
Lombok (ekbisntb.com) – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Nusa Tenggara Barat (NTB) siap mendukung target investasi Rp 100 triliun yang dicanangkan oleh Gubernur NTB, Lalu Muh. Iqbal, dalam lima tahun ke depan. Ketua KADIN NTB, H. Faurani, optimis bahwa target ambisius ini dapat tercapai jika semua pihak bekerja sama dan berinovasi dalam menarik investor.
“Pak Gubernur mencanangkan investasi di NTB sebesar Rp 100 triliun selama lima tahun kepemimpinannya. Insya Allah, jika kita bersama-sama mengupayakannya dengan seluruh stakeholder dan berinovasi, ini bisa tercapai dalam lima tahun ke depan,” ujar H. Faurani saat mengikuti Musda VII IWAPI NTB, Selasa, 25 Februari 2025 di Hotel Golden Palace.
Dalam upaya menarik investasi, KADIN NTB telah melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia serta menjalin komunikasi dengan pengusaha nasional hingga internasional, termasuk ikut dalam kunjungan ke India belum lama ini. Hasil dari pertemuan ini menunjukkan bahwa NTB memiliki potensi besar yang menarik minat investor asing, terutama di sektor perikanan dan kelautan.
“Kami berbicara dengan para pengusaha luar, termasuk di India, dan ternyata banyak sektor yang sangat menarik bagi mereka. Contohnya, sektor mutiara dan rumput laut sangat diminati. Hal ini semakin menguatkan optimisme kami terhadap masa depan investasi di NTB,” ungkap H. Faurani.
Dengan kekayaan alam yang melimpah serta keunikan produk lokal, NTB dinilai memiliki daya saing tinggi di pasar global. Selain sektor kelautan, peluang investasi juga terbuka luas di bidang pariwisata, pertambangan, pertanian, dan energi terbarukan.
Namun, untuk mencapai target investasi Rp 100 triliun, H. Faurani menekankan perlunya pembenahan regulasi guna mempercepat proses investasi. Menurutnya, kemudahan birokrasi dan jaminan keamanan menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan investasi di NTB.
“Ke depan, kita harus bersama-sama membenahi regulasi agar investasi lebih lancar dan menarik bagi investor. Keamanan juga menjadi aspek penting yang harus diperhatikan agar para pengusaha merasa nyaman dalam berinvestasi di NTB,” tambahnya.
Sejalan dengan hal tersebut, KADIN NTB berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, diharapkan NTB dapat menjadi destinasi investasi yang menjanjikan, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga global.
Melihat tren investasi yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, optimisme terhadap pencapaian target Rp 100 triliun semakin menguat. KADIN NTB berharap seluruh elemen masyarakat turut mendukung upaya ini dengan menciptakan lingkungan yang ramah investasi.
“Kita harus bahu-membahu dalam mewujudkan NTB sebagai daerah tujuan investasi unggulan. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, saya yakin NTB bisa mencapai target ini,” pungkas H. Faurani.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, NTB kini berada di jalur yang tepat untuk menarik lebih banyak investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif serta berkelanjutan.
Sebegai informasi, Provinsi NTB mencatat pencapaian investasi yang signifikan sepanjang tahun 2024, dengan total realisasi mencapai Rp54,5 triliun. Angka ini melampaui target yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp26,9 triliun dan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebesar Rp25,4 triliun.
Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi kontributor terbesar dengan nilai investasi Rp37,95 triliun. Sektor perindustrian menyusul dengan Rp10,03 triliun, dan sektor pariwisata dengan Rp4,07 triliun.
Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menjadi daerah dengan realisasi investasi tertinggi, mencapai Rp44,9 triliun pada tahun 2024. Hal ini terutama didorong oleh proyek strategis nasional seperti pembangunan smelter atau industri pemurnian mineral. Kabupaten Dompu dan Kabupaten Sumbawa mengikuti dengan realisasi investasi masing-masing sebesar Rp1,96 triliun dan Rp1,69 triliun.
Selain itu, Kota Mataram juga menunjukkan kinerja investasi yang menonjol. Pada semester pertama tahun 2024, realisasi investasi di kota ini mencapai Rp654 miliar, terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp595 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp59 miliar. Capaian ini menempatkan Kota Mataram sebagai daerah dengan realisasi investasi tertinggi kedua di NTB pada periode tersebut, setelah KSB.
Untuk tahun 2025, Kementerian Investasi menetapkan target realisasi investasi bagi NTB sebesar Rp61,09 triliun. Meskipun target ini lebih rendah dibandingkan capaian tahun sebelumnya, pemerintah daerah optimis dapat mencapainya dengan terus mendorong sektor-sektor potensial dan memperbaiki iklim investasi di wilayah tersebut.
Secara keseluruhan, pencapaian investasi di NTB sepanjang tahun 2024 menunjukkan potensi besar daerah ini sebagai tujuan investasi. Dengan komitmen pemerintah daerah dalam memperbaiki layanan perizinan dan menciptakan iklim investasi yang kondusif, diharapkan tren positif ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perekonomian serta kesejahteraan masyarakat setempat.(bul)