DINAS Kesehatan Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menyambut baik program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang akan dilaksanakan pemerintah pusat. Program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu sudah mulai disosialisasikan dan rencana digelar bulan Februari mendatang.
Dikes Lotim memastikan untuk pelaksanaan program PKG tersebut, karena telah memiliki fasilitas layanan kesehatan (faskes) yang cukup lengkap.
Menjawab Ekbis NTB via ponselnya, Selasa 21 Januari 2025, Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) Lotim, H Pathurrahman mengatakan program tersebut cukup bagus untuk masyarakat. Menurutnya, dirinya telah mengikuti kegiatan sosialisasi program PKG tersebut dan berkomitmen bisa dilaksanakan di Kabupaten Lotim.
Sedangkan bahan-bahan kebutuhan teknis pelaksanaan PKG semua dari Kemenkes. Soal tempat pelayanan, sambungnya dipersiapkan rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu (pustu).
Kadikes Lotim menyebut dari 254 desa dan kelurahan se Kabupaten Lotim, jumlah pustu tersedia memang hanya 87 unit. Akan tetapi, selain Pustu banyak klinik-klinik swasta dan rumah sakit swasta yang bisa digandeng.
Melihat jumlah fasilitas pelayanan kesehatan tersebut, Lotim tidak kekurangan tempat. Termasuk mengenai jumlah tenaga kesehatan diyakinkan sudah cukup memenuhi standar jumlah.
Untuk menyambut program PKG tersebut, saat ini Dikes Lotim mulai menyusun serta menghitung kebutuhan masyarakat.
Alat kesehatan di Kabupaten Lotim disebutnya lumayan lengkap meski diakuinya masih kurang. Namun demikian, dirinya menyebut dalam tiga tahun terakhir sudah banyak peralatan yang dilengkapi.
Program PKG ini dinilai Pathurrahman sangat positif untuk menjaga kesehatan masyakarat. Dimana, kegiatan PKG ini bertujuan untuk deteksi dini penyakit. “Tujuan program ini sebenarnya untuk pemeriksaan dini, penyakit apa yang diderita dan ditindaklanjuti untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan di rumah sakit,” paparnya
Pemkab Lotim beberapa kali sudah mencoba melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan melalui skrining kesehatan. Ketika ada anggota masyarakat terpapar penyakit yang berisiko untuk jantung atau stroke atau lainnya baru kemudian ditindaklanjuti ke fasilitas kesehatan tingkat rujukan.(rus)