Mataram (Ekbis NTB) – Dunia pasar modal beberapa tahun belakangan mulai digemari oleh kaum muda. Semakin meleknya teknologi yang didominasi oleh para anak muda menjadikan dunia pasar modal langkah baik untuk mengembangkan pengetahuan dan bahkan karir.
Menurut data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sebanyak 56,15% investor ritel dalam negeri berusia di bawah 30 tahun. Angka ini menurun sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu yang menginjak 58,39%.
Verdi Ikhwan selaku Kepala Divisi Riset Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan bahwa kesadaran anak muda ini berpotensi mengembangkan pasar modal. “Jadi kalau saya bacanya ini kaya potensi gitu,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa seiring dengan berjalannya waktu, para kaum muda ketika sudah memahami cara kerja pasar modal akan mulai menambah intensitas transaksi ketika mereka masuk ke dunia kerja. “Trus mereka masuk ke dunia kerja, uangnya mungkin sudah mulai banyak. Tentu kita berharap juga akan meningkat juga aktivitas transaksinya. Jadi ini bisa menjadi salah satu potensi kita,” jelasnya.
Bibit-bibit muda inilah yang kemudian menjadi harapan bagi daerah untuk mengembangkan pasar modal hingga BEI akan lebih dikenal di dunia internasional. Data ini juga diperkuat dengan 54,15% mayoritas para investor memiliki latar belakang pendidikan di kalangan Sekolah Menengah.
Perkembangan ini juga membantu BEI menyatarakan posisi dengan bursa efek lainnya yang lebih besar. (glo)