spot_img
26.5 C
Mataram
BerandaBisnisLotim Disebut Lemah dalam Regenerasi Pelaku Industri Kreatif 

Lotim Disebut Lemah dalam Regenerasi Pelaku Industri Kreatif 

Lombok Timur (Lotim) memiliki potensi industri ekonomi kreatif (ekraf) yang sangat besar, namun menghadapi tantangan serius dalam hal regenerasi pelaku.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, mengungkapkan kekhawatirannya akan minimnya generasi muda yang melanjutkan usaha kreatif tradisional, seperti pembuatan gerabah dan kerajinan bambu. Padahal, hasil ekraf tersebut memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional.

- Iklan -

Menjawab Ekbis NTB usai Ekspo One Student One Product (OSOP) di SMKN 1 Sikur, Sabtu 19 April 2025, mantan Penjabat Sementara Bupati Dompu ini mengatakan lemahnya next generation di Lotim ini merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diatasi. Namun, lewat anak-anak SMK diharapkan mampu menjawab masalah tersebut.

Nelly menyebut, banyak desa di Lotim yang sudah mampu mengembangkan industri kreatif, seperti gerabah dari Penakak yang diekspor hingga Australia dan Selandia Baru, serta kerajinan bambu dari Loyok yang memenuhi pasar Eropa. Namun, pelaku utamanya didominasi oleh generasi tua.

“Tidak ada next generation (generasi penerus, red) untuk pembuatan gerabah di Penakak. Kerajinan bambu di Loyok juga dikerjakan oleh orang tua,” tegasnya.

Lotim sebenarnya memiliki peluang ekspor yang sangat menjanjikan. Selain gerabah dan kerajinan bambu, komoditas seperti kemiri organik permintaannya tinggi, termasuk dari Dubai yang membutuhkan tiga ton per minggu. Ada juga peluang ekspor produk organik ke Jepang.

“Kita punya segalanya di Lotim. Tinggal bagaimana merangsang anak-anak muda untuk terjun ke dunia bisnis, bukan hanya jadi penonton,” ujar Nelly.

Di sektor pariwisata, seperti di Sembalun, banyak anak muda yang sudah bekerja di bidang wisata, tetapi sangat sedikit yang mengembangkan usaha penjualan oleh-oleh atau produk lokal.

Nelly juga mendorong untuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). ‘Coba bayangkan, jika ada 1.000 UMKM di Lotim, bisa membuka lapangan kerja untuk 3.000 orang. Ini peluang besar yang harus dimanfaatkan,” ungkapnya.

Nelly menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan generasi muda untuk mengembangkan potensi Ekraf di Lotim. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Semua pihak harus bergerak bersama agar industri kreatif di Lotim bisa terus berkembang dan bersaing di pasar global,” demikiaj pungkasnya. (rus)

Artikel Yang Relevan

Iklan



Terkait Berdasarkan Kategori

Jelajahi Lebih Lanjut