Lombok (ekbisntb.com) – Industri perhotelan di Kota Mataram menghadapi tantangan berat dengan tingkat hunian yang terus menurun. Pada triwulan pertama 2025 (Januari-Maret), okupansi hotel tercatat di bawah 30 persen, bahkan rata-rata hanya mencapai 20-30 persen.
Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Made Adiyasa, mengungkapkan bahwa kondisi ini berdampak signifikan pada bisnis perhotelan, terutama bagi hotel yang mengandalkan kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

“Saat ini, dari 29 hotel anggota AHM dengan total sekitar 2.700 kamar, hanya 20-30 persen yang terisi. Jika kondisi ini berlanjut hingga semester pertama 2025, kemungkinan besar akan terjadi pengurangan jam kerja karyawan, penurunan upah, bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK),” ujar Made, Jumat, 21 Maret 2025.
Penurunan pasar MICE menjadi tantangan utama bagi industri perhotelan di Mataram. Menurut Made, kontribusi MICE terhadap tingkat hunian hotel di kota ini sebelumnya mencapai 40-50 persen.
“Hotel-hotel yang bergantung pada MICE paling merasakan dampaknya. Untuk mengatasi situasi ini, kami berusaha meningkatkan porsi tamu leisure. Namun, tantangannya cukup besar karena harus bersaing dengan resor yang memang menjadi destinasi utama wisatawan leisure,” jelasnya.
Untuk menghadapi tantangan ini, AHM menerapkan beberapa strategi, antara lain, peningkatan Aksesibilitas – Mempermudah akses bagi wisatawan dengan harga bersaing. Beberapa hotel bahkan menurunkan tarif hingga 40 persen untuk menarik lebih banyak tamu. Kolaborasi dengan MotoGP – AHM telah meminta kepada Mandalika Grand Prix Association (MGPA) agar dilibatkan dalam promosi MotoGP di luar Lombok. Tujuannya adalah mencegah spekulasi harga kamar yang bisa membuat wisatawan enggan menginap di Mataram.
“Kami sudah mengajukan permintaan kepada MGPA agar asosiasi akomodasi dilibatkan dalam promosi MotoGP di luar Lombok. Harapannya, ini bisa menghilangkan kekhawatiran terkait lonjakan harga kamar dan menarik lebih banyak wisatawan untuk menginap di Mataram,” tambah Made.
AHM berharap langkah-langkah ini dapat membantu meningkatkan tingkat hunian hotel di Mataram serta menjaga keberlangsungan industri perhotelan di tengah tantangan yang ada. (bul)