spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiPimwil Bulog NTB : Soal Beras, Jangan Panik

Pimwil Bulog NTB : Soal Beras, Jangan Panik

Lombok (ekbisntb.com) – Pimpinan Wilayah (Pimwil) Perum Bulog NTB, Sri Muniati meminta kepada masyarakat agar tidak panik, menyikapi harga beras saat ini. menurutnya, stok beras yang dikuasai pemerintah cukup aman untuk memenuhi kebuhan masyarakat, hingga musim panen awal tahun 2025 nanti.

Hal ini ditegaskan Sri di ruang kerjanya, Kamis, 3 Oktober 2024, didampingi Musazdin Said, Wakil Pimwil Bulog NTB. Menurutnya, stok setara beras yang dikuasai Bulog NTB saat ini mencapai 45 ribu ton. Sangat aman, untuk menjaga kebutuhan masyarakat dalam beberapa bulan kedepan.

- Iklan -

Dengan kekuatan stok beras yang dimiliki Bulog ini, menurutnya, masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga agar tidak khawatir tidak mendapatkan beras di pasaran. Kemudian membeli beras dalam jumlah besar (panic buying) yang dapat memicu para spekulan untuk menaikkan terus harga beras.

“Jangan panik, beras yang dikuasai Bulog cukup besar,” tegasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat dengan harga terjangkau, Bulog juga terus melakukan kegiatan Operasi Pasar (OP). Bekerjasama dengan dinas dan instansi terkait di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di NTB.

Bulog menggelontorkan sebanyak 2 ton beras SPHP (Penugasan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) pada setiap titik operasi pasar. Harga beras SPHP dalam kemasan 5 Kg ini Rp57 ribu. Atau harga penjualannya maksimal di pasaran Rp12.500 per Kg sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Sri menambahkan, selain itu, sejumlah kebijakan pemerintah dilakukan untuk menjaga stabilitas harga beras di masyarakat terjaga. Selain mendistribusikan beras SPHP ke pasar tradisional dan pusat-pusat keramaian hingga pedesaan dengan kerjasama antar pemerintah, kelompok-kelompok masyarakat juga dapat mengajukan kerjasama ke Bulog untuk menggelar operasi pasar. Bulog yang menyediakan berasnya dan langsung mendistribusikan ke titik yang diusulkan.

“Silakan saja, kalau ada kelompok masyarakat untuk mengajukan kerjasama untuk operasi pasar. Kita siapkan berasnya, dijual dengan harga sesuai HPP. Dan kita terus mendorong semua mitra kita, harus tersedia beras SPHP yang harganya tidak boleh dijual dari batas yang ditentukan pemerintah. Beras SPHP ini beras dalam kemasan dengan kualitas cukup bagus. berasnya adalah beras yang diserap dari petani di NTB,” ujarnya.

Selain itu, tambah Sri, saat ini Bulog menggelontorkan beras bantuan pangan (Bapang) kepada sebanyak 643.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di NTB, atau setara dengan 6.430 ton disalurkan setiap bulan. Satu KPM mendapatkan jatah 10 Kg.

“Bapang tahap tiga di Bulan Oktober ini sudah mulai disalurkan. Sehingga masyarakat penerima manfaat tidak perlu lagi membeli beras ke pasaran. Sudah disiapkan pemerintah,” tambahnya.

Selain itu, masyarakat juga disiapkan pilihan beras kualitas premium harga komersil. Harganya Rp14.980 per Kg yang dapat di beli melalui mitra-mitra Bulog, baik RPK maupun pedagang-pedagang beras di pasar.

“Melalui berbagai upaya yang dilakukan untuk pengendalian harga beras, kita berharap masyarakat tetap bijak. Beli beras sesuai kebutuhan. Jangan membeli borongan karena khawatir tidak ada beras, itu bisa memicu kenaikan harga. Stok beras kita sangat tersedia, jangan khawatir,” demikian Sri Muniati.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut