spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBBimaPabrik Garam di Bima Berkapasitas 10 Ribu Ton Ditarget Beroperasi Desember 2024

Pabrik Garam di Bima Berkapasitas 10 Ribu Ton Ditarget Beroperasi Desember 2024

Lombok (ekbisntb.com) – Direktorat Jasa Kelautan Ditjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang membangun pabrik garam di Bima. Pabrik ini berlokasi di Desa Pandai, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Ditargetkan pabrik garam ini akan rampung dan beroperasi bulan Desember 2024.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Muslim M.Si beberapa hari lalu telah meninjau progres pembangunan pabrik pengolahan garam tersebut. Selain itu dilakukan juga pembangunan Gudang Garam Rakyat yang merupakan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan NTB.

- Iklan -

Muslim menjelaskan bahwa pabrik dengan kapasitas produksi mencapai 10.000 ton per tahun ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Pusat untuk memaksimalkan potensi garam di NTB, khususnya di Kabupaten Bima.

“Sebagai salah satu daerah penghasil garam terbesar di NTB, dengan kontribusi sebesar 80 persen dari total produksi garam, Kabupaten Bima sangat potensial menjadi penyangga garam nasional,” kata Muslim akhir pekan kemarin.

Dengan adanya pembangunan tersebut, diharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima dapat mempersiapkan dengan matang kelembagaan pengelolaan yang profesional sehingga pasca pembangunan dapat beroperasi secara optimal.

Pabrik ini tidak hanya akan mendukung produksi garam dalam skala besar, tetapi juga mendiversifikasi potensi garam yang melimpah di NTB. Dengan adanya pembangunan ini diharapkan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat petambak garam serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Sementara itu Anggota DPRD NTB Abdul Rauf mengatakan progres pembangunan pabrik pengolahan garam di daerah itu sudah lebih dari 60 persen. Saat ini, pekerja sedang memasang mesin pengolah garam di pabrik tersebut.

“InsyaAllah Desember ini selesai dibangun dan langsung diuji coba,” ujar Rauf saat meninjau pembangunan pabrik pengolahan garam pekan kemarin.

Kata Rauf, setelah pembangunan rampung, pabrik pengolahan garam itu akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Bima, sehingga ia berharap Pemkab Bima bisa membina dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) andal yang akan mengelola pabrik itu.

“Kami berharap adanya pabrik ini bisa membantu mengurai problem rendahnya harga garam Bima,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2023 lalu, di seluruh tambak garam, Provinsi NTB mampu memproduksi 205.535 ton. Jumlah itu meningkat dibandingkan produksi garam di tahun 2022, yaitu 86.430 ton. Sehingga NTB bisa menjadi penyangga garam nasional.(ris)

Artikel Yang Relevan

Iklan






Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut