spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaEkonomiSurvei Bank Indonesia, Daya Beli Masyarakat NTB Masih Kuat

Survei Bank Indonesia, Daya Beli Masyarakat NTB Masih Kuat

Lombok (ekbisntb.com) – Daya beli masyarakat NTB dinilai masih kuat di tengah ketidakpastian global dan tantangan ekonomi nasional. Kesimpulan ini berdasarkan hasil survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia, dimana Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat dari 135 pada triwulan IV 2024 menjadi 137 pada triwulan I 2025.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Berry A Harahap, di ruang kerjanya, Jumat 21 Maret 2025 menyampaikan hasil survei terbaru Bank Indonesia yang menunjukkan optimisme yang sangat positif.

- Iklan -

Berbeda dengan tren nasional yang menunjukkan tekanan terhadap kelas menengah akibat ketidakpastian global. Daya beli masyarakat Indonesia secara umum mengalami tekanan akibat penurunan sektor manufaktur dan jasa yang terdampak oleh perlambatan ekonomi global. Banyak kelompok masyarakat yang sebelumnya berada di kelas menengah mengalami penurunan status ekonomi menjadi kelas bawah karena sektor tempat mereka bekerja mengalami kontraksi.

‘’Di NTB, kondisinya berbeda. Ekonomi kita didominasi oleh sektor pertanian, tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Ini membuat daya tahan ekonomi kita masih bagus,’’ ujar Berry A Harahap.

Ia menambahkan bahwa di daerah lain, seperti Jawa yang lebih banyak bergantung pada sektor industri dan jasa, tekanan ekonomi lebih terasa akibat ketidakpastian global yang tinggi. Perang dagang antara Amerika Serikat, China, dan Kanada telah mengganggu perdagangan global, yang berdampak pada permintaan industri domestik seperti tekstil dan barang mineral.

Meskipun NTB juga memiliki sektor tambang yang terdampak, sektor pertanian menjadi faktor utama yang menjaga kestabilan daya beli masyarakat.

“Dana pihak ketiga (DPK) seperti tabungan dan deposito masih tumbuh dengan baik. Kredit perbankan juga tetap tumbuh. Sehingga dampak ketidakpastian global terhadap NTB relatif lebih kecil dibandingkan daerah lain di Jawa. Kemeriahan menjelang Lebaran juga menunjukkan daya beli yang masih kuat, terlihat dari ramainya pusat perbelanjaan dan toko pakaian,” jelas Berry.

Cuaca yang mendukung juga turut berperan dalam meningkatkan produksi pertanian, yang pada akhirnya menjaga kesejahteraan masyarakat. Sektor pertanian di NTB tumbuh sebesar 30 persen, yang berdampak positif pada perekonomian daerah.

Demikian juga kebijakan efisiensi anggaran pemerintah, Berry menjelaskan bahwa dampaknya terhadap daya beli di NTB tidak terlalu signifikan.

Ia menegaskan bahwa daya beli masyarakat NTB tetap kuat, yang tercermin dari hasil survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang meningkat dari 135 pada triwulan IV 2024 menjadi 137 pada triwulan I 2025.

“Jika indeks berada di atas 100, itu menandakan optimisme masyarakat, dan angka 137 cukup tinggi,” ungkapnya. Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) sektor hortikultura juga cukup tinggi yang menandakan, pendapatan petani masih cukup tinggi.

Bank Indonesia memberikan beberapa rekomendasi untuk menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTB. Ia menekankan pentingnya fokus pada sektor yang memiliki dampak luas terhadap perekonomian daerah.

Sektor pertanian perlu menjadi prioritas karena melibatkan banyak tenaga kerja dan berkontribusi besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya membangun ekosistem pertanian dari hulu ke hilir, meningkatkan produksi, dan menggunakan teknologi yang tepat agar lebih efisien. Teknologi yang diterapkan harus sesuai dengan kondisi petani NTB agar dapat dijalankan secara optimal tanpa biaya tinggi.

Selain itu, sektor pariwisata, akomodasi, serta makanan dan minuman juga bisa didorong untuk meningkatkan perputaran ekonomi. “Dengan strategi yang tepat, pertumbuhan ekonomi bisa terus didorong,” tutup Berry.(bul)

Kutipan: Berry A Harahap

“Di NTB, kondisinya berbeda. Ekonomi kita didominasi oleh sektor pertanian, tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Ini membuat daya tahan ekonomi kita masih bagus”.

Artikel Yang Relevan

Iklan










Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut