Zainudin (65) warga Dusun Jerneng Mekar Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat (Lobar), seorang pedagang kecil, hanya penjual bakso telur lilit keliling. Lebih dari usianya ia habiskan menjadi penjual permen dan bakso keliling. Ia berjualan sejak tahun 1978. Sekitar 41 tahun ia menggeluti usahanya dengan penuh ikhlas dan dedikasi.
BERKAT niat tulus, ikhlas dan ikhtiarnya disertai doa, dari hasil usahanya itu Zainudin bin Kurdi berkesempatan naik haji tahun 2025 ini. Untuk menjadi tamu Alllah ia membutuhkan perjuangan panjang.

Ditemui di kediaman, ayah dari 5 orang anak inipun menuturkan perjuangan dalam mengais rezeki hingga bisa berangkat haji tahun ini. Sambil menikmati kopi dan hidangan jajanan yang sudah disiapkan untuk tamu yang akan datang berziarah di tempatnya, Ia mengawali cerita perjuangannya.
Zaenudin lahir di Jerneng tanggal 31 April tahun 1960, sejak berusia 18 tahun ia sudah menjalani profesi sebagai pedagang keliling tepatnya pada tahun 1978 ia keliling berjualan di wilayah Kota Mataram. Pada tahun itu ia berjualan makanan ringan di wilayah Mataram.
“Saya sudah mulai jualan sejak tahun 1978. Saya keliling di wilayah Mataram, dulu jualan makanan,” tutur pria paruh baya ini.
Seiring berjalannya waktu, hasil berjualan di Mataram dengan menyewa di salah satu sekolah memberikan rezeki yang lebih, sehingga ia bisa menabung dan membeli lahan, lahan yang dibeli ini yang dihajatkan sebagai dana untuk mendaftar haji pada saatnya nanti,” Dari jualan di sekolah itu saya berhasil nabung dan bisa membeli lahan pada tahun itu sekitar awal tahun 2000 an,” tuturnya.
Setelah itu, karena ia tidak diberikan lagi untuk menyewa di sekolah, ia pun terpaksa keluar, sehingga harus putar kepala untuk berdagang apalagi. Untuk menyambung hidup, setelah mencoba berjualan secara keliling di Kota Mataram dan mencoba usaha yang lain tidak membuahkan hasil juga. Akhirnya ia memilih untuk berjualan bakso goreng telur lilit. Berdagang bakso goreng telur lilit dimulai sekitar tahun 2008, ia memulai jualan ke wilayah selatan Lombok Barat di Kecamatan Lembar dan Sekotong.
Setiap hari ia berangkat jualan sekitar pukul 07.00 WITA dan pulang sekitar pukul 18.00 wita, dengan modal jualan pada saat itu antara Rp 50 ribu, ia bisa mendapatkan jualan hingga Rp100 ribu per hari,” Hasil dari jualan itulah yang saya kumpulkan untuk jadi tambahan saya setor ongkos haji pada tahun 2012,” ungkapnya.
Karena tabungan yang terkumpul banyak digunakan untuk biaya hidup semenjak berhenti jualan di sekolah, sehingga ia kembali mengumpulkan tabungan untuk mewujudkan niat berangkat haji yang sudah ditanamkan sejak lama.
Setelah berdiskusi dengan istri akan niatnya untuk mau berangkat haji, akhirnya ia memantapkan diri pada tahun 2012 udah mendaftar haji, dengan besaran dana awal sebanyak Rp 25 juta, setelah resmi mendaftar dan mendapatkan nomor porsi haji, ia semakin gigih berusaha dan menabung sebagai biaya pelunasan haji, dan biaya berangkat haji,” Sejak saat itu sudah saya nabung Rp 10 ribu kadang Rp 15 ribu sehari,” ujarnya.
Pada saat daftar haji 2012, estimasi keberangkatan diperkirakan tahun 2017, namun seiring berjalannya waktu, pada tahun 2017 namanya belum juga turun, hingga waktu berlalu dan wabah Covid-19 keberangkatan mundur.” Dulu disampaikan sama Kemenag akan berangkat tahun 2017,” katanya.
Sementara itu usaha bakso telur lilit mengalami pasang surut dimana modal usaha semakin naik, meski pendapatan jualan juga naik namun kebutuhan anak-anak dan keluarga juga bertambah. Saat ini untuk modal berdagang bakso telur lilit dibutuhkan modal sekitar Rp 125 ribu hingga Rp 150 ribu, sedangkan dalam satu hari ia dapat berjualan sekitar Rp 200 sampai 300 ribu tergantung sepi dan ramainya orang yang beli. “Kalau sekarang modalnya sampai Rp 125 ribu, dapat jualan sampai Rp 250 ribu sehari tergantung sepi dan ramai,”paparnya.
Ia menambahkan, sebelum dinyatakan sebagai CJH reguler, pada tahun 2024 namanya keluar sebagai CJH cadangan pada tahun 2024, namun karena tidak ada biaya untuk pelunasan ia memilih menunggu tahun depan untuk berangkat.
“Tahun lalu saya masuk daftar calon jamaah tambahan, tapi tidak bisat melunasi, alhamdulillah tahun ini dapat panggilan Allah,”ujarnya.
Setelah semua tahapan diselesaikan, Kemenag memastikan ia akan berangkat ke tanah suci tanggal 1 Mei, untuk persiapan sebelum berangkat, ia menuturkan sudah hampir 8 hari persiapan keberangkatan sebagai CJH sudah dilakukan mulai dari tasyakuran walimatul safar, dan kegiatan serakalan setiap malam. “Alhamdulillah persiapan sudah siap, dan saat ini sedang kegiatan ziarah oleh warga masyarakat,” ujarnya.
Di kediamannya setiap malam, sejak mulai dibuka ziarah haji, warga masyarakat selalu ramai datang melakukan tradisi serakalan dan ada juga zikir Saman yang dilakukan oleh warga masyarakat. Kegiatan serakalan digelar dengan harapan memohon doa dari jama’ah agar diberikan kesehatan dan kemudahan serta kelancaran dalam menjalankan ibadah haji, dari sejak berangkat hingga pulang kembali ke Indonesia. (her)