Lombok (ekbisntb.com) – Pelantikan presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming akan dilaksanakan Minggu, 20 Oktober 2024. Kalangan pengusaha di Provinsi NTB juga turut antusias menyambut pemimpin baru republik ini.
Pengusaha di NTB yang tergabung didalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menunggu, gebrakan baru terkait perekonomian, agar pengembangan dunia usaha dapat dilakukan lebih maksimal.
Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin NTB, H. Lalu Akram Wirahady di Mataram, Jumat, 18 Oktober 2024 menilai, pemimpin baru ini akan langsung bergerak cepat. Jika dilihat persiapan pra pelantikan. Dari penentuan calon-calon menteri untuk kabinet baru, 20 Oktober, 21 Oktober dilantik para menteri dan 22 Oktober sidang kabinet.
Menurut Lalu Akram, penguatan tim ekonomi pemimpin baru diharapkan dapat berdampak kepada penguatan pengelolaan ekonomi republik Indonesia yang lebih baik. Dengan harapan dapat mensejahterakan rakyat.
Dua program besar yang menjadi perhatian adalah program makan siang gratis bagi anak-anak sekolah. Menurutnya, program strategis ini tidak hanya akan berdampak kepada pemenuhan gizi anak-anak yang menjadi sasaran program.
Lebih dari itu, rantai perputaran ekonominya akan sangat membantu pemulihan ekonomi rakyat. Sebab, dengan tingginya kebutuhan bahan baku untuk program makan gratis ini, produksi petani dari sayur mayur atau yang terkait dengan lauk pauk akan semakin bergairah.
“Bayangkan itu, tidak sedikit kebutuhannya. Dampaknya adalah kepada petani secara luas. Sektor pertanian akan bergairah, dan ekonomi ikutannya juga akan bergairah,” tambahnya.
Kedua, dengan melanjutkan program rumah subsidi, baik di pedesaan, maupun di perkotaan, menurut Lalu Akram, efeknya sangat besar terhadap perputaran ekonomi.
Program rumah subsidi telah menjadi salah satu kebijakan pemerintah yang cukup signifikan dalam mendorong pertumbuhan sektor properti dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, seiring berjalannya waktu, program ini juga membawa sejumlah dampak ekonomi yang perlu diperhatikan.
Program perumahan secara langsung mendorong peningkatan permintaan akan bahan bangunan, tenaga kerja konstruksi, dan layanan terkait properti lainnya. Hal ini berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
Pembangunan perumahan embutuhkan banyak tenaga kerja, baik terampil maupun tidak terampil. Ini membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dengan memiliki rumah sendiri, masyarakat cenderung meningkatkan pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga lainnya, seperti perabot, elektronik, dan jasa perbaikan. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan konsumsi dan perekonomian secara keseluruhan.
Industri yang terkait dengan sektor properti, seperti industri bahan bangunan, perbankan, dan jasa keuangan, juga akan ikut tumbuh seiring dengan meningkatnya permintaan perumahan subsidi, kata Lalu Akram.
Program rumah subsidi tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau daerah-daerah yang lebih kecil. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tersebut secara merata.
“Program-program kepala negara yang baru sangat bagus, dan bersentuhan langsung dengan ekonomi. Saat ini yang perlu diperhatikan perekonomian kerakyatan. Karena infrastruktur sudah terbangun dimana-mana,” demikian Lalu. Akram.(bul)