spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiPotensi Perang Meluas, APJATI Pantau PMI di Timur Tengah

Potensi Perang Meluas, APJATI Pantau PMI di Timur Tengah

Lombok (ekbisntb.com) – Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) Nusa Tenggara Barat menanggapi serius eskalasi konflik di Timur Tengah yang melibatkan Iran, Israel, dan Amerika Serikat. Ketegangan yang semakin memanas dan meluas ini, khususnya setelah saling serang antara AS dan Israel yang menyasar pangkalan militer, memicu kekhawatiran terhadap keselamatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di kawasan tersebut.

Ketua APJATI NTB, H. Edy Sopyan, mengungkapkan bahwa penutupan ruang udara dan bandara di beberapa negara seperti Irak, Kuwait, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, dan Bahrain akibat serangan Iran ke pangkalan militer AS di Qatar menjadi perhatian utama.

- Iklan -

“Kami berharap PMI NTB untuk selalu waspada dan tidak keluar rumah jika sedang tidak bekerja, demi menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar Edy.

Syukurnya, menurut Edy, jumlah PMI asal NTB yang bekerja di negara-negara terdampak langsung konflik ini tidak terlalu banyak, kecuali di Arab Saudi. Hal ini dikarenakan pemerintah Indonesia telah lama menutup sektor informal untuk penempatan di sebagian besar negara Timur Tengah.

“Yang kebanyakan bekerja sekarang adalah pekerja mandiri, bukan dari P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia),” jelasnya.

PMI mandiri ini, lanjut Edy, umumnya berangkat melalui lembaga pelatihan yang bekerja sama dengan agensi di negara-negara yang berpotensi terdampak perang.

APJATI NTB berkomitmen untuk terus memantau situasi secara seksama.

“APJATI tetap monitor, karena DPP APJATI memiliki tautan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara-negara penempatan,” tegas Edy Sopyan.

Ini menjadi jaminan bahwa informasi dan koordinasi akan terus berjalan demi keselamatan para PMI.

Kemlu Imbau WNI Tingkatkan Kewaspadaan di Timur Tengah Pasca Serangan AS ke Iran Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan terus memantau secara ketat perkembangan eskalasi konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah. Dalam keterangannya, Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu, Judha Nugraha, menegaskan bahwa seluruh Perwakilan RI di kawasan tersebut telah diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan dampak konflik terhadap WNI di wilayah terdampak.

“Situasi keamanan yang berkembang cepat ini menjadi perhatian serius kami. Kami terus melakukan pemantauan secara intensif melalui perwakilan-perwakilan RI di Timur Tengah,” ujar Judha Nugraha.

Kemlu RI mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di kawasan Timur Tengah untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari otoritas setempat. WNI juga diminta menghindari lokasi-lokasi yang memiliki keterkaitan dengan negara-negara yang tengah berkonflik serta mengurangi aktivitas di luar rumah yang tidak mendesak.

Untuk keperluan perlindungan dan pendataan, WNI yang berdomisili di kawasan Timur Tengah juga diimbau untuk melakukan lapor diri secara daring melalui laman resmi www.peduliwni.kemlu.go.id dan memastikan data pribadi mereka selalu terbarui.

Bagi WNI yang tengah merencanakan perjalanan udara melalui kawasan Timur Tengah, Kemlu mengingatkan pentingnya mewaspadai potensi gangguan penerbangan akibat penutupan wilayah udara di beberapa negara. WNI diimbau untuk selalu memeriksa status penerbangan langsung kepada pihak maskapai.

“Situasi bisa berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, kami minta masyarakat Indonesia untuk terus memantau kondisi, membatasi mobilitas, dan menghindari area rawan. Keselamatan dan keamanan adalah prioritas,” tambah Judha.

Dalam keadaan darurat, WNI dapat segera menghubungi hotline Perwakilan RI terdekat atau mengontak Direktorat Pelindungan WNI Kemlu RI melalui layanan WhatsApp di nomor +62 812-9007-0027. Alternatif lainnya, WNI dapat memanfaatkan tombol darurat yang tersedia di aplikasi Safe Travel Kemlu.

Kementerian Luar Negeri menegaskan kembali komitmennya untuk memberikan perlindungan maksimal bagi seluruh WNI di luar negeri, khususnya di kawasan konflik. Kemlu juga mengajak keluarga WNI di tanah air untuk tetap tenang namun sigap, dan menjaga komunikasi secara berkala dengan kerabat yang berada di luar negeri.(bul)

Artikel Yang Relevan

Iklan





Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut