Animo umat Islam melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Mekah, Arab Saudi sangat tinggi, terutama saat bulan Ramadhan. Banyak yang bermimpi untuk menunaikan ibadah umrah di bulan penuh kemuliaan ini. Hal ini juga berpengaruh terhadap biro travel haji dan umrah menawarkan paket umrah dengan biaya terjangkau. Namun, masyarakat juga harus waspada tawaran paket umrah agar terhindar dari penipuan, sehingga gagal melaksanakan ibadah umrah.
DATA Asosiasi Travel Umrah dan Haji NTB menunjukkan trend animo berumrah saat Ramadhan naik di atas 50 persen. Kenaikan animo ini dibarengi dengan kenaikan biaya umrah di bulan suci. Hal ini sejalan dengan hukum pasar, semakin banyak permintaan, maka harganya semakin mahal.
Di tengah kenaikan biaya umrah ini, banyak biro perjalanan umrah dan haji yang menawarkan paket dengan biaya beragam. Ada yang menawarkan diskon sekian persen dan menawarkan bisa menginap dekat dengan Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Belum lagi dengan paket ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Arab Saudi yang menjadi saksi penyebaran dan perkembangan agama.
Sekretaris Persatuan Travel Umrah dan Haji (Patuh) Provinsi NTB, Zamroni mengatakan, jika dibanding bulan – bulan biasa, peningkatan animo umrah pada bulan puasa 1445H/2024 ini masih lebih tinggi dari animo umrah saat puasa tahun 2023 lalu.
“Karena tahun lalu agak dilonggarkan setelah masa pandemi Covid-19. Mekah tidak ditutup oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi,” ujar Zamroni pekan kemarin. Owner PT. Amantubillah Travel Haji dan Umrah ini mengatakan, peningkatan minat berumrah ini dipengaruhi beberapa hal. Di antaranya, selain mengejar bulan mulia, kegiatan ibadah di tanah suci pada bulan Ramadhan sangat padat. Seluruh umat Muslim di dunia ingin mengejar momentum ini untuk mengejar pahala ibadah sebanyak-banyaknya.
Pada bagian lain, ujarnya, tingginya animo umat Muslim berumrah saat puasa ini juga diikuti kenaikan biaya-biaya perjalanan melaksanakan ibadah umrah. Biaya-biaya ini naik umumnya karena kenaikan biaya yang berlaku di Arab Saudi.
Kenaikan biaya ini dipengaruhi oleh momentum yang terdiri dari, 10 hari awal Ramadhan, 10 hari pertengahan Ramadhan, dan 10 hari akhir Ramadhan.
“Dan kenaikan biaya umrah paling tinggi di 10 hari terakhir Ramadhan. Karena selain ada malam spesial lailatul qadar, jemaah juga mengejar Hari Raya Idul Fitri di tanah suci. Umat Muslim se dunia ingin mengejar kesempatan ini .karena umrah saat puasa sama halnya melaksanakan ibadah haji,” imbuhnya.
Zamroni mengatakan, jika pada bulan-bulan biasa, biaya umrah di angka Rp30an juta. Saat Ramadhan mengalami kenaikan hingga Rp50 juta. Kenaikan biaya umrah ini, terutama karena kenaikan tarif hotel sebagai komponen terbesar. Termasuk biaya-biaya pendukung lainnya.
“Saat haji, visa yang diterbitkan Rp3 juta, saat umrah Ramadhan visa yang diterbitkan Pemerintah Arab Saudi menjadi Rp6 juta. Sehingga sangat wajar komponen biaya umrah berdampak secara bisnis di Arab Saudi,” tambahnya.
Zamroni lebih jauh mengemukakan, di tengah tingginya animo berumrah saat Ramadhan ini, calon jemaah juga mesti berhati-hati memilih travel umrah. Agar niat beribadahnya di tanah suci di bulan suci dapat dilaksanakan.
Beberapa hal yang penting diperhatikkan oleh calon jemaah di antaranya. Pastikan legalitas travel umrahnya dengan 5 pasti. Pastikan travel umrahnya resmi. Pastikan jadwal pemberangkatannya. Pastikan jadwal terbangnya. Pastikan hotel tempat menginapnya. Dan pastikan visanya diterbitkan.
“Jangan tergiur ongkos murah. Kalau bulan Ramadhan ada travel yang menawarkan ongkos di bawah Rp35 juta, hati-hati saja,” ujarnya.
Calon jemaah juga dapat melakukan pengecekan travel umrah tersebut diaplikasi Umrah Cerdas yang dapat diunduh di play store. “Di aplikasi tinggal masukkan nama travelnya, kalau travel umrah resmi akan muncul nama perusahannya,” demikian Zamroni. (bul)