas pelayanan sangat menentukan perspektif publik terhadap kinerja RSUD Praya. Jika kualitas pelayanan baik, maka baik pula penilaian masyarakat terhadap kinerja RSUD Praya itu sendiri, begitu pula sebaliknya.

Ahmad mengatakan, ada beberapa hal penting yang butuh perhatian manajemn RSUD Praya. Salah satunya dan yang utama ialah soal mental melayani para tenaga tenaga medis yang harus terus dibenahi. Ia pun menilai perbaikan di aspek tersebut sudah dilakukan. Tetapi belum begitu maksimal hasilnya.

Bahwa di jajaran top manajemen RSUD Praya memang sudah mulai ada perbaikan. Namun belum bertransformasi secara optimal hingga sampai ke level bawah. Buktinya, masih saja ada muncul keluhan-keluhan soal kualitas pelayanan yang diberikan. Baik itu yang terkait cara para petugas kesehatan memberikan pelayanan, maupun kualitas pelayanan kesehatan itu sendiri.

“Kita mendorong dan mendukung upaya-upaya pembenahan di RSUD Praya. Bahkan, bila perlu manajemen RSUD Praya berani pasangan target zero complain sebagai tolak ukur capaian kinjerjanya,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur RSUD Praya dr. Mamang Bagiansah mengakui kalau masih banyak hal yang harus dibenahi di RSUD Praya. Utamanya terkait kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dan, itu butuh waktu serta proses yang tidak instansi. Peningkatan status dari rumah sakit tipe C ke tipe B tersebut, salah satu cara untuk mendorong perbaikan kualitas pelayanan di RSUD Praya.

Disinggung proses usulan perubahan status RSUD Praya, Mamang mengatakan setelah proses verifikasi selesai dilakukan oleh tim Kemenkes, pihaknya diberikan waktu hingga enam bulan kedepan untuk melengkapi dan memperbaiki beberapa rekomendasi yang diberikan. “Tapi Insya Allah kami target dalam tiga bulan ke depan semua rekomendasi sudah terpenuhi. Jadi paling tidak di bulan Maret 2025 mendatang, status RSUD Praya sudah menjadi rumah sakit tipe B,” pungkasnya. (kir)

Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut