spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaNTBAngin Segar bagi Pariwisata NTB

Angin Segar bagi Pariwisata NTB

PENGAMAT  Pariwisata, Anas Pattaray, M.Par., CHE., menilai instruksi penurunan harga tiket pesawat merupakan suatu hal yang menggembirakan, khususnya bagi perkembangan pariwisata di Provinsi NTB.

Pasalnya, tingginya harga tiket pesawat dikatakan menjadi penyebab utama banyak wisatawan ragu untuk berkunjung ke provinsi ini.

- Iklan -

Menurutnya, instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan harga tiket pesawat menjadi angin segar bagi pariwisata NTB mengingat tingginya harga tiket pesawat menuju daerah ini beberapa tahun terakhir.

“Harga tiket pesawat yang sangat tinggi berdampak kepada banyak hal, termasuk di antaranya lalu lintas pariwisata kita. Ternyata yang terjadi beberapa tahun ke belakang tidak ada satu kebijakan untuk menekan harga tiket pesawat. Sehingga ini sangat menggembirakan,” ujarnya saat dihubungi Ekbis NTB, Sabtu 9 November 2024.

Ia menyatakan, karena tingginya tarif pesawat ke Lombok, banyak wisatawan melewatkan daerah ini untuk dikunjungi langsung menggunakan jalur udara. Sehingga banyak wisatawan lebih memilih berkunjung menuju Bali, dan menyeberang menggunakan kapal laut atau kapal cepat dari Bali ke Lombok.

“Dampak dari tiket pesawat ini orang mempertimbangkan untuk datang langsung ke Lombok. Sehingga banyak orang-orang yang punya kemampuan finansial cukup memilih menyeberang dari Bali ke Lombok,” lanjutnya.

Adapun dengan tingginya harga tiket ini, dikatakan 99 desa wisata di NTB kurang maksimal dalam berkontribusi menyumbang jumlah kunjungan wisatawan ke NTB. Padahal, tujuan utama dibentuknya desa wisata ini adalah untuk menggaet wisatawan.

“Awalnya kan desa wisata diharap dapat mendatangkan pengunjung tapi terhalang harga tiket, ternyata desa wisata kita ada yang mengalami kegalauan, sehingga tidak ada pengunjung,” katanya.

Oleh karenanya, ketika harga tiket pesawat ini benar-benar dibenahi, dikatakan mampu lebih menghidupkan pariwisata NTB, sehingga berdampak pada pelaku usaha, UMKM, dan masyarakat yang ada di daerah ini.

Anas mengatakan, dengan diturunkannya harga tiket pesawat ke Lombok, jumlah kunjungan wisatawan saat perhelatan MotoGP Indonesia 2025 akan semakin meningkat. Pasalnya, saat harga tiket pesawat sangat tinggi saja, jumlah penonton perhelatan motor ini tembus ratusan ribu orang, apalagi saat harga tiket pesawat lebih murah.

“Kalau tiket pesawat diturunkan menggembirakan kembali, dan diharapkan MotoGP yang akan berlangsung tahun depan ini menjaid penguat untuk sustainable MotoGP di tahun-tahun berikutnya,” harapnya.

Dosen Politeknik Pariwisata Lombok ini menyatakan harga tiket pesawat menuju Lombok yang pas adalah seperti harga sebelum Covid-19. Yang mana harga tiket Jakarta-Lombok berkisar antara Rp750-800 ribu, dan Bali-Lombok mulai dari Rp250-600 ribu. (era)

Informasi Layanan Pengaduan Lainnya



Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut