Lombok (ekbisntb.com) – Kementerian Agama Republik Indonesia, telah menetapkan jadwal pemberangkatan calon jamaah haji di tahun 2025. CJH Kota Mataram masuk dalam kelompok terbang (kloter) tiga. Jamaah dijadwalkan akan diberangkatkan pada pertengahan bulan Mei.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, H. Hamdun dikonfirmasi pada, Senin 24 Maret 2025 menjelaskan, calon jamaah haji Kota Mataram yang diberangkatkan tahun ini, mencapai 733 jamaah. Proses pemberangkatan terbagi menjadi dua, yakni kloter utuh dan kloter gabungan.

Khusus CJH yang masuk kloter utuh rencananya akan diberangkatkan pada pertengahan bulan Mei. Sebab, CJH Kota Mataram masuk kloter tiga. “Kloter satu nasional diberangkatkan tanggal 1 Mei. Kemungkinan CJH Kota Mataram diberangkatkan sekitar tanggal 12 atau 15 Mei,” terangnya.
Ia menyebutkan, dari 733 orang CJH terdapat 139 jamaah menyelesaikan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji. Pihaknya telah berusaha menghubungi yang bersangkutan ke alamat masing-masing. Namun demikian, pihaknya memberikan kesempatan bagi 139 jamaah untuk melunasi BPIH tahap II mulai 24 Maret-17 April.
Hamdun mengakui, satu CJH tidak memenuhi syarat dari sisi kesehatan. Selain itu, sembilan orang jamaah meninggal dunia. Bagi CJH yang meninggal dunia akan dilimpahkan ke ahli waris kepada anak, suami, atau saudaranya. “Prosesnya nanti mengajukan ke Kemenag untuk proses penggantian atau pelimpahan,” jelasnya.
Namun demikian, apabila keluarga CJH yang telah meninggal tidak sanggup atau tidak bersedia, maka akan dilimpahkan ke CJH cadangan. Ia menyebutkan, sejumlah 69 orang pelimpahan baik pengganti dan pendamping. Jika 139 jamaah tidak melunasi BPIH, maka akan masuk ke CJH cadangan.
Di satu sisi, Hamdun menambahkan, sejumlah 733 CJH Kota Mataram terdapat 10 persen memiliki resiko tinggi. Resiko tinggi disebabkan oleh usia, riwayat penyakit dan lain sebagainya. Hal ini menjadi tanggung jawab dari petugas kesehatan haji untuk memberikan perhatian selama proses pemberangkatan sampai pelaksanaan ibadah di Mekkah.
“Kalau usia ini tidak bisa kita hindari. Nanti ini yang menjadi prioritas dari petugas haji kita,” demikian kata Hamdun. (cem)